KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin, 3 November 2025, naik 58,52 poin atau 0,72 persen ke level 8.222,40. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,25 persen atau turun 20 poin ke level 8.163 pada Jumat, 31 Oktober 2025.
IHSG bergerak di kisaran 8.201 hingga 8.222 dengan nilai transaksi mencapai Rp527,63 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 60,74 ribu kali.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,13 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, pembelian asing tercatat Rp7,29 triliun dan penjualan Rp6,16 triliun.
Di pasar reguler, net buy asing mencapai Rp856,68 miliar, sementara di pasar tunai dan negosiasi tercatat Rp278,02 miliar. Partisipasi investor asing mencapai 35,07 persen dari total transaksi, sedangkan domestik mendominasi 64,93 persen.
Saham-saham yang menjadi top gainer pagi ini antara lain Wahana Pronatural Tbk (WAPO) naik 18,86 persen ke 208, Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) naik 18,18 persen ke 130.
Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik 15,93 persen ke 262, Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) naik 13,59 persen ke 234, dan Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) naik 12,71 persen ke 266.
Sementara itu, saham yang menempati posisi top loser adalah Era Graharealty Tbk (IPAC) turun 9,94 persen ke 308, Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) turun 9,39 persen ke 2.800.
Begitu juga dengan saham Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) melemah 6,93 persen ke 430, Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) turun 5,53 persen ke 410, dan Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) turun 5,41 persen ke 210.
Dari sisi sektoral, seluruh indeks mayoritas bergerak positif dipimpin sektor barang konsumsi siklikal yang naik 0,89 persen, disusul sektor industri dasar 0,78 persen, infrastruktur 0,76 persen.
Sektor industri naik 0,68 persen, properti 0,63 persen, dan keuangan 0,46 persen. Sektor energi turut menguat 0,36 persen, teknologi 0,18 persen, serta transportasi 0,22 persen.
Penguatan IHSG pada awal pekan ini mencerminkan optimisme investor setelah periode fluktuatif akhir Oktober yang sempat dipengaruhi oleh rebalancing indeks MSCI. Sentimen positif juga datang dari arus beli asing yang kembali deras ke saham-saham big caps dan emiten berbasis komoditas.
Arah penguatan yang berlanjut, pelaku pasar akan mencermati pergerakan IHSG sepanjang sesi pertama hari ini untuk memastikan apakah momentum rebound dapat berlanjut menjelang rilis data ekonomi global pekan ini.
Tim riset MNC Sekuritas dalam laporan teknikal terbarunya menjelaskan bahwa secara struktur gelombang, IHSG saat ini masih berpotensi melanjutkan penguatan.
“Best case-nya, IHSG tengah berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga peluang penguatan masih terbuka menuju area 8.268 hingga 8.354,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya Senin, 3 November 2025.
Namun demikian, area support terdekat indeks berada di 8.144 dan 8.042, sementara area resistance berada di 8.269 dan 8.365.
“Jika tekanan jual masih terkendali dan indeks bertahan di atas 8.144, maka momentum penguatan masih dapat berlanjut,” tambah riset tersebut.
MNC Sekuritas juga menyoroti beberapa saham pilihan dengan potensi teknikal menarik, di antaranya dari sektor pertambangan, telekomunikasi, properti, dan perkebunan.
Analis MNC Sekuritas menilai, peluang penguatan IHSG masih cukup besar selama tidak terjadi penembusan ke bawah support 8.144.
“Jika IHSG mampu menembus area resistance di 8.269, maka momentum teknikal dapat membawa indeks menuju target berikutnya di kisaran 8.354,” tulis laporan tersebut.
Secara umum, investor disarankan untuk tetap selektif, fokus pada saham berfundamental kuat dan memiliki potensi teknikal positif, sambil mencermati pergerakan pasar global dan arah suku bunga The Fed yang menjadi katalis utama bagi pasar regional.(*)