KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif pada sesi pertama perdagangan Jumat, 12 September 2025. Hingga pukul 11.29 WIB, IHSG ditutup menguat 1,04 persen atau naik 80,76 poin ke posisi 7.828,67.
Kinerja ini menegaskan bahwa optimisme investor masih terjaga, setelah sehari sebelumnya indeks juga mencatatkan kenaikan signifikan.
Sejak pembukaan di 7.819, IHSG sempat bergerak volatil dengan menyentuh titik tertinggi intraday di 7.854,81, sementara level terendah berada di 7.790,79. Rentang pergerakan yang cukup lebar ini mencerminkan dinamika pasar yang masih sensitif terhadap sentimen global.
Meski demikian, penguatan yang konsisten membawa IHSG semakin mendekati rekor 52 minggu di 8.022,76. Hal ini memperlihatkan adanya peluang untuk menguji level psikologis baru dalam waktu dekat jika tren ini berlanjut.
Kontributor utama penguatan indeks pada sesi pertama datang dari saham-saham perbankan BUMN atau kelompok Himbara. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi motor penggerak dengan kenaikan 1,47 persen ke level 4.140.
Saham BBRI aktif diperdagangkan dengan volume mencapai 1,29 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp537,2 miliar. Sepanjang sesi, BBRI sempat menyentuh level tertinggi di 4.190, yang artinya ada antusiasme kuat dari investor.
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) juga mencatatkan performa solid, naik 1,13 persen ke posisi 4.470. Volume perdagangan mencapai 654 ribu lot dengan nilai transaksi Rp289,4 miliar.
BBNI sempat menguat hingga 4.490 sebelum terkoreksi tipis menjelang akhir sesi, tetapi tetap berada jauh di atas harga penutupan sebelumnya.
PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menguat 0,67 persen ke level 4.510, didukung volume lebih dari 1,1 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp497,5 miliar.
Saham bank terbesar di Indonesia ini bergerak relatif stabil, meskipun volatilitas terlihat ketika harga sempat naik ke 4.550 sebelum kembali turun ke 4.510 di akhir sesi.
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatat kenaikan lebih tinggi secara persentase, yakni 1,50 persen ke level 2.700. Saham BRIS cukup aktif diperdagangkan dengan volume 22,71 juta, jauh di atas rata-rata volume hariannya.
Lonjakan aktivitas ini menandakan adanya minat baru dari pelaku pasar terhadap saham syariah di tengah tren penguatan sektor perbankan.
PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) juga ikut menopang reli dengan kenaikan 1,11 persen ke posisi 1.370. Meski lebih moderat, pergerakan BBTN cukup stabil dengan volume 490 ribu lot dan nilai transaksi Rp68,4 miliar.
Saham ini sempat menyentuh level 1.430 pada pertengahan sesi, meskipun akhirnya terkoreksi tipis ke level penutupan sesi I.
Secara keseluruhan, reli IHSG pada sesi pertama hari ini jelas ditopang oleh performa saham-saham Himbara yang menjadi penggerak utama indeks. Antusiasme investor terhadap sektor perbankan mencerminkan keyakinan pasar akan prospek stabilitas ekonomi domestik, di tengah ekspektasi global bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Dengan IHSG yang sudah mendekati level tertinggi tahunannya, arah pasar pada sesi kedua akan bergantung pada kemampuan indeks mempertahankan momentum di atas level 7.800 sebagai titik psikologis kunci.(*)
 
      