KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 43,32 poin atau setara 0,61 persen ke level 7.140,47 pada pembukaan perdagangan Rabu, 16 Juli 2025. Indeks bergerak fluktuatif di rentang 7.079 hingga 7.161,84 dengan level pembukaan di 7.122,08.
Total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 235,11 juta lot dengan nilai transaksi Rp16,37 triliun dan frekuensi sebanyak 1,75 juta kali. Sementara itu, di pasar reguler, tercatat volume 203,91 juta lot dengan nilai transaksi Rp15,17 triliun.
Aktivitas investor asing menunjukkan net sell sebesar Rp1,17 triliun di pasar reguler, dengan nilai beli asing Rp5,27 triliun dan jual asing Rp6,44 triliun. Komposisi kepemilikan didominasi oleh investor domestik sebesar 67,81 persen, sementara asing sebesar 32,19 persen.
Sejumlah saham mencatatkan penguatan signifikan, terutama dari perusahaan-perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk yang bergerak di sektor teknologi dengan kode saham INET melonjak 29,73 persen ke harga Rp240. PT Argo Pantes Tbk yang berasal dari sektor industri dasar dengan kode ARGO naik 25 persen ke Rp900. PT Chandra Daya Investasi Tbk, emiten sektor infrastruktur berkode CDIA yang baru tercatat pada 9 Juli 2025, juga naik 25 persen ke Rp625.
PT Indokripto Koin Semesta Tbk, perusahaan aset digital pertama di BEI yang baru IPO pada 9 Juli 2025 di sektor teknologi dengan kode COIN, melesat 25 persen ke Rp380. PT Merry Riana Edukasi Tbk, perusahaan sektor non-siklikal di bidang edukasi digital dengan kode MERI yang juga baru IPO pada 10 Juli 2025, turut menguat 24,83 persen ke Rp362.
Di sisi lain, tekanan jual menekan sejumlah saham. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk dari sektor non-siklikal dengan kode IOTF turun 14,85 persen ke Rp86. PT Cipta Selera Murni Tbk yang bergerak di sektor non-siklikal dengan kode CSMI melemah 14,71 persen ke Rp725. PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk, emiten sektor infrastruktur berkode PMUI yang baru IPO pada 7 Juli 2025, terkoreksi 12,84 persen ke Rp129. PT Indo Straits Tbk dari sektor energi berkode PTIS merosot 11,79 persen ke Rp344. PT Kimia Farma Tbk dari sektor kesehatan dengan kode KAEF turun 10,43 persen ke Rp515.
Secara sektoral, sektor infrastruktur memimpin penguatan dengan lonjakan 5,36 persen, disusul sektor transportasi yang naik 1,84 persen dan sektor properti yang naik 1,33 persen. Sektor teknologi turut menguat 0,90 persen, sementara sektor keuangan naik 0,58 persen. Di sisi lain, sektor kesehatan melemah 0,42 persen, sektor industri turun 0,28 persen, sektor siklikal turun 0,51 persen, dan sektor non-siklikal terkoreksi 0,48 persen. Sektor energi ditutup stagnan.
Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG menguat sebesar 0,60 persen ke level 7,047 didominasi oleh volume pembelian.
“Pada skenario terbaiknya, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave c dari wave (b) dari wave [b]. Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7,064-7,134,” kata tim analis MNC Sekuritas, Senin, 14 Juli 2025.
Tim analis memprakirakan, dalam jangka pendek, IHSG akan menguji 6,971, 6,907, namun demikian waspadai akan adanya lanjutan koreksi yang cukup dalam pada rentang area 7,085, 7,117.
Sementara itu tim riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 6,933 dan resistance pada level 7,046 dengan kecenderungan menguat.
Menurut Reliance Sekuritas, secara teknikal candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross pada area overbought.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan," tulis Reliance dalam risetnya.(*)