KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali ke jalur hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025. Menguat 71 poin atau naik 0,96 persen, IHSG menutup sesi di level 7.536.
Total transaksi pasar tercatat cukup solid dengan nilai mencapai Rp10,25 triliun dari perputaran volume sebanyak 158,83 juta lot saham. Aktivitas perdagangan tampak lebih hidup, seiring dengan mulai pulihnya sentimen pasar setelah sempat tertahan oleh ketidakpastian global dalam beberapa pekan terakhir.
Sejumlah saham mencatat kenaikan signifikan dan masuk daftar top gainers, antara lain FITT, RELI, COIN, FILM, MPPA, MLPL, serta TAXI. Di sisi lain, saham-saham seperti CDIA, MINA, CUAN, TOBA, BRPT, dan MLPL mencatatkan aktivitas perdagangan yang tinggi, menandakan minat investor terhadap emiten-emiten dengan pergerakan agresif masih cukup besar.
Pendorong utama penguatan IHSG hari ini datang dari sektor barang konsumen primer yang melonjak 1,66 persen. Sektor ini banyak mendapat angin segar dari data konsumsi domestik yang relatif stabil. Namun tidak semua sektor menikmati reli hari ini.
Sektor industri justru menjadi satu-satunya kelompok yang tertekan, terkoreksi 0,73 persen, kemungkinan akibat aksi ambil untung setelah sebelumnya mencatat kenaikan cukup tajam.
Pasar Asia Kompak Menguat
Sentimen positif dari luar negeri juga turut berperan dalam menopang laju indeks. Pasar saham Asia pada hari ini kompak menguat, mengikuti jejak Wall Street yang ditutup menguat semalam.
Investor global tengah menyambut prospek pelonggaran kebijakan moneter oleh The Federal Reserve, setelah data ketenagakerjaan AS yang dirilis akhir pekan lalu mengecewakan ekspektasi.
Pasar kini semakin yakin bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga acuannya, bahkan peluang pemangkasan pada pertemuan bulan September mendatang disebut-sebut telah mencapai 94 persen, naik signifikan dari 63 persen pada akhir Juli, menurut CME FedWatch Tool.
“Data terbaru menunjukkan beberapa sektor ekonomi AS mulai melemah. Ini memperkuat pandangan bahwa The Fed masih berada di jalur untuk memangkas suku bunga, setidaknya dua kali tahun ini,” ujar analis dari National Australia Bank Rodrigo Catril.
Optimisme itu diperkuat oleh hasil kinerja keuangan sejumlah emiten besar AS, termasuk raksasa teknologi seperti Nvidia, Alphabet, dan Meta, yang berhasil membukukan hasil di atas ekspektasi.
Bahkan Palantir Technologies kembali menaikkan proyeksi pendapatannya tahun ini, didorong oleh permintaan tinggi atas layanan kecerdasan buatan (AI) yang ditawarkan.
Bursa saham kawasan pun bergerak dalam zona positif. Nikkei 225 di Jepang naik 0,65 persen, Topix 0,73 persen, sementara indeks Shanghai Composite dan Hang Seng masing-masing menguat 0,53 persen dan 0,27 persen. Kospi Korea Selatan menjadi salah satu indeks dengan penguatan terbesar, naik 1,58 persen.
Yen dan Rupiah Ungguli Dollar AS
Mata uang Asia bergerak bervariasi. Yen menguat tipis ke 147,04 per dolar AS, sedangkan dolar Singapura dan dolar Australia justru sedikit melemah. Rupiah ikut mencatat penguatan tipis ke level 16.389 per dolar AS, memberikan sedikit ruang napas bagi pasar keuangan domestik.
Dengan semakin terbukanya peluang penurunan suku bunga global, pelaku pasar kini tampak lebih optimis. Jika tren ini berlanjut dan didukung oleh hasil laporan keuangan emiten lokal yang positif, bukan tidak mungkin IHSG akan kembali mencoba menguji level resistance psikologis berikutnya dalam waktu dekat.(*)