Logo
>

IHSG Menguat di Sesi I, Bursa Asia Variatif dan Nikkei Cetak Rekor Tertinggi

IHSG naik 58 poin ke 7.548 di sesi I, didorong sentimen positif global. Bursa Asia variatif, Nikkei cetak rekor tertinggi, rupiah menguat tipis ke 16.273 per dolar AS.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Menguat di Sesi I, Bursa Asia Variatif dan Nikkei Cetak Rekor Tertinggi
Ilustrasi. Foto: AI untuk KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Jumat, 8 Agustus 2025, di zona hijau. Indeks menguat 58 poin atau 0,78 persen ke level 7.548, mencerminkan sentimen positif yang bertahan sejak awal perdagangan. 

Aktivitas bursa terbilang padat, dengan volume transaksi mencapai 187,80 juta lot dan nilai perdagangan Rp11,27 triliun.

Sejumlah saham mencatatkan lonjakan harga signifikan, termasuk INDX, SOSS, SMDM, PPRI, DSSA, IMPC, dan PEVE, sementara saham-saham seperti CUAN, COIN, CDIA, FUTR, WIFI, PTRO, dan BRPT menjadi yang teraktif diperdagangkan berkat tingginya minat beli.

Nikkei dan Topix Melesat

Di kawasan regional, pasar saham Asia bergerak bervariasi. Jepang mencatatkan kinerja gemilang dengan Nikkei 225 melesat 2,27 persen dan Topix naik 1,51 persen, sekaligus menorehkan rekor tertinggi baru. 

Reli di Tokyo dipicu optimisme terhadap kemungkinan perubahan arah kebijakan moneter The Federal Reserve yang lebih longgar. Analis IG di Sydney, Tony Sycamore, menyebut kondisi ini sebagai “pivot dovish besar-besaran” yang mengangkat pasar ekuitas global.

Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana mencalonkan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, untuk mengisi kursi kosong di The Fed. Sementara itu, Bloomberg melaporkan Gubernur Fed Christopher Waller menjadi kandidat kuat pengganti Jerome Powell yang masa jabatannya berakhir pada 15 Mei 2026. 

Pergantian di pucuk pimpinan bank sentral AS ini menjadi perhatian investor global karena arah kebijakan moneter The Fed kerap mempengaruhi pasar keuangan dunia.

Hubungan perdagangan antara Tokyo dan Washington juga mencatat perkembangan positif. Negosiator Jepang menyampaikan bahwa AS berkomitmen menyesuaikan tarif yang tumpang tindih terhadap barang-barang Jepang, langkah yang diharapkan menghilangkan risiko bea masuk ganda bagi pelaku usaha.

Selain Jepang, bursa Asia menunjukkan kinerja beragam. Shanghai Composite dan Shenzhen Component di China masing-masing naik tipis 0,07 persen dan 0,14 persen, CSI300 menguat 0,06 persen.

Sementara, Hang Seng di Hong Kong melemah 0,66 persen dan Kospi Korea Selatan turun 0,59 persen. Taiex Taiwan naik 0,05 persen dan ASX200 Australia melemah 0,19 persen.

Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS

Di pasar valuta, pergerakan relatif tenang. Yen Jepang stagnan di 47,14 per dolar AS, dolar Singapura dan dolar Australia masing-masing melemah 0,02 persen, sedangkan rupiah menguat 0,09 persen ke 16.273 per dolar AS. 

Rupee India naik 0,08 persen, ringgit Malaysia menguat tipis 0,03 persen, yuan China stabil, dan baht Thailand melemah 0,01 persen.

Kombinasi kabar dari The Fed, perkembangan positif perdagangan internasional, serta reli di bursa Jepang memberi dorongan sentimen di kawasan. Jika arus modal asing ke pasar domestik tetap deras dan saham-saham unggulan mempertahankan penguatan, peluang IHSG menutup pekan ini di zona positif tetap terbuka lebar.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79