Logo
>

IHSG Pekan Depan Diprediksi Membentuk Tren Bullish

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Pekan Depan Diprediksi Membentuk Tren Bullish

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar saham Indonesia terus menunjukkan dinamisme dengan fluktuasi yang diiringi oleh sentimen global dan domestik. Pada pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dan tertahan di level support Fibonacci Retracement (FR) 23,6 persen pada 7.694.

    Penahanan di level ini mengindikasikan potensi higher low, yang jika dikonfirmasi, dapat melanjutkan reli menuju level tertinggi terakhir di 7.810 hingga 7.910. Namun, sinyal teknis juga memberikan panduan bagi para investor untuk berhati-hati dalam menghadapi pergerakan pasar yang sedang dinamis.

    Berdasarkan hasil riset tim IIE yang dipublikasikan pada Sabtu, 28 Februari 2024, IHSG diprediksi akan membentuk tren bullish. Menurut data teknikal yang ada, prediksi pergerakan IHSG untuk pekan depan dapat dianalisis dari beberapa faktor penting. Saat ini, IHSG sedang terkoreksi dan tertahan di level support Fibonacci Retracement (FR) 23,6 persen di 7.694.

    Level ini menjadi area kritis yang harus diperhatikan, karena jika IHSG berhasil bertahan dan tidak jatuh lebih dalam, maka ada peluang untuk rebound menuju level resistance berikutnya. Namun, jika IHSG menembus level support tersebut, ada potensi koreksi lebih lanjut.

    Berikut adalah poin-poin analisis untuk pekan depan:

    1. Support dan Resistance Penting

    • Support utama IHSG berada di 7.694. Jika level ini bertahan, maka IHSG memiliki potensi untuk menguji kembali level resistance terdekat di 7.810 hingga 7.910.
    • Jika IHSG gagal bertahan di level ini, support berikutnya berada di kisaran 7.617 hingga 7.536. Penembusan support ini bisa membawa IHSG menuju level yang lebih rendah, yakni di 7.440.

    2. Indikator Teknikal

    • Bollinger Bands menunjukkan rentang antara 7.613 hingga 7.880, yang menggambarkan potensi pergerakan IHSG dalam rentang tersebut. Jika IHSG mampu bergerak di atas Bollinger Lower, ada kemungkinan rebound menuju Bollinger Upper di 7.880.
    • MACD berada dalam posisi negatif, yang menandakan adanya tekanan jual. Ini menunjukkan IHSG mungkin akan mengalami sedikit tekanan di awal pekan, namun peluang rebound tetap ada jika ada sentimen positif yang masuk.
    • RSI berada di 51,6, yang menunjukkan IHSG berada di zona netral. Tidak ada indikasi overbought atau oversold, sehingga pasar masih bisa bergerak ke kedua arah.

    3. Sentimen dan Potensi Katalis

    • Secara teknikal, jika IHSG dapat mempertahankan level support kunci, maka potensi rebound sangat mungkin terjadi. Sentimen dari dalam negeri, seperti data ekonomi, inflasi, atau kebijakan suku bunga, dapat menjadi katalis positif.
    • Jika ada sentimen global yang mendukung, seperti pemulihan di pasar saham global atau stabilitas harga komoditas, hal ini dapat memberikan dorongan tambahan bagi IHSG untuk menguji level resistance di 7.810 - 7.910.

    4. Weekly Pivot dan Tren Potensial

    • Berdasarkan pivot mingguan, IHSG berada di 7.697, dengan resistance R1 di 7.794 dan R2 di 7.890. Jika IHSG mampu bertahan di atas 7.697, maka ada peluang untuk menguji resistance pertama di 7.794, dan jika berhasil, berlanjut menuju R2 di 7.890. Target maksimum bisa berada di sekitar R3 di 7.971 jika ada momentum kuat.
    • Di sisi lain, jika IHSG turun dan gagal mempertahankan level pivot, IHSG bisa menuju support S1 di 7.617 atau lebih rendah hingga S2 di 7.536.

    Prediksi Keseluruhan

    • Skenario Positif: Jika IHSG mampu bertahan di atas support kunci 7.694 dan berhasil mengatasi resistance 7.810, maka potensi rebound menuju 7.910 sangat terbuka. Investor akan melihat momentum positif, terutama jika didukung oleh sentimen global atau laporan keuangan yang baik dari emiten.
    • Skenario Negatif: Jika IHSG menembus level support, ada risiko koreksi lanjutan menuju level 7.617 dan bahkan 7.536. Investor perlu berhati-hati jika tekanan jual terus berlanjut dan sentimen pasar global tetap negatif.

    Secara keseluruhan, IHSG memiliki peluang untuk bergerak stabil dengan potensi rebound jika mampu mempertahankan level support kritis di 7.694. Namun, investor perlu mewaspadai volatilitas dan terus memantau sentimen pasar yang berkembang.

    Saham Pilihan: Potensi dan Strategi Investasi

    Sejumlah saham menjadi perhatian khusus dengan prospek pergerakan yang menarik di tengah dinamika IHSG. Beberapa saham pilihan yang disorot adalah MDKA, SRTG, UNVR, INDY, DOID, dan BBRI. Analisis teknikal terhadap saham-saham ini menunjukkan sinyal-sinyal penting yang bisa menjadi pertimbangan bagi investor dalam membuat keputusan.

    1. MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)

    MDKA mencatat breakout dari resistance jangka pendek di level 2.510. Saham ini menunjukkan potensi pola Inverted Head and Shoulders, dengan target pergerakan menuju 2.940. Indikator Parabolic SAR juga telah mengonfirmasi sinyal beli, sementara MACD menunjukkan momentum positif. Dengan RSI di 77,9, MDKA berada di area overbought, namun masih berpotensi untuk melanjutkan rally.

    • Buy Area: 2.730 - 2.630
    • Target 1: 2.800
    • Target 2: 2.940
    • Stoploss: 2.600

    2. SRTG (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk)

    Saham SRTG rebound dari support uptrendline di 2.340 dan berpotensi melanjutkan kenaikan menuju FR 78,6 persen di 2.620, serta level tertinggi terakhir di 2.800. Kenaikan ini didukung oleh kriteria Minervini trend score yang mencapai 8 dari 8, menandakan tren positif yang kuat. Meski demikian, MACD saat ini masih negatif, menunjukkan adanya potensi konsolidasi sebelum melanjutkan pergerakan ke atas.

    • Buy Area: 2.600 - 2.500
    • Target 1: 2.690
    • Target 2: 2.800
    • Stoploss: 2.410

    3. UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk)

    Saham UNVR rebound dan berpotensi menguji resistance di 2.330. Jika berhasil breakout, saham ini berpeluang melanjutkan rally menuju target pola Rounding Bottom di 2.500. Terdapat bullish divergence antara harga dan indikator RSI, yang memberikan sinyal bahwa potensi kenaikan masih cukup besar.

    • Buy Area: 2.350 - 2.220
    • Target 1: 2.400
    • Target 2: 2.500
    • Stoploss: 2.170

    4. INDY (PT Indika Energy Tbk)

    INDY menunjukkan pergerakan yang positif dengan breakout dari resistance jangka panjang di 1.590. Pola Inverted Head and Shoulders juga terlihat, dengan target pergerakan menuju 2.180. Saham ini sudah berada di atas garis Tenkansen, Kijunsen, dan Kumo, menandakan tren naik yang kuat.

    • Buy Area: 1.760 - 1.680
    • Target 1: 1.820
    • Target 2: 1.900
    • Stoploss: 1.650

    5. DOID (PT Delta Dunia Makmur Tbk)

    Saham DOID menguat dan saat ini sedang menguji level tertinggi terakhir di 810. Jika berhasil breakout, potensi rally lanjutan bisa menuju target pola Rounding Bottom di 1.025. Saham ini juga memenuhi kriteria Minervini trend score dengan skor 8 dari 8, mengindikasikan tren bullish yang kuat.

    • Buy Area: 820 - 760
    • Target 1: 850
    • Target 2: 900
    • Stoploss: 750

    6. BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk)

    Saham BBRI mengalami koreksi yang tertahan di level support 4.980, yang merupakan poin B dari pola Bat Pattern. Jika level ini bertahan, ada potensi rally lanjutan menuju target di 6.175. Meski saat ini MACD masih negatif dan Stochastic menurun, pergerakan harga di sekitar area support bisa menjadi sinyal untuk rebound.

    • Buy Area: 5.200 - 4.980
    • Target 1: 5.350
    • Target 2: 5.600
    • Stoploss: 4.950

    Pasar saham Indonesia, terutama IHSG, menghadapi tantangan koreksi yang diprediksi akan tertahan di support 7.694. Meskipun indikator teknikal menunjukkan potensi koreksi lebih lanjut, ada peluang kenaikan yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Saham-saham seperti MDKA, SRTG, UNVR, INDY, DOID, dan BBRI menawarkan potensi keuntungan dengan strategi pembelian pada level support, disertai manajemen risiko yang ketat.

    Para investor harus terus mencermati dinamika pasar dan melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Seperti biasa, disarankan untuk selalu melakukan riset independen dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan pembelian atau penjualan saham. Ingat, kinerja masa lalu tidak selalu mencerminkan kinerja masa depan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79