KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melesat 1.09 persen atau naik 88 poin ke level 8.177 di penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 21 Agustus 2025. Sepanjang sesi pagi, indeks sempat bergerak di kisaran 8.161 hingga 8.205 sebelum akhirnya bertahan di level 8.177.
Dari total emiten yang diperdagangkan, sebanyak 427 saham menguat, 267 melemah, dan 262 stagnan. Di sisi sectoral, tujuh sektor mencatatkan kenaikan, yaitu transportasi (+2,89 persen), infrastruktur (+2,07 persen), dan energi (+1,33 persen).
Sementara, sektor keuangan (+0,55 persen), consumer primer (+0,95 persen), bahan baku (+1,05 persen), dan properti (+1,12 persen).
Sebaliknya, empat sektor terkoreksi, yaitu teknologi (-1,32 persen), consumer non-primer (-1,22 persen), industri (-0,44 persen), dan Kesehatan (-0,02 persen). Untuk sektor teknologi, penurunan disebabkan oleh aksi ambil untung pada saham-saham digital besar yang sebelumnya sudah reli signifikan.
Saham BBCA Diborong Asing
Dalam riset tim analis PT Mirae Asset Sekuritas, penguatan IHSG di sesi I ini didorong oleh saham-saham bluechip, seperti BBCA yang naik +5,4 persen, TLKM naik 4,1 persen, dan BBRI naik 1,6 persen.
Jika melihat data transaksi asing dari PT Mandiri Sekuritas, terlihat bahwa arus modal asing pada sesi I masih berpihak pada saham-saham unggulan tersebut.
- BBCA tercatat sebagai saham dengan net buy asing tertinggi sebesar +93,9 juta lembar saham, dengan pembelian asing mencapai 191,41 juta lembar dan penjualan asing 97,49 juta lembar.
- GOTO juga mencatat net buy tinggi sebesar +62,56 juta lembar, menandakan investor asing mulai kembali mengoleksi saham teknologi setelah sempat melemah.
- Disusul ADRO (+35,88 juta), TLKM (+28,42 juta), dan BBRI (+27,33 juta).
Total net buy asing dari 20 saham teratas di daftar “Most Active Shares Bought by Foreign Transaction” mencapai lebih dari 500 juta lembar saham, dengan fokus besar di sektor keuangan, energi, dan infrastruktur.
Di sisi lain, daftar “Most Active Shares Sold by Foreign Transaction” menunjukkan tekanan jual terbesar terjadi pada saham BUMI, dengan net sell asing mencapai -137,33 juta lembar. Disusul oleh GTSI (-118,73 juta), DEWA (-45,11 juta), BRMS (-33,42 juta), dan CUAN (-32,88 juta).
Dari 20 saham yang paling banyak dilepas asing, total net sell asing diperkirakan mencapai sekitar 500 juta lembar saham.
Dengan demikian, arus modal asing pada sesi I terlihat relatif berimbang, meski terdapat sedikit kecenderungan net buy bersih di saham-saham berkapitalisasi besar (bluechip) seperti BBCA, TLKM, dan BBRI. Hal ini sejalan dengan kenaikan IHSG yang lebih didorong oleh sektor-sektor defensif dan infrastruktur ketimbang spekulasi jangka pendek.
Kesimpulannya, penguatan IHSG hingga sesi siang ini merupakan kombinasi antara optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik, masuknya kembali aliran dana asing ke saham perbankan dan telekomunikasi, serta rotasi sektor ke saham-saham berbasis infrastruktur dan transportasi.
Jika tren ini bertahan hingga sesi II, maka IHSG berpotensi menutup hari dengan kenaikan di atas level psikologis 8.200.(*)