KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di atas level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat 19 September 2025, mencerminkan sentimen positif investor terhadap ekonomi Indonesia.
Direktur Utama PT RHB Sekuritas Indonesia Thomas Nugroho optimis bahwa keberhasilan IHSG menembus 8.000 menjadi bukti fundamental pasar modal yang semakin solid. Ia menilai waran terstruktur memiliki peran strategis memperluas basis investor dan mengakselerasi literasi pasar modal.
“Saat ini IHSG bullish. Target kami ke depan 10.000 bahkan tren yang sekarang dibicarakan di media sosial IDX 36.000,” kata Thomas dalam acara Hari Waran Terstruktur Indonesia 2025 (HWTI 2025) yang digelar PT RHB Sekuritas Indonesia bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) di Main Hall BEI pada Jumat, 19 September 2025.
Thomas menyebut usia tiga tahun penerbitan waran terstruktur di BEI sebagai golden age untuk pertumbuhan instrumen derivatif ini.
“Seperti anak usia 3 tahun yang sedang belajar ABCD, waran terstruktur juga perlu stimulasi. Kami akan terus mempercepat performa dan memperluas cakupan, dari IDX30 ke IDX80, dengan pilihan call dan put option,” ujarnya.
Optimisme ini didukung tren penurunan suku bunga Bank Indonesia yang diprediksi berlanjut hingga akhir tahun sehingga likuiditas pasar kian longgar. “Dengan fundamental ekonomi yang membaik, investor makin percaya diri, pasar modal makin dalam, dan waran terstruktur jadi sarana edukasi finansial yang lebih luas,” imbuhnya.
Selain memberikan paparan visi dan target IHSG, HWTI 2025 juga menghadirkan edukasi teknis mengenai mekanisme dan potensi cuan dari waran terstruktur. RHB Sekuritas menggandeng sejumlah sekuritas dan edukator pasar modal seperti Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Mirae Asset, Sukor Sekuritas, Tribeca Sekuritas, serta para penggiat edukasi pasar modal untuk memperluas literasi investor.
Thomas pun menggunakan analogi olahraga baseball untuk menjelaskan prospek kenaikan IHSG. “ IHSG, sekarang di 8.000, kami berharap 10.000, bahkan 36.000,” ujarnya.
Direktur Pengawasan Transaksi BEI, Kristian Manullang mengatakan pasar modal Indonesia mencatat kinerja yang semakin solid sepanjang 2025. Rata-rata nilai transaksi harian waran terstruktur tembus Rp4,9 miliar pada Januari hingga Agustus 2025 atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata Rp2,2 miliar per hari pada periode yang sama tahun lalu. Tren kenaikan tersebut diyakini mampu menopang likuiditas pasar dan mendukung laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kini berada di level 8.000-an.
Ia mengungkapkan komitmen bursa dan pelaku pasar untuk terus mendorong literasi instrumen derivatif agar investor semakin paham memanfaatkan waran terstruktur. “Pemahaman yang baik adalah kunci agar waran terstruktur dapat dimanfaatkan secara optimal,” kata Kristian di Main Hall BEI, Jakarta pada Jumat, 19 September 2025.
Peningkatan keberagaman produk berdampak langsung pada likuiditas. Pada kuartal I 2025 rata-rata transaksi harian waran terstruktur sebesar Rp2,55 miliar, melonjak menjadi Rp8,73 miliar per hari pada Agustus 2025 atau lebih dari tiga kali lipat. Dari total transaksi tersebut, 55 persen berasal dari underlying IDX30 tipe call, 44 persen dari non-IDX tipe call, dan 1,2 persen dari tipe put.
Kristian juga mengapresiasi dukungan NHB Sekuritas Indonesia yang ikut menyelenggarakan edukasi waran terstruktur. “Kami berterima kasih atas kontribusi para pelaku pasar yang luar biasa dalam mengembangkan instrumen ini. Semoga waran terstruktur Indonesia 2025 dapat memperkaya wawasan, meningkatkan pemahaman, dan menjadi pendorong bagi pertumbuhan pasar modal yang semakin inklusif dan kompetitif secara global,” ujarnya.(*)