KABARBURSA.COM - Program makan siang dan susu gratis presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih menjadi sorotan banyak pihak, terutama para peneliti dan ekonom.
Menurut Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto, wacana program tersebut dapat dikaitkan dengan cara Prabowo mendongkrak perekonomian nasional. Caranya ialah dengan melibatkan pelaku usaha, kementerian hingga petani.
"Melibatkan sektor pertanian oleh Kementerian Pertanian itu tadi penting sekali. Jadi makan siangnya itu hanya tools saja bahwa itu punya manfaat terhadap gizi, memperbaiki gizi, tapi di dalamnya itu kan yang akan digerakkan ya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) petani memang harus begitu," kata Eko di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Sebaliknya, Eko mengingatkan, negara akan merugi jika UMKM dan petani lokal tidak dilibatkan karena uang negara hanya dipakai impor.
"Jadi harus dipastikan bahwa yang akan masuk dalam ekosistem makan siang gratis itu adalah para pelaku ekonomi di domestik kita dengan produk-produk mereka, kalau itu yang dilakukan saya yakin ya," jelasnya.
Adapun program tersebut sangat membuka peluang memberi dampak terhadap perekonomian nasional jika syarat tersebut terpenuhi.
"Sehingga bagi saya ide makan siang gratis itu dampak ekonomi dan sebaliknya ketika kita jadi terkuras karena harus beli produk dari luar negeri," tutur Eko.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa sektor pertanian akan menjadi sangat sentral dalam rencana program makan siang dan susu gratis tersebut. Apalagi jika Kementerian Pertanian dapat memainkan perannya.
"Supaya nggak kejadian kayak gitu maka harus mendorong sektor pertaniannya yang bisa dimanfaatkan untuk men-support program makan siang gratis ini," katanya, menegaskan. (ari/prm)