KABARBURSA.COM - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebesar Rp2,4 triliun atau 10 persen dari total modal disetor.
Manajemen ITMG menyampaikan, buyback dilakukan melalui Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal RapatUmum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui buyback.
Manajemen menyebut, pelaksanaan buyback akan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan Perseroan, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Perseroan tidak melakukan buyback jika akan mengakibatkan berkurangnya jumlah saham pada suatu tingkat tertentu yang dapat mengurangi secara signifikan likuiditas saham di Bursa Efek," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 18 September 2025.
Adapun nilai buyback sebesar Rp2,4 triliun tersebut berasal dari kas internal Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya dengan asumsi buyback dilaksanakan secara keseluruhan.
Manajemen ITMG kemudian membeberkan alasan buyback saham ini. Perseroan memandang bahwa harga saham saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai fundamental dan prospek jangka panjang Perseroan. Nilai fundamental tersebut mencakup posisi keuangan yang solid serta kemampuan Perseroan untuk mempertahankan kinerja operasional yang
berkelanjutan.
"Selain itu, Perseroan memiliki strategi pengembangan usaha yang diyakini dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang, sehingga pelaksanaan Buyback ini diharapkan dapat memberikan sinyal positif kepada pasar," tulis manajemen.
Rencana buyback ini diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan investor, serta mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek usaha Perseroan di masa mendatang.
Pelaksanaan buyback juga diharapkan dapat mendukung stabilitas harga saham Perseroan di Bursa
Efek.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan karena saldo laba dan arus kas Perseroan yang tersedia saat ini mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan buyback," terang manajemen.
Di sisi lain, Perseroan juga yakin bahwa pelaksanaan buyback saham ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha maupun pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Sebab, hal ini didukung oleh posisi keuangan Perseroan yang solid, serta modal kerja yang memadai untuk mendukung seluruh kegiatan operasional dan pengembangan usaha.
"Jika Perseroan menggunakan seluruh anggaran maksimum yang dialokasikan untuk buyback saham
Perseroan, maka jumlah aset dan ekuitas Perseroan akan berkurang sebesar nilai buyback tersebut," tulis manajemen.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.