Logo
>

Indocement (INTP) Buyback Saham Rp565 Miliar, Tampung 81,09 Juta Helai

Ditulis oleh Syahrianto
Indocement (INTP) Buyback Saham Rp565 Miliar, Tampung 81,09 Juta Helai

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback).

    Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada 30 Desember 2024, Indocement telah berhasil membeli kembali sejumlah sahamnya selama periode 15 Mei hingga 31 Desember 2024.

    Corporate Secretary Indocement Dani Handajani mengatakan, pada pelaksanaan program pembelian kembali saham yang dilakukan oleh INTP, perusahaan berhasil membeli kembali sebanyak 81.099.500 lembar saham. Jumlah ini setara dengan sekitar 2,20 persen dari total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    "Dalam proses ini, perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp565.051.277.500 untuk membeli kembali saham-saham tersebut, dengan harga perolehan rata-rata Rp6.967 per lembar saham," kata Dani, dikutip Selasa, 31 Desember 2024.

    Hal ini, imbuh Dani, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya finansial untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

    Menurut Dani, tidak ada dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan setelah pelaksanaan program pembelian kembali saham tersebut.

    Namun, pembelian kembali saham seringkali dilihat sebagai strategi untuk meningkatkan nilai saham yang ada di pasar, memberikan sinyal positif kepada investor mengenai kepercayaan perusahaan terhadap prospek masa depannya, serta sebagai upaya untuk mengoptimalkan struktur permodalan perusahaan.

    Indocement Akuisisi 50 Persen Saham Samudra Harmoni Perkasa

    Sebelumnya diberitakan, Indocement mengumumkan langkah strategis yang dapat memperkuat posisinya di industri pengangkutan dan logistik.

    Pada Kamis, 26 Desember 2024, perusahaan ini melalui entitas anaknya, PT Bahana Indonor (BI), menyelesaikan transaksi akuisisi saham di PT Samudra Harmoni Perkasa (PT SHP). Melalui akta jual beli yang ditandatangani, PT Bahana Indonor memperoleh 56.000 lembar saham atau setara dengan 50 persen saham PT SHP, yang sebelumnya dimiliki oleh PT Lintas Armada Indonesia (LAI) dan Hendy Williams.

    Dani menyampaikan, nilai transaksi akuisisi saham ini tercatat sebesar Rp47.250.000.000. Dengan langkah ini, PT Bahana Indonor kini mengendalikan 50 persen saham PT SHP, yang akan memberikan akses lebih besar pada pengelolaan dan pengoperasian kapal MV Harmoni 1. Kapal ini digunakan untuk mengangkut berbagai muatan, termasuk clinker, batu bara, dan kargo lainnya.

    "Transaksi ini dilakukan dengan tujuan memperkuat kerja sama antara kedua belah pihak dalam pengoperasian kapal dan meningkatkan kemampuan logistik, yang diharapkan dapat mendukung kelancaran distribusi produk-produk semen dari Indocement," imbuh Dani.

    Meskipun transaksi ini merupakan langkah strategis bagi PT Indocement, perusahaan menegaskan bahwa akuisisi saham PT SHP ini tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan.

    Dalam laporannya, Indocement menekankan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk memperluas kapasitas pengangkutan kargo yang dapat menunjang operasional perusahaan dalam jangka panjang.

    Lebih lanjut, dengan menguasai 50 persen saham PT SHP, PT Bahana Indonor akan turut berperan dalam pengelolaan kapal MV Harmoni 1, yang memiliki potensi untuk mendukung distribusi semen Indocement ke berbagai wilayah.

    "Ini adalah langkah yang tepat mengingat pentingnya rantai pasok dan pengangkutan yang efisien dalam industri semen, yang sangat bergantung pada pengiriman bahan baku dan produk jadi," tegas dia.

    Kinerja INTP hingga Kuartal III

    Sebelumnya, INTP melaporkan total volume penjualan semen dan klinker yang mencapai 14.738 ribu ton hingga September 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 999 ribu ton atau 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dalam siaran pers yang dirilis pada 4 November 2024, tercatat bahwa penjualan semen domestik (tanpa klinker) menyentuh angka 13.690 ribu ton, meningkat 9,6 persen atau 1.194 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh kontribusi tambahan volume dari PT Semen Grobogan.

    Dengan capaian tersebut, Indocement kini menguasai 29,7 persen pangsa pasar domestik, dengan 37,8 persen di Pulau Jawa dan 21,1 persen di luar Pulau Jawa. Sementara itu, total penjualan ekspor tercatat sebanyak 189 ribu ton.

    Pendapatan Neto Perseroan tercatat sebesar Rp13.320,7 miliar, naik 3,0 persen dari periode yang sama tahun lalu. Komposisi produk curah juga mengalami lonjakan, naik 31,6 persen dibandingkan dengan 26,1 persen pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh pasokan semen untuk pembangunan ibu kota baru serta percepatan proyek infrastruktur lainnya.

    Meski begitu, beban pokok pendapatan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 4,5 persen, menjadi Rp9.237,7 miliar, seiring dengan volume penjualan yang lebih tinggi. Meskipun demikian, margin laba bruto Perseroan tetap stabil di angka 30,7 persen untuk periode YTD September 2024.

    Beban usaha meningkat 5,4 persen menjadi Rp2.722,0 miliar, dipengaruhi oleh volume penjualan yang lebih besar serta biaya tambahan akibat operasi yang meluas (termasuk pengoperasian fasilitas di Grobogan). Sementara itu, beban operasional lain – neto tercatat sebesar Rp19,6 miliar, meningkat tajam 115,8 persen, yang disebabkan oleh keuntungan dari transaksi valuta asing pada tahun 2024, berbeda dengan kerugian pada tahun sebelumnya. Selain itu, adanya penjualan barang scrap turut berkontribusi pada lonjakan tersebut. Akibatnya, margin laba usaha tercatat sebesar 10,4 persen dan EBITDA sebesar 19,0 persen pada periode yang sama.

    Pada sisi lain, pendapatan keuangan – neto mengalami penurunan menjadi Rp70,4 miliar, atau turun sebesar 201,5 persen, disebabkan oleh beban bunga utang terkait akuisisi PT Semen Grobogan. Sementara itu, beban pajak penghasilan – neto tercatat lebih rendah, yakni Rp274,1 miliar, atau turun 18,6 persen dibandingkan tahun lalu, seiring dengan turunnya laba Perseroan.

    Dengan berbagai pencapaian di atas, Indocement mencatatkan laba periode berjalan hingga September 2024 sebesar Rp1.055,9 miliar.

    Per 30 September 2024, Indocement mencatatkan posisi kas bersih yang solid dengan total kas dan setara kas sebesar Rp2,7 triliun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.