Logo
>

Indofood dan ROTI Masih Terkulai, tak Tersulut Inflasi 0,30 Persen

Ditulis oleh Yunila Wati
Indofood dan ROTI Masih Terkulai, tak Tersulut Inflasi 0,30 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Inflasi di Indonesia terus menunjukkan tren yang terkendali, namun Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) masih terkulai.

    Sebagaimana terlihat dari data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan November 2024, inflasi di Indonesia cukup terkendali. Secara tahunan (year-on-year), inflasi IHK tercatat sebesar 1,55 persen, menurun dari bulan sebelumnya yang berada pada 1,71 persen.

    Inflasi ini juga jauh lebih rendah dibandingkan November 2023 yang mencapai 2,86 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 1,50 persen. Penurunan inflasi tahunan ini mengindikasikan bahwa tekanan harga di Indonesia tetap rendah, mencerminkan efektivitas kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi yang terjaga.

    Tetapi pada pergerakan saham hari ini, INDF dan ROTI masih berada di zona merah. Saham ROTI, misalnya, mengalami koreksi tipis pada perdagangan Senin, 2 Desember 2024, dengan penurunan harga sebesar 5 poin atau 0,52 persen, Saham ditutup pada level Rp960 per saham.

    Pada pagi hari, saham ROTI dibuka pada harga Rp965, setara dengan harga penutupan hari sebelumnya. Artinya, ini merupakan awal yang stabil sebelum tekanan jual mendominasi pasar.

    Selama sesi perdagangan, saham ROTI mencapai level tertinggi di Rp970 dan terendah di Rp960. Harga rata-rata harian tercatat di Rp964, menandakan adanya tekanan jual yang menekan harga menuju batas bawah hari itu. Meski koreksi ini relatif kecil, pergerakan saham ROTI menunjukkan adanya sedikit penyesuaian di tengah sentimen pasar.

    Sementara, volume perdagangan saham ROTI mencapai 200.3 juta lembar saham, dengan total transaksi bernilai Rp200,3 miliar. Aktivitas ini mengindikasikan bahwa minat investor terhadap saham ROTI tetap cukup tinggi, meskipun arah pergerakan harga hari ini cenderung negatif. Jumlah lot yang diperdagangkan sebanyak 2.000 lot, yang menunjukkan partisipasi aktif investor ritel maupun institusi dalam transaksi saham ini.

    Dapat dikatakan bahwa tekanan pada saham ROTI hari ini bisa dikaitkan dengan dinamika pasar secara keseluruhan, termasuk sentimen sektor konsumer yang mungkin sedang mengalami konsolidasi. Meski demikian, saham ini masih berada jauh dari level batas bawah (ARB) di Rp725, sekaligus memberikan ruang bagi potensi rebound jika terdapat sentimen positif yang mempengaruhi pasar.

    Secara keseluruhan, pergerakan saham ROTI mencerminkan dinamika pasar yang wajar, dengan koreksi ringan di tengah tingginya volume perdagangan. Bagi investor, penurunan ini dapat dilihat sebagai peluang akumulasi, terutama jika fundamental perusahaan tetap kuat dan prospek bisnisnya menjanjikan dalam jangka panjang.

    Sementara itu, pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami penurunan tipis sebesar 0,33 persen, atau turun 25 poin menjadi 7.525.

    Saham INDF dibuka pada harga 7.475, sedikit lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya yang tercatat di 7.550. Meski sempat mengalami kenaikan di awal perdagangan, dengan harga tertinggi mencapai 7.600, saham ini akhirnya mengalami penurunan dan ditutup di level 7.525.

    Volume perdagangan untuk saham INDF terpantau mencapai 23 ribu lot, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp17,4 miliar. Pergerakan saham ini menunjukkan kecenderungan konsolidasi, dengan harga bergerak dalam rentang yang relatif sempit antara 7.475 hingga 7.600.

    Secara umum, meskipun saham INDF mengalami penurunan kecil pada hari ini, pergerakannya menunjukkan stabilitas dan volume transaksi yang cukup signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, saham ini cenderung berfluktuasi dalam rentang harga yang lebih sempit, yang mencerminkan potensi konsolidasi harga sebelum arah pergerakan selanjutnya ditentukan oleh faktor-faktor fundamental dan sentimen pasar.

    Dengan harga yang masih berada di atas level psikologis penting seperti 7.500, saham INDF tetap menarik bagi investor yang memperhatikan kinerja jangka panjang perusahaan, meskipun pada sesi ini mengalami penurunan kecil. Pergerakan harga saham ini masih dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi pasar global serta laporan keuangan perusahaan yang akan datang.

    Secara keseluruhan, inflasi yang terjadi di Indonesia pada November 2024 ini tidak memberikan dampak signifikan bagi pergerakan saham ROTI dan INDF. Kedua emiten makanan dan minuman ini masih menunjukkan pergerakan yang lambat, mencapai 0,52 persen.

    Meskipun begitu, baik ROTI dan INDF masih berpotensi mengalami rebound, apalagi jika tersulut sentimen-sentimen pasar yang menarik. Hanya saja, kedua emiten ini menghadapi tantangan yang luar biasa, terutama dari daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

    Baik ROTI maupun INDF masih mempersiapkan diri untuk tumbuh, namun untuk saat ini keduanya masih belum bisa menunjukkan pergerakan yang positif.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79