Logo
>

Industri Film Punya Prospek Bagus, Intip Peluang Sahamnya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Industri Film Punya Prospek Bagus, Intip Peluang Sahamnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut emitien di sektor perfilman memilki prospek yang bagus.

    Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan bagusnya prospek emiten sektor perfilman dikarenakan industri film masih memiliki potensi untuk tumbuh.

    Kata dia, pada semester satu 2024 ada sekitar 40 juta penonton di bioskop. Bahkan diprediksikan jumlah penonton di bioskop pada 2024 ini akan melebihi jumlah penonton tahun lalu.

    “Dan diprediksikan di tahun ini akan melebihi pencapaian jumlah penonton di tahun lalu yg berjumlah sekitar 54,5 juta. Kalau film sudah ditayangkan secara reguler di bioskop, maka ini juga akan tayang di platform streaming karena kemajuan digital,” ujarnya dalam acara 'The Weekly Brief with Sandi Uno' di Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.

    Seiring dengan bagusnya prospek industri film, beberapa emiten yang bergerak di sektor ini juga memiliki pertumbuhan yang cukup bagus. Seperti halnya MD Pictures Tbk (FILM) yang mengalami pertumbuhan positif selama satu bulan.

    Dikutip dari RTI Business, Selasa, 16 Juli 2024, pagi WIB, FILM menorehkan pertumbuhan sebesar 1,44 persen dalam satu bulan dengan harga saham rata-rata mencapai Rp4.030 hingga Rp5.100 per lembar saham.

    Di sisi lain, FILM juga mencatatkan volume transaksi sebesar Rp111,2 juta selama satu bulan. Adapun saham yang diperdagangkan adalah Rp464,5 miliar dengan frekuensi perdagangan hingga 38,692.

    Emiten lainnya yang mengalami pertumbuhan positif adalah Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA).

    Masih melansir RTI Business di waktu yang sama, dalam satu bulan CNMA mengalami pertumbuhan hingga mencapai 10,78 persen dengan harga saham Rp200 sampai Rp244.

    Dalam satu bulan pula, CNMA menorehkan transaksi sebesar Rp121,1 juta dengan saham yang diperdagangkan mencapai Rp26,9 miliar. Adapun frekuensi perdagangan CNMA tercatat 9,213.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja meluncurkan indeks terbaru yang bernama IDX Cyclical Economy 30.IDX Cyclical Economy 30 merupakan  indeks yang bakal mengukur kinerja 30 saham cyclical berdasarkan sub sektor IDX Industrial Classification.

    Senior Economist Samuel Sekuritas, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan salah satu emiten parekraf yang masuk ke dalam IDX Cyclical Economy 30 adalah dari sektor perfilman.

    “Memang sektor ini adalah mampu membantu pertumbuhan ekonomi ke depan. Tidak hanya menjadi leading indikator, tetapi dia juga menjadi sumber pertumbuhan bahkan menjadi semacam sektor yang bisa meng-offside  ketika ekonomi sedang turun,” katanya.

    Fithra Faisal mengatakan industri perfilman mampu membantu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

    “Ketika kita lihat di awal tahun ini, ketika lagi riuh-riuhnyanya politik, orang cari hiburannya ke bioskop. Itu salah satu hal yang bisa jadi penawar. Ketika melakukan aktivitas itu, demand meningkat, maka aktivitas ekonomi tumbuh,” jelasnya.

    Sebelumnya, Kemenparekraf telah bekerjasama dengan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha di sektor parekraf.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pihaknya memiliki sebuah program berjenjang untuk mendorong usaha parekraf menuju Initial Public Offering (IPO) yang bernama KreatIPO.

    Dia menyebut, rangkaian program ini merupakan peluang strategis untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku parekraf.

    “Sehingga tujuan utama Kemenparekraf untuk memajukan dan mengembangkan industri parekraf dapat tercapai dan berkontribusi meningkatkan lapangan kerja,” kata Sandiaga Uno, Kamis, 11 Juli 2024.

    Sementara itu Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyebut bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan literasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terkait akses pembiayaan nonperbankan melalui pasar modal.

    “Pasar modal ini khususnya skema Initial Public Offering (IPO) dan GO Public, seperti syarat, ketentuan dan manfaatnya,” ujar Anggara.

    Cinema XII Raih Pendapatan Rp1,3 Triliun

    PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, dikenal sebagai Cinema XXI (CNMA), mencatat kinerja positif pada Kuartal I-2024.

    Dalam periode ini, Cinema XXI berhasil mencapai pendapatan sebesar Rp1,3 triliun, meningkat 47,6 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp883,3 miliar.

    Peningkatan pendapatan ini juga berdampak positif pada EBITDA yang meningkat sebesar 107,2 persen menjadi Rp382,5 miliar, serta laba bersih perusahaan yang mencapai Rp154,0 miliar, naik 701,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Suryo Suherman, Direktur Utama Cinema XXI, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan mendukung konten film untuk menarik lebih banyak penonton ke bioskop.

    Lokasi bioskop yang strategis dan inovasi di sektor makanan dan minuman juga menjadi faktor penting dalam peningkatan penjualan perusahaan.

    Selama kuartal pertama tahun ini, Cinema XXI telah membuka empat lokasi bioskop baru dan menambah 19 layar baru.

    "Hingga akhir Maret 2024, Cinema XXI telah mengoperasikan 244 bioskop dengan total 1.301 layar di 61 kota/kabupaten di seluruh Indonesia," ujarnya.

    Jumlah penonton juga mengalami peningkatan signifikan dari 13,5 juta menjadi 21,1 juta dalam periode yang sama. Kenaikan ini turut mendorong pendapatan dari penjualan tiket menjadi Rp825,8 miliar, naik dari Rp530,3 miliar pada tahun sebelumnya.

    Pendapatan dari penjualan tiket masih menjadi kontributor terbesar dengan 63,4 persen dari total pendapatan, diikuti oleh pendapatan dari makanan dan minuman dengan 33 persen.

    Dody Suhartono, Direktur Cinema XXI, menambahkan bahwa peningkatan jumlah penonton juga menggerakkan pertumbuhan pendapatan dari penjualan makanan dan minuman, yang naik 38,3 persen menjadi Rp429,7 miliar.

    "Cinema XXI akan terus berupaya menjaga pertumbuhan positif ini dengan memperluas layanan melalui pembukaan bioskop baru, peningkatan kualitas sinema, dan inovasi produk makanan dan minuman," terangnya.

    Cinema XXI berkomitmen untuk memberikan pengalaman menonton terbaik dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

    Mereka juga menargetkan penambahan sekitar 100 layar baru pada tahun 2024, menjadikan bioskop ini sebagai pilihan utama untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. (yog/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.