Logo
>

Isu Sri Mulyani Mundur, Bagaimana Sikap Investor Asing?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Isu Sri Mulyani Mundur, Bagaimana Sikap Investor Asing?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sentimen para investor tampaknya tidak terganggu oleh isu yang mengatakan bahwa Sri Mulyani Indrawati berencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal ini tercermin dari terus mengalirnya aliran modal asing ke pasar saham tanah air.

    Wakil Presiden Direktur Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengungkapkan pandangannya terkait hal ini. Menurutnya, isu tersebut hingga kini belum menjadi kenyataan, sehingga tidak lagi memiliki dampak psikologis yang signifikan di pasar dalam menanggapi potensi pengunduran diri Sri Mulyani.

    "Namun, hingga saat ini hal tersebut tidak terjadi. Saya menyampaikan bahwa arus modal masuk sebesar Rp 6,8 triliun pada bulan ini. Ini menunjukkan bahwa keyakinan investor tidak tergoyahkan," ujar Suria dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia, dilansir KabarBursa.com pada Kamis (1/2/2024).

    Suria menegaskan bahwa sebagian besar aliran modal tersebut masuk ke saham-saham besar atau bank-bank besar di Indonesia. Meskipun ada sebagian kecil yang masuk ke emiten sektor hiburan, seperti industri film. Oleh karena itu, Suria menekankan bahwa isu yang pada awalnya bisa memengaruhi psikologi pasar tampaknya belum terbukti, menyebabkan ketidakpastian politik di dalam negeri sedikit mereda, meskipun kekhawatiran dari sejumlah investor masih tetap ada.

    "Tetapi keyakinan orang berbeda-beda. Jika mereka memiliki ekspektasi bahwa seseorang akan mengundurkan diri, hal ini mungkin dianggap tidak baik untuk investasi. Mereka lebih suka jika pejabat yang dianggap dapat diterima oleh dunia internasional tidak mengundurkan diri. Hal ini pasti akan menimbulkan ketahanan," tandas Suria.

    Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga mengalami penguatan di tengah sikap pengusaha yang masih menantikan hasil pertemuan dari bank sentral AS (The Fed) pada dini hari, serta adanya optimisme terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam tahun ini. Penguatan rupiah terjadi setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Mahfud Md, menyampaikan pengunduran dirinya dari posisinya di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo pada Rabu siang.

    Berdasarkan data dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat di level Rp15.775/US$ atau naik sebesar 0,01 persen pada hari Rabu kemarin. Ini merupakan perbedaan dari posisi saat pembukaan perdagangan yang sebelumnya mengalami pelemahan. Dengan kondisi saat ini, rupiah telah mencatatkan apresiasi selama empat hari berturut-turut.

    Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.49 WIB mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen menjadi 103,6. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan pada hari sebelumnya (30/1/2024) yang berada di level 103,39.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi