Logo
>

Jasindo Catatkan Pendapatan Premi AUTP Rp44,84

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Jasindo Catatkan Pendapatan Premi AUTP Rp44,84

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) berhasil mencatat pendapatan premi sebesar Rp44,84 miliar dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) hingga Agustus 2024, dengan total klaim yang dibayarkan mencapai Rp3,17 miliar.

    Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, dalam keterangan resmi di Jakarta pada Sabtu 21 September 2024.

    Saat ini, sebanyak 424.276 petani dengan total lahan 252.347 hektare telah terdaftar dalam program asuransi tersebut. Namun, jumlah partisipasi petani dan lahan yang diasuransikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana 566.715 petani dengan 305.558 hektare lahan ikut serta. Pada periode tersebut, Asuransi Jasindo mencatat pendapatan premi Rp55 miliar dengan klaim sebesar Rp36 miliar.

    Meski mengalami penurunan, Brellian tetap optimis bahwa target penetrasi AUTP untuk tahun ini akan tercapai. Jasindo berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi dengan mengevaluasi syarat dan ketentuan serta memperbaiki distribusi polis dan pembayaran klaim, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

    “Kami menyadari pentingnya sosialisasi yang lebih masif agar program ini dapat menjangkau lebih banyak petani di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, kami yakin bahwa target AUTP tahun ini akan tercapai, sehingga lebih banyak petani yang terlindungi,” ujarnya.

    Program AUTP ini merupakan upaya pemerintah dalam melindungi petani dan menjaga ketahanan pangan nasional, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Pemerintah memberikan subsidi premi sebesar 80 persen, sehingga petani hanya perlu membayar Rp36 ribu per hektare dengan nilai pertanggungan mencapai Rp6 juta per hektare.

    "Melalui AUTP, petani terlindungi dari risiko gagal panen yang dapat mengganggu ekonomi usaha tani padi, sehingga mereka masih memiliki modal untuk memulai masa tanam berikutnya," tambah Brellian.

    Pada 13 September lalu, Asuransi Jasindo juga menyalurkan klaim asuransi senilai Rp700 juta kepada 15 kelompok tani di Desa Pendolo, Poso, Sulawesi Tengah.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang bahwa potensi pengembangan asuransi pertanian di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan data OJK pada 2023, hanya sekitar 400 ribu petani yang terlibat dalam program ini, menunjukkan peluang yang luas untuk peningkatan di masa depan.

    Perkuat Bisnis Perseroan

    Perseroan Terbatas Asuransi Jasa Indonesia (PT Asuransi Jasindo) berupaya memperkuat bisnis perseroan dengan mengoptimalkan sales force (tim bisnis) berkonsep risk management partnership serta jejaring kantor perwakilan (representative office) di berbagai daerah.

    “Sales force menjadi kekuatan Asuransi Jasindo karena kami mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam memberikan perlindungan asuransi bagi pelaku bisnis dan masyarakat Indonesia,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu 28 Juli 2024.

    Menurut dia, peran tim bisnis tersebut cukup penting karena menjadi fasilitator yang harus memahami betul jenis produk perlindungan yang dibutuhkan oleh tertanggung.

    Untuk mencetak tim bisnis yang unggul, kata Diwe Novara, perusahaan mengembangkan kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

    “Kami juga mengimplementasikan budaya sadar risiko dan kepatuhan agar penerapan governance, risk, dan compliance dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Diwe menuturkan bahwa kinerja sales force tersebut juga didukung oleh 30 representative offices yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

    Kantor-kantor wilayah tersebut, kata dia, memungkinkan perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan nasabah di daerah, mengerti kebutuhan mereka, dan memberikan solusi proteksi atas risiko yang sesuai.

    Ia mengatakan bahwa keberadaan kantor perwakilan tersebut berperan penting dalam implementasi strategi bisnis perseroan, yakni melakukan refocusing pada lini bisnis yang telah menjadi keunggulan perusahaan selama ini serta menyasar potensi bisnis di daerah.

    “Dengan fokus pada potensi bisnis lokal, Asuransi Jasindo yakin bisa terus bersaing di industri melalui bisnis tersebut,” katanya.

    Diwe mengatakan bahwa keberhasilan penerapan strategi bisnis tersebut terlihat dari pertumbuhan lini usaha Asuransi Jasindo yang makin positif.

    Lini usaha marine hull melonjak dari Rp166,43 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp275,38 miliar pada tahun 2023, sedangkan lini usaha energy offshore naik dari Rp570,79 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp572,62 miliar pada tahun 2023.

    Sementara itu, lini usaha energy onshore meningkat dari Rp39,62 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp44,42 miliar pada tahun 2023.

    Ia mengemukakan bahwa lini usaha asuransi satelit pun demikian, sebelumnya total Rp129,97 miliar pada tahun 2022 naik menjadi Rp283,40 miliar pada tahun 2023. Lini usaha asuransi liability Rp40 miliar pada tahun 2022 naik menjadi Rp 40,36 miliar pada tahun 2023.

    Catatan Kontribusi Premi

    PT  Asuransi Jasindo Syariah (Jasindo Syariah) mencatat kontribusi premi sebesar Rp154,46 miliar pada enam bulan pertama tahun 2024, meningkat 49,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).

    “Alhamdulillah, pada tengah tahun pertama ini kontribusi yang berhasil kami torehkan mencapai Rp154,46 miliar, yang berarti 51,32 persen dari target 2024,” ujar Sekretaris Perusahaan Jasindo Syariah, Wahyudi di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024.

    Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh pemasukan dari lini bisnis kendaraan bermotor, yang berkontribusi lebih dari setengah dari total kontribusi perusahaan selama semester pertama.

    Saat ini, terdapat empat lini bisnis utama yang menjadi pilar perseroan:  asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti, asuransi aneka, dan asuransi marine cargo.

    Wahyudi juga menyampaikan bahwa Jasindo Syariah berhasil menjaga tingkat Risk Based Capital (RBC) hingga Juni 2024 dengan rasio 892,59 persen, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menetapkan minimal 120 persen.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.