KABARBURSA.COM - Presiden Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya terhadap dominasi barang-barang impor dalam perangkat teknologi dan alat komunikasi di Indonesia. Tak main-main tembus cuan menguap capai double digit.
Nilai defisit perdagangan sektor ini mencapai 2,1 miliar dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp30 triliun.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia masih menjadi pengguna dalam sektor perangkat teknologi dan informasi, belum menjadi pemain pasar atau bagian dari rantai pasok. Seperti dalam keterangannya dikutip Jakarta, Selas 7 Mei 2024.
Presiden juga menyoroti minimnya pemasok komponen dalam negeri untuk perusahaan global seperti Apple, di mana Indonesia hanya memiliki dua pemasok komponen dari 320 yang diproduksi perusahaan tersebut. Sementara negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam memiliki lebih banyak pemasok komponen.
Presiden menegaskan pentingnya meningkatkan kemampuan industri dalam negeri untuk menjadi bagian dari pasar global dan pemain kunci dalam rantai pasok global, bukan sekadar pengguna teknologi.
Dia juga memperingatkan tentang cepatnya perkembangan produksi perangkat digital yang menawarkan kecepatan dan efisiensi baru setiap hari, dan mendorong pelaku industri untuk menciptakan terobosan baru.