KABARBURSA.COM-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, tidak dapat hadir dalam peresmian dua ruas tol di Sumatra Utara (Sumut) yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (7/2/2024).
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja, menjelaskan bahwa ketidakhadiran Basuki disebabkan karena tengah menjalankan tugas dinas ke luar negeri. Basuki hadir dalam acara 5th Mediterranean Water Forum di Tunisia, sebagai persiapan untuk 10th World Water Forum yang akan diadakan di Bali pada Mei 2024.
"Menteri Basuki, atas izin Presiden, menghadiri acara 5th Mediterranean Water Forum di Tunisia, sebagai bagian dari persiapan 10th World Water Forum yang akan datang di Bali," ujar Endra mengutip Detik, Kamis, 8 Februari 2024.
Pada acara peresmian tol, kehadiran Basuki diwakili oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang juga bertindak sebagai Menteri PUPR ad interim, bersama dengan Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian.
"Sebagai pengganti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang juga Menteri PUPR ad interim, dan Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian hadir," tambahnya.
Sebelumnya, Basuki telah mengajak Tunisia dan negara-negara di Kawasan Mediterania untuk berpartisipasi dalam 10th World Water Forum saat menghadiri The 5th Mediterranean Water Forum.
"Tunisia dan negara-negara Mediterania lainnya memiliki peran penting dalam proses regional dan telah membuat kontribusi yang signifikan dalam World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali pada Mei 2024," kata Basuki dalam keterangan resmi.
Basuki juga menginformasikan bahwa pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PUPR, sedang bersiap untuk menyusun sebuah Deklarasi Ministerial yang akan menjadi bagian dari agenda World Water Forum ke-10 di Bali.
"Deklarasi ini akan menggabungkan komitmen kolektif dari berbagai negara, termasuk Kawasan Mediterania, dan bertujuan untuk menghasilkan komitmen atas tindakan nyata dan solusi inovatif," jelasnya.
Sementara itu, namanya termasuk dalam daftar menteri yang disebut-sebut akan hengkang dari Kabinet Indonesia Maju, bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Meski demikian, Basuki belum memberikan komentar terkait isu tersebut.