KABARBURSA.COM - PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), emiten properti dan real estat yang dikenal melalui sejumlah pengembangan township di wilayah Jabodetabek, mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) sebagai langkah strategis untuk merespons kondisi pasar yang tengah bergejolak.
Dalam keterangan resminya pada Rabu, 9 April 2025, manajemen menyebutkan bahwa langkah ini dilakukan guna menjaga stabilitas harga saham perusahaan di tengah fluktuasi pasar modal Indonesia yang signifikan.
Perseroan menyiapkan anggaran hingga Rp100 miliar untuk buyback, dengan target pembelian sebanyak-banyaknya 133.333.000 lembar saham atau setara 1,033 persen dari total modal disetor dan ditempatkan dalam perseroan.
Corporate Secretary JRPT Audi Lazaro, memastikan bahwa aksi korporasi ini tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan atau operasional perusahaan. Sebaliknya, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.
Buyback akan dilakukan dengan harga yang wajar, sesuai regulasi dan ketentuan pasar modal yang berlaku. JRPT membuka opsi pembelian saham baik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di luar bursa. Jika dilakukan melalui BEI, transaksi akan difasilitasi oleh satu anggota bursa sebagai perantara pedagang efek yang ditunjuk.
Dari sisi fundamental, JRPT mencatat laba bersih per saham sebesar Rp87,57 per 31 Desember 2024. Setelah buyback dilakukan, proforma laba bersih per saham diproyeksikan naik menjadi Rp88,48. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bahwa buyback tak hanya menjaga kestabilan harga saham di pasar, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis bagi pemegang saham.
Langkah ini juga mempertegas komitmen JRPT dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan. Melalui kebijakan buyback, manajemen berharap dapat menstabilkan harga saham yang terdampak oleh sentimen negatif pasar, sekaligus memperkuat keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Meski demikian, harga saham JRPT pada perdagangan hari ini masih mencatatkan pelemahan tipis sebesar 1 persen atau turun Rp5 menjadi Rp715 per lembar saham. Penurunan ini menunjukkan bahwa sentimen pasar belum sepenuhnya pulih, namun aksi korporasi buyback bisa menjadi katalis positif dalam jangka pendek hingga menengah.
Dengan strategi ini, JRPT menunjukkan ketegasan dalam merespons dinamika pasar dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri properti nasional.Performa Keuangan yang Tangguh
Buyback saham yang akan dilakukan JRPT didukung oleh performa keuangan yang stabil dan mengesankan sepanjang satu dekade terakhir. Berdasarkan data kinerja kuartalan dan tahunan yang terkini, perusahaan ini berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan yang konsisten, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan fluktuasi pasar properti.
Pada tahun 2024, pendapatan perusahaan yang terakumulasi dari empat kuartal mencapai Rp1,131 triliun, naik signifikan dari Rp1,005 triliun di tahun 2023. Capaian ini mencerminkan pemulihan dan penguatan bisnis yang stabil sejak penurunan terdalam yang sempat terjadi pada 2021 ketika total pendapatan hanya mencapai Rp769 miliar.
Tren pertumbuhan positif ini memperlihatkan efektivitas strategi bisnis perusahaan, khususnya dalam pengembangan properti residensial dan komersial yang menjadi tulang punggung pendapatan.
Performa kuartalan JRPT juga cukup konsisten, dengan catatan terbaik pada kuartal IV tahun 2024 yang mencetak Rp345 miliar, tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Sementara kuartal II dan III tahun ini masing-masing membukukan Rp284 miliar dan Rp278 miliar, menandakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak hanya bertumpu pada satu periode melainkan terdistribusi merata sepanjang tahun.
Dari sisi profitabilitas, JRPT juga berhasil menjaga rasio pembagian dividen yang stabil. Dividen per saham (TTM) tahun 2024 tercatat sebesar Rp24, sama seperti tahun sebelumnya dan beberapa tahun sebelumnya.
Konsistensi ini memperlihatkan komitmen manajemen dalam memberikan imbal hasil yang menarik kepada investor. Bahkan, di tahun-tahun yang penuh tekanan seperti 2021 dan 2020, JRPT tetap mampu membagikan dividen sebesar Rp19,50 dan Rp22 per saham, mencerminkan daya tahan finansial perusahaan yang kuat.
Payout ratio JRPT berkisar antara 29 persen hingga 34 persen dalam satu dekade terakhir, menunjukkan kebijakan pembagian laba yang moderat dan berimbang antara kepentingan pemegang saham serta kebutuhan ekspansi bisnis.
Di tahun 2024, payout ratio tercatat sebesar 29,19 persen, terendah dalam sepuluh tahun terakhir, memberikan ruang lebih bagi perusahaan untuk mengalokasikan laba guna pengembangan proyek dan penguatan struktur modal.
Dari sisi valuasi, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp9.900 triliun dengan nilai enterprise sebesar Rp9.416 triliun. Dengan total saham beredar sebanyak 13,75 miliar lembar, JRPT menawarkan dividend yield sebesar 3,33 persen.
Angka ini memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan yield tertinggi yang pernah dicapai pada 2019 sebesar 5,48 persen, namun tetap mencerminkan return yang menarik di tengah pasar yang bergejolak.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan JRPT mencerminkan stabilitas dan daya tahan tinggi dalam industri properti yang sangat siklikal. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, kemampuan menjaga margin laba, kebijakan dividen yang disiplin, dan valuasi pasar yang solid, menempatkan JRPT sebagai salah satu emiten properti yang paling andal dan layak untuk terus dicermati para investor jangka panjang.(*)