KABARBURSA.COM - Saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) saat ini menjadi sorotan saat Technical analyst RHB Sekuritas Indonesia Ilham Fitriadi Budiarto, M.M., CTA®️, memberikan rekomendasi “buy on support” di level Rp1.495.
Strategi ini dinilai cukup menarik, mengingat target harga jangka pendek berada di Rp1.570 hingga Rp1.660, sementara batas cut loss disarankan di bawah Rp1.420.
Pergerakan harga dalam tiga hingga enam bulan terakhir menunjukkan lonjakan lebih dari 20 persen, meski jika dilihat dari kinerja setahun ke belakang, saham ini masih turun 6 persen.
Bagi pelaku pasar, ini memberi sinyal bahwa KLBF saat ini lebih cocok untuk strategi trading jangka pendek dibandingkan sebagai saham dengan tren kenaikan harga yang konsisten.
Dari sisi valuasi, KLBF berada di kelas premium. Price to Earnings Ratio (PER) TTM berada di 20,76 kali dan forward PER di 18,89 kali, jauh di atas rata-rata PER IHSG yang hanya 8,38 kali. Price to Book Value (PBV) berada di 2,97 kali, sementara EV/EBITDA berada di 13 kali.
Valuasi tinggi ini mencerminkan kepercayaan pasar pada kualitas bisnis Kalbe Farma, yang memiliki brand kuat, margin yang sehat, dan neraca keuangan yang solid.
Meski demikian, rasio PEG (Price/Earnings to Growth) di 1,23 masih dalam batas wajar, tetapi angka PEG forward di 2,25 mengindikasikan bahwa ekspektasi pertumbuhan laba ke depan tidak terlalu agresif dibandingkan harga saat ini.
Fundamental Tangguh, Neraca Keuangan Kuat
Fundamental keuangan Kalbe Farma terbilang tangguh. Return on Equity (ROE) berada di 14,29 persen dan Return on Assets (ROA) di 10,99 persen, menunjukkan perusahaan mampu mengelola modal dan aset dengan baik untuk menghasilkan laba.
Posisi kas bersih mencapai Rp4 triliun, dengan current ratio 4,06 dan Altman Z-Score 11,26, menandakan kondisi keuangan yang sangat sehat serta risiko kebangkrutan yang rendah. Kalbe juga memiliki rasio utang yang sangat rendah, dengan Debt to Equity hanya 0,02.
Kekuatan neraca ini membuat Kalbe mampu berinvestasi dan mengembangkan bisnis tanpa beban pendanaan yang besar.
Arus kas operasional Kalbe juga solid, dengan free cash flow sebesar Rp3,1 triliun (TTM). Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan dividend payout ratio di sekitar 39 persen dengan dividend yield 2,42 persen.
Dividen ini mungkin tidak terlalu tinggi dibandingkan emiten lain, tetapi cukup stabil dan konsisten untuk investor yang mencari pendapatan pasif dengan risiko rendah. Dari sisi operasional, margin perusahaan juga terjaga, gross margin 41,6 persen, operating margin 15,6 persen, dan net margin 12,2 persen.
Namun, siklus kas (cash conversion cycle) yang mencapai 135 hari menunjukkan bahwa bisnis ini cukup intensif dalam manajemen modal kerja, dengan piutang dan persediaan yang besar.
Secara teknikal, rekomendasi “buy on support” masuk akal mengingat tren kenaikan harga belakangan ini, meskipun investor disarankan disiplin dengan batas risiko.
Untuk investor jangka panjang, KLBF bisa menjadi pilihan defensif dengan prospek stabil, meski valuasi yang relatif tinggi membuat ruang pertumbuhan harga tidak sebesar saham-saham lain yang lebih undervalued.
Ke depan, kinerja saham ini kemungkinan akan sangat bergantung pada laju pertumbuhan laba, efisiensi rantai pasok, dan inovasi produk yang bisa meningkatkan margin.
Singkatnya, KLBF adalah saham dengan fundamental solid, arus kas kuat, dan profil risiko yang rendah. Untuk trader, momentum harga saat ini memberikan peluang spekulasi dengan manajemen risiko yang ketat.
Sementara itu, bagi investor jangka panjang, KLBF tetap menarik sebagai saham defensif—asal siap membayar harga premium untuk kualitas bisnis yang teruji.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.