KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai sebesar Rp250 miliar.
Direktur Kalbe, Kartika Setiabudy mengatakan biaya yang timbul dari buyback saham adalah biaya perantara pedagang efek.
"Dan biaya lain yang berkaitan dengan buyback adalah sebanyak-banyaknya 0,1 persen dari jumlah nilai buyback," ujar dia dalam keterbukaan informasi dikutip, Senin, 15 Desember 2025.
Kartika menyebut, Perseroan berencana menggunakan dana internal sebagai sumber pembiayaan buyback saham. Perseroan memperkirakan, dampak penurunan pendapatan bunga adalah sekitar Rp2,9 miliar setelah selesainya periode Buyback.
"Perseroan berpendapat bahwa penurunan pendapatan ini tidak berdampak material terhadap Perseroan," tutur dia.
Dengan mempertimbangkan penurunan pendapatan dan jumlah saham yang dibeli kembali, Perseroan memperkirakan proforma laba per saham jika buyback saat ini dilakukan seluruhnya adalah sebesar Rp70,42 per saham dibandingkan laba per saham yang dibukukan periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Adapun, periode buyback akan dimulai sejak tanggal 16 Desember 2025 sampai dengan 15 Maret 2026, dengan waktu maksimum selama tiga bulan sesuai dengan ketentuan POJK No. 13/2023.
Kartika mengungkapkan, buyback diharapkan bisa memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental. Pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang.
"Di mana saham treasuri dapat dialihkan di masa mendatang dengan nilai optimal untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham," pungkasnya.
BRI Danareksa Sekuritas menyebut, aksi buyback saham KLBF ini berpotensi menopang harga saham dan mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap fundamental perusahaan.
"Meski dampaknya ke kinerja lebih bersifat sentimen jangka pendek," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Senin, 15 Desember 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.