KABARBURSA.COM - Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) meminta pemerintah untuk mempertahankan kebijakan harga gas murah melalui program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), yang bertujuan mendukung daya saing industri, pemasukan pajak, serta menjaga devisa ekspor bagi negara.
Ketua Umum Apolin, Norman Wibowo, menyatakan bahwa kebijakan harga gas murah saat ini, yakni 6 dolar AS per MMBTU, telah terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekspor dan kapasitas produksi oleokimia dalam negeri.
"Kami berharap kebijakan harga gas murah bagi industri dapat berlanjut untuk 5 sampai 10 tahun mendatang guna memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, termasuk kontribusi dari aspek volume dan nilai ekspor di sektor oleokimia," ujarnya di Jakarta, pada hari Jumat.
Norman menambahkan bahwa kebijakan ini telah memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam hal peningkatan volume dan nilai ekspor oleokimia selama beberapa tahun terakhir.
Dalam tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan volume dan nilai ekspor oleokimia, yang menunjukkan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Dia juga menyoroti kontribusi sektor oleokimia dalam realisasi pajak dan investasi, yang menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, juga mendukung keberlanjutan kebijakan HGBT ini, menyatakan bahwa kebijakan tersebut memberikan dampak positif yang signifikan dan seharusnya dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Dirjen ILMATE Kemenperin) Taufiek Bawazier juga menekankan manfaat besar dari kebijakan HGBT, termasuk peningkatan nilai tambah ekspor, pendapatan pajak, investasi baru, dan pengurangan subsidi pupuk.
Oleh karena itu, dihapusnya atau tidak diperpanjangnya HGBT dapat berpotensi menimbulkan kerugian bagi industri dan perekonomian nasional secara keseluruhan.