Logo
>

Kemarin, IDX Carbon Catat 105 Peserta: Ada BREN hingga WOOD

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Kemarin, IDX Carbon Catat 105 Peserta: Ada BREN hingga WOOD

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perdagangan karbon melalui platform IDX Carbon pada Rabu, 22 Januari 2025 kemarin, mencatat total volume karbon sebesar enam unit dengan total karbon yang telah dipensiunkan mencapai 199 ton karbon dioksida ekuivalen atau CO2e. Pada kegiatan itu terdapat 105 peserta yang terlibat dalam perdagangan.

    Untuk pasar reguler, transaksi dilakukan melalui beberapa produk standar. Produk standar IDTBS mencatat volume transaksi sebanyak 96.000 unit dengan nilai sebesar 58.500. Produk IDTBS-RE tidak mencatat transaksi pada hari ini. Sementara itu, produk IDTBSA menunjukkan volume transaksi sebesar 96.000 unit tanpa nilai transaksi tercatat. Pada kategori produk standar yang dipensiunkan, volume mencapai 144.000 unit. Seperti dikutip idxcarbon.co.id di Jakarta, Kamis 23 Januari 2024.

    Pada pasar lain seperti lelang, marketplace, dan negosiasi, belum tercatat adanya aktivitas perdagangan pada hari ini.

    Perdagangan karbon ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengurangan emisi karbon dioksida melalui mekanisme pasar, di mana satu unit karbon merepresentasikan satu ton karbon dioksida ekuivalen yang dapat diperdagangkan.

    Peserta dalam pasar karbon diharapkan berkontribusi pada pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca secara nasional.

    Berikut beberapa emiten yang sudah berperan aktif dalam perdagangan Bursa Karbon.

    Pertama ada saham, PT Barito Renewables Energy Tbk atau dalam kode saham BREN melantai di BEI pada 9 Oktober 2023 lalu dengan harga IPO Rp780 per saham. Perusahaan ini mengelola tiga aset panas bumi di Jawa Barat dengan total kapasitas 886 MW, mencakup sekitar 38 persen pangsa pasar nasional.

    Kedua ada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau dalam kode saham PGEO adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada panas bumi. Dengan kapasitas terpasang 1.877 MW, PGEO mengoperasikan langsung 672 MW, sementara sisanya dikelola melalui Kontraktor Operasi Bersama (KOB).

    Ketiga, ada PT Kencana Energy Lestari Tbk atau dalam kode saham KEEN memiliki empat anak usaha yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mikro hidro (PLTM) di Sumatra Utara, Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara. Proyek terbaru, PLTM Ordi Hulu, direncanakan beroperasi pada kuartal pertama 2024.

    Keempat, ada saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) bergerak di sektor PLTA dengan kapasitas operasional 17,4 MW hingga akhir 2022. Selain itu, ARKO memiliki proyek pengembangan dengan kapasitas total 107,7 MW untuk mendukung kebutuhan listrik bersih di Indonesia.

    Kelima, saham PT Integra Indocabinet Tbk atau dalam kode saham WOOD, meski tidak bergerak di bidang EBT. terlibat dalam pengelolaan hutan yang bertanggung jawab melalui proyek penyerapan karbon. WOOD mengelola hutan konsesi serta memproduksi mebel berbahan kayu melalui enam entitas anaknya.

    Keenam ada, PT SLJ Global Tbk (SULI) juga berkontribusi dalam sektor kehutanan melalui pengelolaan hutan alam. Pada 2022, pendapatan dari kegiatan ini mencapai USD3,5 juta atau sekitar 6 persen dari total pendapatan perusahaan yang sebesar USD59 juta.

    Technology Based Solution Authorized

    Platform IDX Carbon mencatat aktivitas perdagangan karbon harian yang signifikan dengan total volume perdagangan mencapai 2 ton karbon atau nilai sebesar Rp192 juta pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025 kemarin.

    Dilansir dari idxcarbon.co.id pada Rabu, 22 Januari 2025. Dalam sesi tersebut, terdapat 22 volume karbon yang telah pensiun, melibatkan 105 peserta perdagangan.

    Selain itu, perdagangan karbon internasional di hari kedua itu terdapat 6 proyek karbon yang tersedia dengan total kredit karbon aktif sejumlah 2.549.311 unit.

    Perdagangan di pasar reguler meliputi instrumen Indonesia Technology Based Solution atau IDTBS, Indonesia Technology Based Solution Renewable Energy atau IDTBS-RE, dan Indonesia Technology Based Solution Authorized atau IDTBSA.

    Untuk IDTBS, transaksi terjadi sebanyak satu kali dengan total 58.000 kilogram karbon diperdagangkan senilai Rp58 juta. Instrumen IDTBS-RE mencatat perdagangan 48.000 kilogram karbon dengan nilai Rp48 juta. Sementara itu, IDTBSA-RE mencatat volume perdagangan tertinggi sebesar 144.000 kilogram karbon dengan nilai mencapai Rp144 juta.

    Sebelumnya, Indonesia secara resmi melakukan peluncuran perdagangan karbon internasional melalui platform Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon) pada Senin, 20 Januari 2025.

    Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyampaikan komitmen pasar modal dalam mendukung perdagangan karbon melalui platform Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon).

    Iman mengungkapkan bahwa saat ini harga karbon untuk produk di platform IDX Carbon berada di kisaran Rp96.000. Sementara itu, untuk energi terbarukan mencapai Rp144.000, jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi harga awal di Rp59.200. Menurutnya, hal ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap upaya mendukung pengembangan energi terbarukan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".