KABARBURSA.COM - Harga emas hari ini, Sabtu, 10 Agustus 2024 keluaran Logam Mulia Aneka Tambang (Antam) 24 karat, mengalami penurunan harga yang cukup signifikan jika dibandingkan kemarin.
Harga emas hari ini turun Rp8.000 per gram dan berada di level Rp1.401.000 per gram.
Untuk satuan harga emas yang terkecil, yaitu ukutan 0,5 gram berada di angka Rp750.000. sementara harga emas ukuran 10 gram dijual dengan harga Rp13.505.000.
Sedangkan ukuran emas terbesar yakni Rp1.000 gram (1 kg) harganya mencapai Rp1.341.600.000.
Jika dilihat dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau berada di rentang Rp1.399.000 per gram hingga Rp1.433.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas berada di rentang Rp1.380.000 per gram hingga Rp1.433.000 per gram.
Untuk buyback, emas Antam juga ikut turun Rp6.000 per gram ke level Rp1.253.000 per gram. Harga buyback adalah jika Anda ingin menjual kembali emas, Antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45 persen, harus menyertakan nomor Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat bertransaksi.
Berikut rincian harga emas Antam, Sabtu, 10 Agustus 2024:
- Harga emas Antam ukuran 0,5 gram Rp750.500
- Harga emas Antam ukuran 1 gram Rp1.401.000
- Harga emas Antam ukuran 2 gram Rp2.742.000
- Harga emas Antam ukuran 3 gram Rp4.088.000
- Harga emas Antam 5 gram Rp6.780.000
- Harga emas Antam 10 gram Rp13.505.000
- Harga emas Antam 25 gram Rp33.637.000
- Harga emas Antam 50 gram Rp67.195.000
- Harga emas Antam 100 gram Rp134.312.000
- Harga emas Antam 250 gram Rp335.515.000
- Harga emas Antam 500 gram Rp670.820.000
- Harga emas Antam 1000 gram Rp1.341.600.000.
Harga Emas Dunia
Sementara itu, harga emas global tetap berada di level resistance pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Agustus 2024, waktu setempat.
Pada akhir perdagangan kemarin, harga emas acuan XAU/USD naik 0,16 persen menjadi USD2.431 per ons. Dalam setahun terakhir, harga emas telah meningkat sebesar 26,65 persen.
Market Pulse, sebuah perusahaan riset komoditas di London, Inggris, melaporkan bahwa lonjakan harga emas mencapai puncaknya di USD2.424 per ons, dipicu oleh komentar para pembuat kebijakan The Fed dan data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan.
“Sentimen positif dari data klaim pengangguran meningkatkan Indeks Dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Namun, emas terus menunjukkan tren kenaikan meskipun Dolar AS menguat,” kata laporan tersebut.
Pernyataan dari tiga anggota Federal Reserve semakin menguatkan spekulasi tentang pemotongan suku bunga, yang merupakan faktor utama dalam reli harga emas tahun ini.
Austin Goolsbee dari The Fed Chicago mengungkapkan bahwa suku bunga tinggi saat ini menimbulkan risiko bagi pasar tenaga kerja. Ia juga menekankan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) AS dan penurunan pasar saham baru-baru ini tidak akan memengaruhi kebijakan Fed.
Prospek Positif Harga Emas Dunia
Secara umum, prospek harga emas tetap positif. Faktor-faktor seperti kemungkinan pemotongan suku bunga, ketegangan geopolitik, arus investasi ETF yang kuat, dan pembelian oleh bank sentral semuanya mendukung harga logam mulia ini.
Dalam hal teknis, kemarin emas menunjukkan pola candle bullish engulfing yang signifikan, memperbaiki kerugian dari dua hari sebelumnya. Setelah mengalami penurunan singkat selama sesi Asia, momentum kenaikan berlanjut ke sesi London.
“Saat ini, harga emas sedang menguji level resistance utama di USD2.432, dengan level resistance tambahan di USD2.450 per ons. Prospek teknis menunjukkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut, dan tanpa adanya data ekonomi hari ini, harga bisa mencapai antara USD2.440 per ons dan USD2.450 per ons selama sesi AS,” jelasnya.
Namun, belum jelas apakah harga akan melampaui kisaran ini menjelang akhir pekan.
“Dukungan langsung terletak di sekitar level USD2.414 per ons, dengan level psikologis USD2.400 per ons juga memberikan dukungan. Pengujian ulang level ini mungkin terjadi jika pembeli memutuskan untuk mengambil keuntungan dan melepaskan posisi sebelum akhir pekan,” tambahnya. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.