Logo
>

Kinerja Melemah, Ekspansi Mitra10 (CSAP) Jadi Strategi: Amati Dulu atau Beli?

CSAP pilih ekspansi selektif Mitra10 setelah margin tertekan; fokus relokasi Pamulang dan target 100 toko 2030 untuk dorong efisiensi dan pertumbuhan berkelanjutan.

Ditulis oleh Yunila Wati
Kinerja Melemah, Ekspansi Mitra10 (CSAP) Jadi Strategi: Amati Dulu atau Beli?
Modern retail Mitra10. Foto: Dok CSAP.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) kembali menegaskan ambisinya untuk mengembangkan jaringan ritel modern bahan bangunan Mitra10 dengan target jangka panjang mencapai 100 gerai pada tahun 2030. 

    Namun, perusahaan memilih strategi ekspansi yang lebih selektif pada 2025, dengan hanya membuka satu gerai baru di Bandung pada Februari lalu serta fokus pada relokasi gerai Pamulang yang dijadwalkan rampung di kuartal IV tahun ini. 

    Langkah ini memperlihatkan sikap hati-hati manajemen dalam menyeimbangkan pertumbuhan jaringan dengan kemampuan keuangan perusahaan.

    Jika menelusuri laporan kinerja keuangan, CSAP menunjukkan tren pendapatan yang relatif stabil di kisaran Rp3,8–4,3 triliun per kuartal selama setahun terakhir. Pada kuartal II-2025, perusahaan mencatat pendapatan Rp3,889 triliun dengan laba kotor Rp682 miliar. 

    Meski laba usaha masih positif di Rp114 miliar, beban usaha yang terus meningkat dan biaya lain-lain yang cukup besar, menekan laba bersih menjadi hanya Rp25 miliar. Angka ini turun signifikan dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai Rp55 miliar. 

    Margin laba yang tipis menandakan bahwa ruang manuver perusahaan masih terbatas, sehingga ekspansi besar-besaran berpotensi membebani keuangan bila tidak diimbangi dengan efisiensi operasional.

    Dari sisi rasio, Return on Equity (ROE) kuartal II hanya 0,63 persen, turun dari 1,56 persen pada kuartal sebelumnya. Return on Assets (ROA) juga bergerak tipis di 0,18 persen. Hal ini memperlihatkan efektivitas modal dan aset yang belum maksimal untuk menghasilkan laba. 

    Namun, EBITDA yang masih berada di atas Rp230 miliar memberi sinyal bahwa arus kas operasional perusahaan cukup terjaga, meskipun profitabilitas bersih terus tergerus.

    Dari perspektif pasar, saham CSAP dalam perdagangan terakhir bergerak di level Rp292, turun tipis 0,68 persen. Analisis teknikal mingguan memperlihatkan sinyal yang kurang meyakinkan. Rangkuman indikator teknikal menunjukkan dominasi sinyal jual. RSI berada di level 44, mengindikasikan tren pelemahan. 

    MACD juga negatif, memperkuat pandangan bahwa momentum jangka pendek masih cenderung turun. Mayoritas Moving Average, terutama MA50 hingga MA200, juga memberi sinyal jual, hanya MA jangka pendek yang sesekali menunjukkan pembalikan. 

    Dengan kata lain, saham CSAP saat ini lebih banyak bergerak dalam tekanan dengan kecenderungan bearish di jangka menengah.

    Melihat kombinasi faktor tersebut, strategi ekspansi selektif yang ditempuh manajemen sebenarnya cukup realistis. Dengan kondisi profitabilitas yang menurun, langkah hati-hati akan memberi ruang bagi perusahaan untuk menjaga neraca keuangan tetap sehat sembari memperkuat posisi Mitra10 di pasar. 

    Namun, dari sudut pandang investor, saham CSAP saat ini kurang menarik untuk dikoleksi dalam jangka pendek mengingat teknikal masih menunjukkan sinyal pelemahan. 

    Bagi investor jangka panjang, saham ini baru akan layak dipertimbangkan jika terlihat perbaikan signifikan dalam margin laba dan efisiensi, seiring dengan realisasi ekspansi gerai yang mampu mendongkrak pendapatan secara lebih konsisten.

    Secara keseluruhan, ekspansi Mitra10 tetap menjadi narasi pertumbuhan jangka panjang CSAP. Tetapi dalam waktu dekat, kehati-hatian investor menjadi penting, karena performa keuangan yang tipis dan teknikal yang lemah membuat saham ini lebih cocok untuk dicermati ketimbang dikoleksi agresif.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79