KABARBURSA.COM - Dekatnya waktu pelaporan kinerja keuangan untuk tiga bulan pertama tahun 2024 menimbulkan pandangan beragam dari para analis terhadap kinerja perbankan yang dianggap kurang menarik. Beban bunga yang besar masih menjadi tantangan utama, terutama bagi bank-bank yang termasuk dalam Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4.
Dari laporan keuangan per Februari 2024, hanya BCA yang mencatatkan pertumbuhan laba sekitar 2,01 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 8,27 triliun. Sementara itu, BNI, BRI, dan Bank Mandiri mengalami penurunan, masing-masing turun 5,91 persen, 3,51 persen, dan 3,07 persen.
Pergerakan saham bank-bank tersebut juga mencerminkan kondisi tersebut. Saham BNI, misalnya, mengalami penurunan paling dalam sepanjang tahun ini dibandingkan bank KBMI 4 lainnya, sementara saham BCA dan Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang solid.
Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, menilai kinerja perbankan pada awal 2024 tidak menarik, terutama karena tekanan biaya dana yang meningkat. Namun, dia juga mengakui pertumbuhan kredit yang tinggi merupakan pendorong utama, meskipun sektor-sektor tertentu seperti segmen menengah ke bawah mengalami tekanan inflasi. "Penurunan harga saham ini juga bisa menjadi peluang bagi investor untuk menambah koleksi saham mereka di bank-bank KBMI 4, dengan rekomendasi beli untuk saham BNI dan Bank Mandiri," jelas dia, Senin 15 April 2024.
Selain itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengamati bahwa meskipun sektor perbankan masih menghadapi tantangan. "Kinerja bank KBMI 4 tetap menarik karena memiliki segmen pelanggan yang tersegmentasi dengan baik," jelasnya
Namun, Nico memperhatikan bahwa akhir dari masa relaksasi Covid-19 dapat memberikan tekanan tambahan kepada perbankan. "Meskipun demikian, saya melihat permintaan kredit yang stabil akan membantu bank besar untuk bertahan dalam menghadapi tekanan tersebut," ujarnya.
"Sektor perbankan di Indonesia, meskipun menghadapi beberapa tantangan, tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid dan menarik bagi investor yang mencari potensi jangka panjang," tutup Nico.