Logo
>

Kinerja Q1 Menggembirakan, CEKA: Investasi Menarik di 2025

Wilmar Cahaya Indonesia mampu menjaga efisiensi dalam operasionalnya meskipun menghadapi kenaikan biaya.

Ditulis oleh Yunila Wati
Kinerja Q1 Menggembirakan, CEKA: Investasi Menarik di 2025
Produksi Wilmar Grup. Foto: Dokumentasi CEKA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pendapatan mencapai Rp2,26 triliun hingga periode 31 Maret 2025. 

    Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan pendapatan Rp1,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan perseroan dalam mengelola bisnisnya di tengah dinamika pasar yang penuh tantangan.

    Laporan keuangan perusahaan menunjukkan bahwa meskipun beban pokok penjualan turut mengalami kenaikan menjadi Rp2,11 triliun dari Rp1,59 triliun, perusahaan berhasil meningkatkan laba bruto secara substansial. 

    Laba bruto tercatat sebesar Rp156,70 miliar, meningkat pesat dari Rp94,36 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa Wilmar Cahaya Indonesia mampu menjaga efisiensi dalam operasionalnya meskipun menghadapi kenaikan biaya.

    Beban usaha juga tercatat sedikit meningkat, naik menjadi Rp36,70 miliar dari Rp35,49 miliar. Namun, perusahaan mampu mengelola pengeluaran ini dengan baik, sehingga laba usaha meningkat signifikan menjadi Rp120,00 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan laba usaha sebesar Rp58,86 miliar pada tahun sebelumnya. 

    Pencapaian laba usaha yang lebih tinggi ini mencerminkan kinerja operasional yang kuat dan strategi yang efektif dalam mengelola biaya.

    Tidak hanya itu, laba sebelum pajak juga menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, naik menjadi Rp124,99 miliar, dibandingkan dengan Rp63,75 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba sebelum pajak ini menambah optimisme mengenai prospek keuangan perusahaan di tahun 2025.

    Pada akhirnya, laba periode berjalan mencatatkan angka Rp98,59 miliar, lebih tinggi dari laba periode berjalan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp50,32 miliar. Kenaikan laba ini menjadi bukti keberhasilan Wilmar Cahaya Indonesia dalam meningkatkan profitabilitas, yang tentunya akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan di mata investor.

    Di sisi lain, perusahaan juga menunjukkan pengelolaan aset dan liabilitas yang baik. Total liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp577,73 miliar pada akhir Maret 2025, dibandingkan dengan Rp476,49 miliar pada akhir Desember 2024. 

    Namun, total aset perusahaan juga naik menjadi Rp2,58 triliun dari Rp2,38 triliun pada akhir tahun 2024. Peningkatan aset ini menunjukkan bahwa Wilmar Cahaya Indonesia terus memperkuat posisi finansialnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di masa depan.

    Secara keseluruhan, kinerja PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk di kuartal pertama 2025 sangat menggembirakan, dengan peningkatan pendapatan, laba, dan pengelolaan aset yang solid. Pencapaian ini mencerminkan kekuatan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

    Fundamental Kuat dan Mengesankan

    PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) menunjukkan fundamental yang cukup kuat, tercermin dari sejumlah indikator keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2025. Dengan pendapatan yang mencapai Rp2,26 triliun pada kuartal pertama, perusahaan berhasil meningkatkan kinerjanya secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Kenaikan ini didorong oleh strategi bisnis yang solid dan pengelolaan biaya yang efisien, meskipun beban pokok penjualannya juga mengalami kenaikan. Secara keseluruhan, laba bruto perusahaan meningkat menjadi Rp156,7 miliar, mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menjaga margin laba di tengah tekanan biaya.

    Profitabilitas perusahaan tercermin pada margin laba yang tetap stabil. Gross profit margin kuartal pertama 2025 tercatat pada 6,90 persen, sementara operating profit margin dan net profit margin masing-masing berada di 5,13 persen dan 4,34 persen. 

    Peningkatan yang signifikan terlihat pada laba bersih yang melonjak 95,92 persen YoY, dengan laba bersih untuk kuartal pertama 2025 mencapai Rp99 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa PT Wilmar Cahaya Indonesia mampu mempertahankan kinerjanya meskipun ada tantangan dari sisi biaya dan persaingan pasar.

    Selain itu, perusahaan juga menunjukkan pengelolaan utang yang cukup baik dengan total liabilitas yang terjaga rendah, yakni Rp578 miliar pada kuartal pertama 2025, sementara total aset perusahaan tercatat sebesar Rp2,58 triliun. 

    Dengan total ekuitas yang mencapai Rp2,01 triliun, rasio utang terhadap ekuitas yang relatif rendah ini memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan yang kuat. Selain itu, perusahaan memiliki cadangan kas yang cukup besar, sebesar Rp683 miliar, yang memberikan fleksibilitas untuk investasi atau menghadapi ketidakpastian ekonomi.

    Dari sisi valuasi, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk menampilkan profil yang menarik bagi para investor. Dengan rasio harga terhadap pendapatan (PE Ratio) yang sangat rendah, baik PE Ratio tahunan (3,30) maupun PE Ratio TTM (3,49), saham CEKA tampak terdiskon jika dibandingkan dengan rata-rata sektor, dengan PE Ratio IHSG yang median tercatat pada angka 8,04. 

    Angka ini menandakan bahwa saham CEKA mungkin dipandang menarik secara relatif oleh investor yang menginginkan potensi pertumbuhan dengan risiko yang terkelola dengan baik. Selain itu, dengan earnings yield (28,64 persen) yang sangat tinggi, investor dapat mengantisipasi imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi mereka dalam saham ini.

    Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa perusahaan belum mengungkapkan PE Ratio forward atau rasio PEG yang lebih mendalam, yang dapat memberikan wawasan lebih jauh tentang prospek pertumbuhannya dalam jangka panjang. Namun, dengan tingkat pertumbuhan yang solid, tercermin dari pendapatan dan laba bersih yang terus meningkat, potensi kenaikan lebih lanjut tidak bisa dipandang sebelah mata.

    Dalam hal arus kas, perusahaan juga memperlihatkan kinerja yang solid dengan free cash flow (FCF) yang sehat, tercatat sebesar Rp149 miliar pada periode 12 bulan terakhir. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan kas yang cukup besar dari operasi bisnisnya, yang memberi keleluasaan untuk membayar dividen, melakukan ekspansi, atau berinvestasi dalam proyek-proyek baru. 

    Dividen perusahaan juga sangat menarik, dengan yield yang stabil sekitar 4,57 persen pada tahun 2024, memberikan daya tarik tersendiri bagi investor yang mengutamakan pendapatan tetap.

    Secara keseluruhan, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk memperlihatkan fundamental yang sangat kuat. Perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang sehat, pengelolaan biaya yang baik, dan modal yang cukup untuk menghadapi tantangan pasar. 

    Valuasi saham yang menarik serta tingkat profitabilitas yang solid menjadikan CEKA sebagai pilihan investasi yang menarik, khususnya bagi investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang dengan risiko yang terkelola dengan baik.

    Analisis Teknikal Saham CEKA

    Agar semakin menarik, berikut ini analisis teknikal tentang saham CEKA yang mendapat rekomendasi sangat beli untuk sepanjang hari ini.

    Saham PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) menunjukkan sinyal teknikal yang sangat positif, dengan mayoritas indikator yang mendukung potensi kenaikan harga di masa mendatang. 

    Dengan harga saham yang saat ini berada di level Rp2.190, mengalami kenaikan sebesar 5,80 persen atau Rp120 pada perdagangan terakhir, saham ini mendapat rekomendasi "Sangat Beli" berdasarkan analisis teknikal yang mendalam. 

    Beberapa indikator teknikal yang kuat menegaskan bahwa saham CEKA berada dalam fase bullish, memberikan peluang bagi para investor untuk mempertimbangkan pembelian.

    Indikator RSI (Relative Strength Index) yang tercatat di angka 62,37 menandakan bahwa saham ini masih berada dalam zona beli yang sehat, meskipun ada potensi untuk sedikit terkoreksi. Sementara itu, indikator Stochastic menunjukkan angka 54,10, yang berada dalam posisi netral, memberikan gambaran bahwa momentum pergerakan harga masih terbuka untuk kenaikan lebih lanjut. 

    Salah satu indikator yang paling mencolok adalah Stochastic RSI, yang mencapai angka 100, menunjukkan kondisi "beli berlebih," yang mengindikasikan bahwa saham ini dalam tren kenaikan yang kuat, tetapi perlu diwaspadai jika mencapai level overbought dalam waktu dekat.

    MACD (Moving Average Convergence Divergence) juga memberikan sinyal positif dengan nilai 15,93, memperkuat pandangan bahwa tren kenaikan akan berlanjut. Namun, indikator ADX (Average Directional Index) yang tercatat di angka 27,32 menunjukkan adanya kemungkinan koreksi atau perlambatan dalam momentum tren, meskipun masih berada dalam zona tren yang cukup kuat. 

    Williams %R, yang berada di angka -4,17, menunjukkan kondisi "beli berlebih," menambah bukti bahwa saham ini sudah berada dalam fase penguatan yang signifikan.

    CCI (Commodity Channel Index) yang mencapai angka 187,62 menunjukkan bahwa saham ini memiliki momentum yang sangat kuat, dengan potensi untuk terus bergerak ke atas. Sementara itu, indikator Highs/Lows di angka 71,43 juga menunjukkan bahwa harga saham ini berada di atas level rata-rata dalam periode tertentu, mengindikasikan tren positif yang berkelanjutan. 

    Ultimate Oscillator yang mencatatkan angka 65,36 mengonfirmasi kondisi bullish, mendukung narasi bahwa harga saham CEKA memiliki kecenderungan untuk naik lebih lanjut.

    Dari sisi Moving Averages, semua indikator Moving Average yang digunakan, baik itu MA5, MA10, MA20, MA50, MA100, maupun MA200, menunjukkan sinyal beli yang kuat. Hal ini mencerminkan tren jangka pendek hingga jangka panjang yang mendukung penguatan harga saham. 

    Rata-rata harga yang lebih pendek, seperti MA5 dan MA10, juga berada di atas harga saham saat ini, menunjukkan bahwa momentum jangka pendek tetap mendukung bullish.

    Pada level pivot point, analisis juga menunjukkan adanya potensi untuk melanjutkan kenaikan. Berdasarkan perhitungan klasik, level resistance pertama (R1) berada di angka 2.094, sementara resistance kedua (R2) ada di 2.117, yang dapat menjadi target harga berikutnya. 

    Dengan adanya support yang cukup kuat di level 2.034 dan 2.000, saham CEKA memiliki ruang untuk bergerak naik, dengan potensi untuk menembus level-level resistance tersebut dalam beberapa hari mendatang.

    Secara keseluruhan, analisis teknikal saham PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) menunjukkan tren yang sangat positif, dengan mayoritas indikator teknikal mendukung sinyal bullish. Hal ini memberikan indikasi bahwa saham ini memiliki potensi untuk terus menguat, meskipun ada risiko terkoreksi seiring dengan kondisi "beli berlebih" yang muncul pada beberapa indikator. 

    Investor yang mencari peluang dalam jangka pendek hingga menengah dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan momentum ini, dengan memperhatikan level resistance yang ada.

    PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) adalah perusahaan multinasional di Indonesia yang memproduksi minyak nabati dan minyak khusus untuk industri makanan dan perdagangan umum. Didirikan pada tahun 1988 dengan nama Cahaya Kalbar. 

    Melakukan IPO pada tahun 1996, kemudian berganti nama menjadi sekarang pada tahun 2013. Produknya dipasarkan di pasar domestik dan internasional. Perusahaan ini merupakan bagian dari Wilmar International Limited.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79