Logo
>

Koka Indonesia (KOKA) Garap Konstruksi Proyek Feronikel, Kantongi Rp31,89 Miliar

Ditulis oleh Syahrianto
Koka Indonesia (KOKA) Garap Konstruksi Proyek Feronikel, Kantongi Rp31,89 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) mengumumkan telah menandatangani kontrak penting dalam proyek konstruksi conveyor corridor untuk lignite dan semi coke pada Proyek Feronikel Pulau Obi.

    Sekretaris Perusahaan KOKA Naina Bunga Haniffa mengatakan melalui keterbukaan informasi di Jakarta bahwa kontrak ini melibatkan PT Karunia Permai Sentosa sebagai pemberi kerja.

    "Dengan nilai kontrak tentatif sebesar CNY14.252.991 atau setara dengan Rp31,89 miliar, perseroan akan bertanggung jawab sebagai kontraktor untuk pekerjaan konstruksi tersebut," ujarnya.

    Selain itu, Naina menyampaikan, kontrak tersebut dijadwalkan selesai pada 5 Juni 2025.

    Perseroan menegaskan bahwa tidak ada hubungan afiliasi antara Koka Indonesia dan Karunia Permai Sentosa dalam perjanjian ini.

    Dampak kejadian, sambungnya, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

    "Perolehan kontrak dengan PT Karunia Permai Sentosa akan memberikan penambahan pendapatan perseroan selama masa kontrak," tegas Naina.

    Kinerja Keuangan: Laba KOKA Anjlok

    Koka Indonesia mencatat penurunan laba bersih signifikan pada kuartal III 2024. Perseroan hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 miliar, anjlok 90,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp24,7 miliar.

    Dengan demikian, laba bersih per saham tercatat sebesar Rp0,79 per lembar.

    Pendapatan KOKA juga mengalami kontraksi tajam, turun 67,4 persen menjadi Rp54,2 miliar dalam sembilan bulan pertama 2024 dibandingkan dengan Rp166,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini turut berdampak pada laba kotor yang merosot 68,4 persen menjadi Rp15,1 miliar dari sebelumnya Rp47,8 miliar.

    Dari sisi operasional, EBITDA perseroan tercatat hanya Rp9,4 miliar, turun 74,7 persen dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2023 yang sebesar Rp37,2 miliar.

    EBITDA margin pun mengalami tekanan, turun menjadi 17,3 persen dari sebelumnya 22,3 persen. Sementara itu, net margin perseroan tercatat hanya 4,2 persen.

    Jika dilihat secara kuartalan (qoq), laba bersih KOKA mengalami penurunan drastis 105 persen dari kuartal sebelumnya, di mana pada kuartal II 2024 masih mencapai Rp2,4 miliar. EBITDA juga terkoreksi 54,7 persen secara qoq menjadi hanya Rp0,7 miliar di kuartal III 2024.

    Merosotnya kinerja keuangan ini menandakan adanya tantangan signifikan yang dihadapi KOKA dalam mempertahankan profitabilitas di tengah penurunan pendapatan yang cukup tajam.

    Manajemen perseroan diharapkan segera mengambil langkah strategis untuk mengembalikan kinerja keuangan yang lebih solid di kuartal mendatang.

    Proyek EBT Koka Indonesia

    Koka Indonesia menjalin kemitraan dengan PT Hartana Tamita Bersama (HTB) untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di Banda Aceh. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama Koka Indonesia, Gao Jing, Direktur Operasional Michael Albert Massie, serta perwakilan dari PT Hartana Tamita Bersama, Nazaruddin.

    Proyek yang akan dijalankan adalah pembangunan serta instalasi pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) Alur Cincin, yang berlokasi di Desa Alur Cincin, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

    PLTMH ini dirancang untuk memanfaatkan tenaga air berskala kecil hingga menengah guna mendukung pasokan energi di daerah tersebut.

    Sebagai kontraktor umum, KOKA memiliki keahlian dalam berbagai layanan konstruksi, termasuk teknik mesin, geoteknik, desain interior, dekorasi, hingga produksi furnitur. Dengan pengalaman yang luas, perusahaan ini telah terlibat dalam berbagai proyek rekayasa investasi dan konstruksi di Indonesia.

    Sementara itu, HTB adalah perusahaan swasta nasional yang telah beroperasi sejak 2012 dan bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, konstruksi, mekanikal elektrikal, serta pengadaan barang.

    Kolaborasi ini tidak hanya mencakup pengembangan, pengelolaan, dan operasional PLTMH Alur Cincin, tetapi juga menciptakan kemitraan saham di dalam PT Hartana Tamita Bersama. Dalam struktur kepemilikan, KOKA akan memegang 90 persen saham, sementara pihak inisiator akan memiliki 10 persen.

    Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat dan memberikan kontribusi signifikan dalam pengambilan keputusan strategis serta operasional.

    KOKA berkomitmen untuk terus menjadi mitra utama bagi berbagai pemangku kepentingan, baik di sektor swasta maupun bagi perusahaan asal China yang berinvestasi di Indonesia.

    PT Koka Indonesia Tbk adalah perusahaan investasi asal China yang telah aktif berkontribusi di Indonesia sejak 2011. Perusahaan ini didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No. 45 pada 21 Juni 2011. (*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.