Logo
>

Komisaris Jual 500.000 Lembar Saham CYBR, Kantongi Rp175 Juta

Ditulis oleh Syahrianto
Komisaris Jual 500.000 Lembar Saham CYBR, Kantongi Rp175 Juta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Andri Hutama Putra, Komisaris PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), mengurangi kepemilikan sahamnya di perusahaan dengan menjual 500.000 lembar saham, yang setara dengan 0,008 persen dari total saham perseroan.

    Transaksi tersebut dilakukan pada 20 Desember 2024, dengan harga jual Rp350 per lembar saham.

    Doni Mora, Direktur CYBR, dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menyatakan bahwa hasil penjualan saham ini digunakan untuk kebutuhan investasi lainnya, dengan status kepemilikan saham secara langsung.

    Pascatransaksi, jumlah saham yang dimiliki Andri Hutama Putra berkurang menjadi 37.500.000 lembar atau 0,581 persen, dari sebelumnya 38.000.000 lembar atau 0,589 persen.

    Dua Pemegang Saham Tambah Saham CYBR

    MB Investment Management Pte. Ltd., pemegang saham PT ITSEC Asia Tbk, baru-baru ini menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 12 November 2024.

    Doni Mora, Direktur CYBR, mengungkapkan bahwa MB Investment Management telah mengakuisisi 200.000 lembar saham CYBR dengan harga Rp288 per saham. Seperti dalam pernyataan resmi yang diterbitkan pada Kamis 14 November 2024.

    Menurutnya, transaksi ini dilakukan sebagai langkah investasi dengan tujuan memperbesar porsi kepemilikan saham secara langsung.

    Dengan pembelian tersebut, kepemilikan saham MB Investment Management di CYBR kini meningkat menjadi 1.771.233.657 lembar saham, atau sekitar 27,463 persen, dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.771.033.657 lembar saham dengan persentase 27,460 persen.

    CYBR) mengumumkan bahwa Patrick Rudolf Dannacher selaku Presiden Komisaris membeli sebanyak 450 ribu lembar saham. Transaksi pembelian pada Senin, 15 Oktober 2024.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur CYBR Doni Mora menjelaskan, Patrick Rudolf Dannacher membeli seluruh saham tersebut dengan tujuan investasi. Sementara status kepemilikan sahamnya adalah langsung.

    Adapun rincian transaksi jumlah saham yang dibeli oleh Presiden Komisaris ITSEC Asia adalah dengan enam harga berbeda. Sebanyak 73.400 lembar saham dibeli dengan harga terendah, Rp308, sedangkan pada harga Rp310, saham yang dibeli sebanyak 3.200 lembar.

    “Jumlah saham yang dibeli paling banyak di harga Rp312 dan Rp314 dengan masing-masing sebanyak 143.400 lembar dan 137.500 lembar,” jelas Doni, Jumat, 18 Oktober 2024.

    Sementara itu, Doni menerangkan, dua harga tertinggi, Rp316 dan Rp318 yaitu sebanyak 31.000 lembar saham dan 61.500 lembar saham. Alhasil, Patrick Rudolf Dannacher merogoh kocek Rp140,86 juta atas 450 ribu lembar saham itu.

    “Dengan demikian, total setelah pembelian adalah mencapai 6.762.000 lembar saham dengan persentase 0,105 persen, sedangkan sebelum transaksi adalah 6.312.000 atau 0,098 persen sehingga terjadi perubahan 0,007 persen,” ungkap dia.

    Kinerja Keuangan CYBR

    ITSEC Asia, perusahaan yang bergerak di bidang layanan keamanan siber, optimistis dapat mencapai laba pada akhir tahun 2024 dengan memaksimalkan potensi dari jasa layanan yang dimiliki.

    Meski kinerja perusahaan menunjukkan peningkatan pendapatan, tantangan besar masih dihadapi terkait peningkatan kerugian bersih yang terus membayangi.

    Sepanjang tahun 2023, CYBR berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp208,76 miliar, naik 11,6 persen dari Rp187,02 miliar pada tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar di sektor keamanan siber yang semakin dibutuhkan di era digital.

    Namun, di balik peningkatan pendapatan, kerugian bersih yang dialami CYBR justru meningkat signifikan. Pada 2023, perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp36,28 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan kerugian Rp9,04 miliar yang tercatat pada tahun sebelumnya.

    Pada kuartal I 2024, performa pendapatan CYBR terus menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan sebesar 74 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp49,02 miliar.

    Kendati demikian, kerugian bersih perusahaan kembali meningkat menjadi Rp14,21 miliar, naik dari kerugian Rp11,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Di tengah kerugian ini, pendapatan grup menunjukkan pertumbuhan positif, mencapai Rp208,75 miliar pada 2023, meningkat 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, total aset perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 23,5 persen menjadi Rp209,91 miliar.

    Liabilitas total perusahaan menurun 45,0 persen menjadi Rp114,19 miliar, dan total ekuitas Perseroan meningkat pesat menjadi Rp95,71 miliar pada akhir 2023, dibandingkan dengan Rp37,74 miliar pada akhir 2022.

    Meskipun kerugian bersih terus meningkat, manajemen CYBR tetap optimistis bahwa perusahaan akan mampu membalikkan keadaan dan mencatatkan laba pada akhir tahun.

    Langkah-langkah efisiensi operasional dan inovasi layanan keamanan siber terus ditingkatkan guna memperkuat kinerja keuangan di masa mendatang.

    Dengan peningkatan permintaan akan layanan keamanan siber di tengah transformasi digital yang pesat, ITSEC Asia memiliki peluang untuk memperbaiki margin keuntungan dan menekan biaya operasional yang selama ini menjadi tantangan. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.