Logo
>

Komisaris Utama Tambah 11,7 Juta Lembar Saham PANR, Habiskan Rp8,6 Miliar

Ditulis oleh Syahrianto
Komisaris Utama Tambah 11,7 Juta Lembar Saham PANR, Habiskan Rp8,6 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) melaporkan pembelian saham oleh Komisaris Utama Satrijanto Tirtawisata senilai Rp8,6 miliar sepanjang Januari 2025.

    Menurut keterbukaan informasi yang diterima pada Kamis, 9 Januari 2025, Sekretaris Perusahaan PANR Ahmad Bangun Sadewa menyampaikan total saham yang ditransaksikan oleh Satrijanto Tirtawisata adalah 11.700.000 lembar.

    Ahmad menjelaskan, proses pembelian saham dilakukan dalam empat tahap. Pada 3 Januari 2025, Satrijanto membeli 500.000 saham dengan harga Rp615 per saham. Selanjutnya, pada 6 Januari 2025, ia menambah 900.000 saham dengan harga Rp650 per saham. Pada 7 Januari 2025, transaksi ketiga dilakukan dengan pembelian 300.000 saham pada harga Rp695 per saham. Terakhir, pada 9 Januari 2025, ia membeli 10.000.000 saham dengan harga Rp750 per saham.

    "Seluruh transaksi dilakukan dengan tujuan investasi, dan status kepemilikan saham bersifat langsung," ungkapnya, Jumat, 10 Januari 2025.

    Lebih lanjut, setelah seluruh transaksi tersebut, total kepemilikan saham Satrijanto Tirtawisata bertambah dari 108.416.300 saham (7,81 persen) menjadi 120.116.300 saham (8,66 persen).

    Mengintip Fundamental PANR

    Sebelumnya diberitakan, PANR mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024, mencapainya Rp2,24 triliun hingga September 2024, naik dari Rp2,03 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan perusahaan mengalami kenaikan, kinerja laba bersih justru menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan di tengah perkembangan bisnisnya.

    Laba bruto mengalami sedikit peningkatan dari Rp230,18 miliar menjadi Rp233,37 miliar, namun laba usaha mengalami penurunan drastis, dari Rp106,56 miliar menjadi Rp88,15 miliar. Penurunan laba usaha ini terutama disebabkan oleh lonjakan beban penjualan serta peningkatan beban umum dan administrasi yang mengurangi profitabilitas perusahaan.

    Lebih lanjut, perusahaan mencatatkan penurunan pada laba periode berjalan, yang turun dari Rp103,98 miliar menjadi Rp68,29 miliar, dipengaruhi oleh meningkatnya beban pajak yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

    Dampak dari penurunan laba ini menggerus total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham, yang berkurang dari Rp58,09 miliar menjadi Rp34,24 miliar. Seiring dengan penurunan laba bersih, laba per saham juga ikut terpangkas dari Rp48 menjadi Rp25 per saham.

    Dalam konteks kepemilikan saham, Direktur Panorama Sentrawisata Ramajanto Tirtawisata melakukan pembelian sebanyak 1 juta saham pada bulan November 2024, dengan harga pelaksanaan Rp505 per saham. Pembelian ini meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 6,83 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 6,76 persen yang ia miliki sebelumnya.

    Tujuan dari pembelian saham ini dinyatakan sebagai langkah investasi jangka panjang. Menurut data, Panorama Tirta Anugerah masih memegang kendali dengan 44,25 persen saham PANR, diikuti oleh pemegang saham lainnya, termasuk Satrijanto Tirtawisata (7,81 persen), Budijanto Tirtawisata (6,97 persen), dan Ramajanto Tirtawisata sendiri dengan 6,83 persen.

    Pada 2024, Panorama Sentrawisata menargetkan untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2023. Pada 2023, perusahaan mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan sebesar 87,25 persen, dari Rp 1,5 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,8 triliun.

    Begitu pula, laba bersih mengalami peningkatan fantastis sebesar 417 persen, dari Rp 12,2 miliar di 2022 menjadi Rp 63,1 miliar pada 2023. Keberhasilan ini memberikan optimisme terhadap target pertumbuhan yang lebih tinggi di tahun 2024.

    Direktur PANR Angreta Chandra, telah mengungkapkan beberapa strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah normalisasi bisnis di seluruh lini usaha melalui pengembangan pasar dan inovasi produk.

    Selain itu, perusahaan juga akan fokus pada penerapan operasi yang lebih efisien untuk menjaga keberlanjutan bisnis serta deleveraging dengan melakukan divestasi terhadap aset atau portofolio yang tidak produktif.

    Dalam rangka memperkuat pasar dan menjangkau lebih banyak konsumen, Panorama juga akan memanfaatkan model omnichannel untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh saluran.

    Untuk mencapai target pendapatan 2024, Panorama terus memperluas eksposur di pasar domestik dan internasional melalui beragam pameran pariwisata baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Fokus perusahaan terbagi pada dua segmen pasar utama, yaitu inbound, yang menangani wisatawan mancanegara (wisman), serta Travel & Leisure yang melayani pasar domestik.

    Dengan mengikuti berbagai pameran internasional, perusahaan berupaya untuk menarik lebih banyak wisatawan asing yang berencana mengunjungi Indonesia, serta negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, sebagai bagian dari upaya besar perusahaan untuk kembali mendominasi pasar pariwisata regional.

    Melalui strategi yang terstruktur dan pemanfaatan peluang yang ada, Panorama Sentrawisata menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja di sektor pariwisata, meskipun harus menghadapi tantangan dalam menjaga profitabilitas di tengah lingkungan yang penuh persaingan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.