KABARBURSA.COM - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) menegaskan komitmennya Bertransformasi Menuju AI TechCo. Hal ini bersamaan dengan hari jadi perusahaan ke-57 dengan mengusung tema besar “5emangat 7ransformasi”.
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menyampaikan, pihaknya merayakan perjalanan Indosat yang tidak hanya menjadi tonggak sejarah, tetapi juga sebuah komitmen baru untuk terus menjadi pelopor dalam kemajuan teknologi telekomunikasi di Indonesia melalui semangat transformasi menuju AI TechCo.
"Sebagai kekuatan utama dalam transformasi digital di Indonesia, Indosat terus menghadirkan layanan digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan Indonesia melalui berbagai inisiatif, inovasi, dan kemitraan strategis guna mendorong pertumbuhan digital yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh Indonesia." ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta dikutip, Sabtu, 23 November 2024.
Sebagai langkah menuju AI TechCo, selama setahun terakhir perusahaan dengan kode saham ISAT ini telah memperkuat layanan digital bagi seluruh pelanggan melalui berbagai inisiatif.
Di antaranya adalah dengan peluncuran Digital Intelligence Operations Center (DIOC) yang memanfaatkan AI untuk memberikan wawasan real-time guna meningkatkan efisiensi operasional.
Terbaru, adalah agenda Indonesia AI Day yang diadakan pada 14 November lalu. Acara ini mempertemukan para ahli dan ide-ide inovatif untuk mengeksplorasi potensi AI dalam membentuk masa depan Indonesia.
Selain itu, Indosat juga berkolaborasi dengan NVIDIA untuk menghadirkan GPU Merdeka, yang menyediakan akses GPU tercepat untuk Generative AI dan Machine Learning.
Perkuat Kedaulatan Digital, GOTO dan Indosat Resmikan Sahabat-AI
Sebelumnya, Indosat dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi meluncurkan tahap pertama pengembangan Sahabat-AI pada Kamis, 14 November 2024.
Sahabat-AI adalah ekosistem Large Language Model (LLM) open-source yang dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah.
Vikram Sinha, mengatakan Sahabat-AI bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan cerminan visi masa depan Indonesia. Kedaulatan digital dan inklusivitas menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengembangan ini.
“Dengan menciptakan model AI yang memahami konteks lokal dan relevan dengan budaya Indonesia, kami ingin memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan potensi dari teknologi,” ujar dia dalam keterangannya dikutip, Sabtu, 16 November 2024.
Dia bilang, inisiatif ini merupakan langkah penting menuju demokratisasi AI sebagai elemen penting bagi pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan bagi semua lapisan masyarakat.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, nengatakan visi pihaknya dalam memperkenalkan Sahabat-AI adalah untuk menghadirkan kekuatan AI bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, Sahabat-AI mengatasi kesenjangan konteks dan relevansi budaya yang sering tidak terpenuhi oleh LLM global,” katanya.
Patrick menyebut kehadiran Sahabat-AI akan membantu bisnis GOTO untuk berkomunikasi lebih baik lagi dengan pelanggan. Sahabat-AI, juga dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan inovasi agar dapat berinteraksi dengan masyarakat secara lebih komprehensif, serta membawa perubahan nyata bagi jutaan orang di seluruh negeri.
“Untuk mencapai visi ini, dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting. Karena itu, kami mengundang pemangku kepentingan dari semua sektor untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem LLM open-source ini untuk bisa bersama-sama memajukan Indonesia,” kata dia.
Investasi Teknologi Asing
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menyoroti pentingnya sikap selektif pemerintah dalam menerima investasi teknologi asing, khususnya di sektor AI.
Heru menyarankan agar investasi tersebut benar-benar memberikan manfaat konkret bagi perekonomian dan pengembangan teknologi dalam negeri, tidak sekadar menjadikan Indonesia sebagai pasar produk asing.
“Kita memang terbuka pada investasi teknologi, tetapi pastikan itu benar-benar investasi yang membawa dampak nyata bagi Indonesia, bukan hanya sekadar menjadikan Indonesia sebagai pasar,” ujar Heru kepada KabarBursa.com, Rabu, 13 November 2024.
Heru menjelaskan banyak perusahaan global sering menyatakan niat untuk berinvestasi di Indonesia, tetapi akhirnya hanya memanfaatkan pasar tanpa komitmen jangka panjang.
Menurutnya, investasi asing yang ideal harus memenuhi sejumlah kriteria, termasuk nilai investasi yang jelas, pendirian badan usaha tetap di Indonesia, penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, serta kontribusi dalam bentuk pembayaran pajak.
“Jika mereka memang berinvestasi, nilainya harus jelas. Perusahaan tersebut juga harus mendirikan badan usaha tetap di Indonesia sehingga memberi manfaat ekonomi langsung, termasuk membuka lapangan pekerjaan dan mendukung perekonomian nasional,” jelas Heru.
Langkah lain yang tak kalah penting adalah kerja sama dengan perusahaan dan tenaga kerja lokal dalam pengembangan teknologi di bidang AI. Menurut Heru, hal ini akan memperkuat ekosistem digital dalam negeri, memberikan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia, dan mempercepat proses transfer teknologi.
Selain itu, Heru mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam memberikan “karpet merah” atau kemudahan khusus kepada investor asing.
“Sering kali, perusahaan global memberikan alasan untuk tidak merealisasikan investasi atau mengubah tujuan menjadi sekadar menjual produk di Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian agar kita tidak mudah memberi fasilitas khusus tanpa ada komitmen yang jelas,” katanya.(*)