Logo
>

Konglomerasi Prajogo Pangestu CDIA Melantai di Bursa Efek: Langsung Gacor!

Kiprah bisnis infrastruktur grup milik taipan energi dan petrokimia. Hari Ini Langsung Naik 34 Persen

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Konglomerasi Prajogo Pangestu CDIA Melantai di Bursa Efek: Langsung Gacor!
Seremonial pencatatan Saham CIA dan COIN di Main Hall Bursa Efek Indonesia Pada Rabu, 9 Juli 2025.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten baru milik konglomerat Prajogo Pangestu kembali meramaikan lantai bursa. Kali ini, PT Chandra Daya Investasi Tbk atau CDI Group resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Juli 2025. 

    Perseroan yang bernaung di bawah induk usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk ini mencatatkan sahamnya dengan kode CDIA di Papan Pengembangan, menandai langkah strategis untuk memperkuat kiprah bisnis infrastruktur grup milik taipan energi dan petrokimia tersebut.

    Melalui penawaran umum perdana saham (IPO), CDI Group berhasil menghimpun dana sebesar Rp2.371.758.125.000 atau Rp2.3 Triliun. Perseroan menawarkan 12.482.937.500 saham baru dengan harga penawaran Rp190 per saham. 

    Jumlah tersebut mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Total kapitalisasi pasar saat pencatatan saham mencapai Rp23.717.581.193.000, dengan struktur kepemilikan mayoritas tetap dipegang oleh Chandra Asri dan mitra strategisnya, EGCO Group dari Thailand.

    Minat investor terhadap IPO ini sangat tinggi, tercermin dari tingkat oversubscription yang mencapai 563,64 kali dan partisipasi sebanyak 400.126 investor selama masa penawaran yang berlangsung dari 2 hingga 7 Juli 2025. Sebelumnya, proses bookbuilding telah dilakukan pada 19–24 Juni 2025.

    Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk, Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan bahwa pencatatan saham perdana ini merupakan momen penting untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

    “Pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujar Ruly di Jakarta pada Rabu, 9 Juli 2025.

    Menurut Ruly, Asia Tenggara saat ini sedang memasuki fase pertumbuhan industri yang dinamis dan menuntut infrastruktur yang andal. CDI Group memandang kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan, penyimpanan, jaringan energi, dan pengelolaan air sebagai peluang strategis.

    “Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien. Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan. CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi,” jelas Ruly.

    Dana hasil IPO akan digunakan untuk mempercepat ekspansi di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan. Sekitar Rp871.760.000.000 akan dialokasikan untuk penyertaan modal pada anak usaha yang bergerak di bidang logistik, guna mendukung pembelian kapal dan pembiayaan operasional. Sementara itu, sekitar Rp1.480.000.000.000 akan digunakan untuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, serta infrastruktur pendukung lainnya di kawasan industri strategis.

    “Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas,” tambah Ruly.

    Ia juga menekankan bahwa keberhasilan proses IPO tidak lepas dari dukungan regulator dan otoritas pasar.

    “Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dukungan, arahan dan pendampingan dalam memastikan kelancaran proses IPO. Hal ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pasar, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur di kawasan,” tutupnya.

    Sebagai bagian dari ekosistem usaha milik Chandra Asri, CDI Group memiliki portofolio terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, dan logistik. Perseroan mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 320 megawatt, pabrik pengolahan air dengan kapasitas total 4.045 liter per detik, lima dermaga, tangki penyimpanan dengan kapasitas total 648.000 meter kubik, serta delapan kapal dengan kapasitas 5.000 hingga 8.600 deadweight tonnage (DWT).

    Dalam struktur kepemimpinan, CDI Group dikomandoi oleh Fransiskus Ruly Aryawan sebagai Presiden Direktur. Posisi Direktur diisi oleh Jonathan Kandinata Merly, Agus Lukmanul Hakim, dan Saksit Suntharekanon. Di jajaran komisaris, Erwin Ciputra menjabat sebagai Komisaris Utama, didampingi oleh Erry Riyana Hardjapamekas sebagai Komisaris Independen, serta Andre Khor Kah Hin dan Thawat Hirancharukorn Prasit Laohawirapap sebagai Komisaris.

    Penawaran saham ini didukung oleh enam perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. PT Datindo Entrycom bertindak sebagai biro administrasi efek, dengan Kantor Akuntan Publik Liana Ramon Xenia & Rekan sebagai auditor, AHRP Law Firm sebagai konsultan hukum, dan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. sebagai notaris.

    Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024 yang disusun dalam mata uang dolar Amerika Serikat, total aset CDI Group mencapai USD1.075.788.006, dengan liabilitas sebesar USD328.323.112 dan ekuitas USD747.464.894. Pendapatan usaha perseroan tercatat sebesar USD102.254.765 dengan laba usaha sebesar USD2.216.568.

    Dengan masuknya CDI Group ke pasar modal, kelompok usaha milik Prajogo Pangestu semakin memperkuat pengaruhnya di sektor infrastruktur, energi, dan logistik di kawasan Asia Tenggara. 

    CDIA menjadi emiten ke-17 yang melantai di bursa sepanjang tahun ini.

    Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024 yang disusun dalam mata uang dolar Amerika Serikat, total aset perseroan tercatat sebesar USD1.075.788.006 dengan total liabilitas sebesar USD328.323.112. Total ekuitas mencapai USD747.464.894. Modal saham perseroan ditetapkan sebesar USD2.000.000 atau setara dengan 5.000.000 saham dengan nilai nominal USD129 per saham. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.740.356 saham telah ditempatkan dan disetor penuh.

    Dari sisi kinerja, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD102.254.765 dan laba usaha sebesar USD2.216.568 sepanjang tahun buku 2024.

    Resmi dicatatkan di Pasar Modal, saham CDIA pukul 09.01 WIB terpantau mengalami kenaikan 34,74 persen atau 66 poin menjadi Rp256 per lembarnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".