KABARBURSA.COM - Konsumsi rumah tangga memberikan andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen. Konsumsi rumah tangga pada periode ini tumbuh sebesar 4,91 persen.
Pelaksana Tugas (Plt.) Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengungkapkan momen Ramadan menjadi faktor pendorong terbesar pertumbuhan tersebut. Faktor kedua dan ketiga ialah sektor transportasi dan komunikasi.
"Bulan Ramadan yang berlangsung pada triwulan I 2024 turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Kelompok yang tumbuh tinggi antara lain adalah transportasi dan komunikasi, yang tercermin dari pertumbuhan indeks perdagangan eceran dari suku cadang aksesoris, bahan bakar kendaraan, dan transportasi laut-udara," kata Amalia, Senin, 6 Mei 2024.
Amalia menambahkan industri lain yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah sektor restoran dan perhotelan, yang dapat dilihat dari tingkat okupansi kamar hotel dan penjualan makanan dan minuman selama bulan Ramadan. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi, yang tumbuh 3,79 persen, menjadi kontributor terbesar kedua, dengan andil 29,31 persen terhadap PDB.
"Sementara belanja pemerintah tumbuh tinggi 19,9 persen, dengan andil 6,25 persen. Salah satu pendorongnya adalah belanja untuk pelaksanaan Pemilu 2024," tutur dia.
Di samping itu, konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan positif kembali sebesar 19,90 persen, terutama didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk barang dan jasa serta pembayaran pegawai, terutama sehubungan dengan pelaksanaan dan pengawasan pemilu 2024. Kontribusi ini mencapai 6,25 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
Konsumsi oleh Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh sebesar 24,29 persen, menunjukkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan komponen lainnya, yang didorong oleh peningkatan aktivitas terkait pemilihan umum dan bulan Ramadan.
Selain itu, jika dilihat dari sumbernya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga, yang mencapai 2,62 persen. Kontribusi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan kuartal I 2023.
Sumber pertumbuhan ekonomi lainnya termasuk investasi tetap bruto swasta (PMTB) sebesar 1,19 persen, konsumsi pemerintah sebesar 1,06 persen, komponen lainnya sebesar 0,47 persen, dan net ekspor mengalami kontraksi sebesar 0,23 persen.