Logo
>

Kontrak Baru, MEDC Amankan Produksi Migas Thailand sampai 2035

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kantongi perpanjangan kontrak produksi Lapangan Minyak Bualuang hingga 2035.

Ditulis oleh Syahrianto
Kontrak Baru, MEDC Amankan Produksi Migas Thailand sampai 2035
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memperpanjang masa produksi Lapangan Minyak Bualuang (Blok B8/38) di Teluk Thailand hingga 23 Oktober 2035. (Foto: Dok. MedcoEnergi)

KABARBURSA.COM – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak usahanya di Thailand mengantongi persetujuan pemerintah setempat untuk memperpanjang masa produksi Lapangan Minyak Bualuang (Blok B8/38) di Teluk Thailand hingga 23 Oktober 2035. 

Langkah ini memastikan keberlanjutan operasi migas perseroan di kawasan Asia Tenggara sekaligus memperkuat nilai investasi jangka panjang.

Direktur Utama MedcoEnergi, Roberto Lorato, menyambut positif perpanjangan tersebut. 

“Kami menyambut baik perpanjangan ini, yang menegaskan komitmen MedcoEnergi terhadap keunggulan operasional dan pengembangan berkelanjutan di Thailand, sekaligus memperkuat nilai investasi kami,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis, 21 Agustus 2025.

Anastasia Mustika, General Manager Medco Energi Thailand, menambahkan bahwa apresiasi patut diberikan kepada pemerintah Thailand dan seluruh pemangku kepentingan yang mendukung keberhasilan proses ini. 

Ia menekankan komitmen Medco terhadap produksi energi yang bertanggung jawab.

Emisi MedcoEnergi Turun Lampaui Target

Sebelumnya, pada awal Agustus 2025, MedcoEnergi mengumumkan capaian penurunan emisi gas rumah kaca lebih dari 1,5 juta ton CO₂e, melampaui target 2025 yang sebesar 1,08 juta ton atau setara 20 persen dari emisi tahun dasar 2019.

Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi, Ronald Gunawan, menyatakan, pengurangan emisi adalah bagian dari upaya meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh. 

"MedcoEnergi terus menjalankan berbagai inisiatif pengurangan emisi yang dilakukan secara paralel dengan operasi kami di lapangan,” katanya.

Inisiatif itu mencakup flare avoidance di Blok Corridor, optimalisasi penggunaan bahan bakar gas, pemasangan panel surya di fasilitas offshore Natuna dan Sampang, serta konversi genset ke sistem listrik di Oman, Grati (Jawa Timur), dan Rawa (Sumatra Selatan). 

Implementasi biodiesel juga telah diterapkan untuk kapal suplai di Thailand.

Kinerja Semester I 2025, Laba Bersih MEDC USD37 Juta

Dari sisi keuangan, MEDC melaporkan EBITDA USD623 juta pada semester I 2025, turun 4 persen dari USD650 juta di periode sama 2024. 

Penurunan ini dipicu harga minyak yang melemah 14 persen menjadi USD70 per barel dari USD81 per barel, meski harga gas relatif stabil di USD7 per mmbtu.

Laba bersih tercatat USD37 juta, lebih rendah dibanding 2024, akibat harga minyak yang lebih rendah, kontribusi negatif dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (rugi bersih USD31 juta), serta biaya dry hole USD8,9 juta. 

Produksi migas juga sedikit tertekan di 143 mboepd, turun 7 persen yoy karena permintaan gas rendah secara musiman dan pemeliharaan Senoro.

Meski begitu, Medco tetap menjaga arus kas sehat dengan kas USD 883 juta dan utang bersih terhadap EBITDA stabil di 1,8x. 

Perseroan juga melunasi obligasi USD 519 juta melalui tender offer dan buyback, serta menerbitkan obligasi Rp1 triliun di Juni 2025.

Meski demikian, Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, menegaskan strategi bisnis perseroan tetap tangguh. 

“Kinerja kami pada paruh pertama tahun ini menunjukkan ketahanan strategi bisnis kami dan mencerminkan komitmen MedcoEnergi untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham,” jelas Hilmi.

Medco menargetkan produksi migas 155–160 mboepd di 2025 pasca akuisisi 24 persen hak partisipasi Repsol di Corridor PSC. 

Selain itu, PLTP Ijen tahap I (35 MW) dan PLTS Bali Timur (25 MWp) telah mulai beroperasi pada semester I, menambah kontribusi segmen ketenagalistrikan. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.