KABARBURSA.COM - Kota Semarang alami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,78 pada Mei 2023 menjadi 105,56 pada Mei 2024. Kini inflasi secara year on year (y-on-y) sebesar 2,56 persen.
Berdasarkan pantauan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2024 secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Inflasi y-on-y dapat terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,12 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,30 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,29 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,05 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,37 persen; kelompok transportasi sebesar 1,26 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,16 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,54 persen.
Sedangkan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi/penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain: beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, bawang putih, sigaret kretek mesin (skm), minyak goreng, cabai merah, gula pasir, taman kanak-kanak dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y , antara lain: telepon seluler, cabai rawit, bensin, telur ayam ras, buncis, ikan bandeng/bolu, sepeda, kacang panjang, sabun mandi cair dan krim wajah.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Mei 2024, antara lain: emas perhiasan, cabai merah, angkutan udara, telur ayam ras dan sepeda motor. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: beras, bayam, daging ayam ras, tarif kereta api, tomat, cabai rawit, angkutan antar kota dan kangkung.
Tercatat, bahwa tingkat deflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Semarang bulan Mei 2024 sebesar 0,21 persen dan 1,18 persen.
Berikut daftar kota dengan tingkat Inflasi y-on-y (persen) dan Inflasi m-to-m (persen) berdasarkan data yang dikeluarkan BPS Jateng, 3 Mei 2024:
1. Cilacap: 2,53 (y-on-y), -0,16 (m-to-m)
2. Purwokerto: 2,40 (y-on-y), -0,15 (m-to-m)
3. Kab. Wonosobo: 3,01 (y-on-y), -0,20 (m-to-m)
4. Kab. Wonogiri: 2,57 (y-on-y), -0,38 (m-to-m)
5. Kab. Rembang: 3,45 (y-on-y), -0,23 (m-to-m)
6. Kudus: 2,67 (y-on-y), -0,17 (m-to-m)
7. Kota Surakarta: 2,94 (y-on-y), -0,19 (m-to-m)
8. Kota Semarang: 2,56 (y-on-y), -0,21 (m-to-m)
9. Kota Tegal: 2,54 (y-on-y), -0,44 (m-to-m)
10. Provinsi: 2,66 (y-on-y), -0,22 (m-to-m)
Mayoritas Inflasi
Meskipun ekonomi Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen di bulan Mei, mayoritas provinsi di Indonesia justru mengalami inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dari 38 provinsi, sebanyak 24 provinsi mengalami inflasi pada Mei 2024, sementara 14 provinsi mengalami deflasi.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan, mencapai 2 persen sepanjang Mei 2024.
“Sementara deflasi terdalam terjadi di Banten sebesar 0,52 persen,” ujarnya dalam konferensi pers pada Senin, 3 Juni 2024.
Bila dilihat berdasarkan wilayah, inflasi tertinggi di Sumatra terjadi di Sumatra Barat sebesar 0,51 persen, sedangkan deflasi terdalam di Kepulauan Babel sebesar 0,32 persen.
Di Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 0,22 persen, dan deflasi terdalam terjadi di Kalimantan Selatan sebesar 0,01 persen.
Untuk wilayah Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,30 persen, sementara deflasi terdalam di Sulawesi Selatan sebesar 0,10 persen.
Di Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,08 persen, dan deflasi terdalam kembali terjadi di Banten sebesar 0,52 persen.
Wilayah Bali Nusa Tenggara mencatat inflasi tertinggi di Bali sebesar 0,10 persen, dengan deflasi terdalam di Nusa Tenggara Barat sebesar 0,41 persen.
Terakhir, di wilayah Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan sebesar 2 persen, sedangkan inflasi terendah di Papua Barat Daya sebesar 0,09 persen
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi sebesar 0,03 persen pada Mei 2024 jika dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan mencapai 2,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 1,16 persen (year-to-date/ytd).
“Terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,40 pada April 2024, menjadi 106,37 pada Mei 2024,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin Senin 3 Mei 2024.
Dia mengatakan penurunan ini dipicu oleh masa panen yang berlangsung sepanjang Mei serta kebijakan pemerintah terkait Harga Acuan Tertinggi (HAT).
Amalia menjelaskan bahwa harga emas di pasar internasional mengalami tren kenaikan. Rata-rata harga emas di Pasar London selama Mei 2024 tercatat mencapai USD 2.351 per troy ons, naik 0,62 persen dibandingkan April 2024.
Selama April 2024, Indonesia diperkirakan masih dalam masa panen padi, yang berdampak pada deflasi di bulan Mei. Selain itu, kebijakan relaksasi atau penyesuaian harga acuan serta harga eceran tertinggi yang diterapkan oleh Badan Pangan Nasional sejak April lalu, masih berlaku hingga 31 Mei 2024 untuk beberapa komoditas seperti gula pasir, jagung pipilan kering, telur ayam, dan beras.
“Pada bagian pertama ini saya akan menyampaikan inflasi 2024 pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024,” ungkap Amalia. (byu/prm)