Logo
>

Kredit Perbankan Tumbuh Melonjak, Investasi Jadi Primadona

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Kredit Perbankan Tumbuh Melonjak, Investasi Jadi Primadona

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Maret 2024 terjadi lonjakan signifikan dalam pertumbuhan kredit perbankan Indonesia, mencapai angka dua digit sebesar 12,40 persen year on year (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,28 persen yoy atau menjadi Rp7.245 triliun. Sektor investasi menjadi primadona dalam pertumbuhan kredit perbankan tersebut.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, investasi menjadi pendorong utama, dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 14,83 persen yoy. Sementara kredit modal kerja dan kredit konsumsi juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 12,30 persen dan 10,22 persen.

    Selain pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Pada Maret 2024, DPK mencapai Rp8.601 triliun, naik sebesar 1,90 month to month (mtm) atau meningkat sebesar 7,44 persen yoy, dibandingkan Februari 2024sebesar 5,66 persen yoy atau menjadi Rp8.601 triliun.

    Sementara itu, likuiditas industri perbankan juga menunjukkan angka yang memuaskan, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing mencapai 121,5 dan 27,18 persen.

    "Jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” ujar Dian dalam konferensi pers RDK, Senin, 13 Mei 2024.

    Di samping likuiditas dan pertumbuhan kredit yang meningkat, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen dan NPL gross sebesar 2,25 persen.

    Industri perbankan Indonesia menunjukkan ketahanan dan stabilitas yang kuat, didukung oleh return on asset (ROA) sebesar 2,62 persen, net interest margin (NIM) sebesar 4,59 persen, dan capital adequacy ratio (CAR) yang tinggi mencapai 26,00 persen.

    Dia mengatakan kondisi volatilitas nilai tukar rupiah terjadi volatilitas nilai tukar rupiah, kondisi ini tidak secara signifikan memengaruhi permodalan perbankan. Hal tersebut dikarenakan Posisi Devisa Neto (PDN) yang masih jauh di bawah threshold.

    Dia mengatakan PDN perbankan Indonesia yang masih terkendali, memberikan perlindungan yang solid di tengah ketidakpastian global.

    Diketahui, nilai tukar rupiah tercatat sudah mencapai Rp 16.000 per dolar AS usai Lebaran Idul Fitri. Pada perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah tercatat melemah sebesar 0,18 persen ke level Rp 16.067 per dolar AS.

    "Di sisi lain berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK, kondisi volatilitas nilai tukar rupiah saat ini relatif tidak berpengaruh langsung terhadap permodalan bank, mengingat posisi devisa neto atau PDN perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold dan secara umum posisi PDN kita tercatat long," jelas dia.

    Dia menjelaskan PDN perbankan Indonesia masih terkendali, memberikan perlindungan yang solid di tengah ketidakpastian global.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.