KABARBURSA.COM - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira membeberkan kunci agar target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercapai.
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran memiliki target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6-7 persen.
Bhima mengatakan jika ingin pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan, kuncinya adalah menciptakan transisi ke ekonomi hijau melalui pengembangan ekosistem industri.
"Ekonomi hijau melalui pengembangan ekosistem industri komponen energi terbarukan, daur ulang sampah, investasi hijau didorong, dan disiapkan transisi pekerjanya," ujar dia kepada Kabar Bursa, Jumat, 10 Mei 2024.
Menurut Bhima, itu merupakan strategi yang quick win karena peluang dari ekonomi hijau 5 tahun mendatang makin besar sejalan dengan ambisi berbagai negara mitra dagang dan asal investasi Indonesia mencapai nol emisi karbon di 2050.
"Paralel fokus program yang menyasar dua sektor paling penting dari kontribusi ke PDB yakni pertanian dan industri pengolahan," lanjutnya.
Bhima bilang, sektor pertanian harus didorong dan nilai tambahnya dinaikkan lewat dukungan pembiayaan murah, keterkaitan rantai pasok ke industri dan belanja riset yang naik. Sementara sektor industri manufakturnya, lanjut dia, harus lebih dinaikan porsinya.
"Untuk capai pertumbuhan ekonomi 6-7 persen kunci nya porsi manufaktur wajib di atas 25 persen dari PDB," katanya.
Selain itu, Bhima berujar infrastruktur harus berkorelasi dengan daya saing sektor industri terutama penurunan biaya logistik. Untuk soal korupsi dan tata kelola pemerintahan, dia bilang, juga harus dibenahi.
"Sekarang kan era ESG, tata kelola menjadi perhatian penting pemilihan negara tujuan investasi. Kalau birokrasinya makin bersih maka dipersepsikan biaya berusaha lebih murah, semua senang," ucap Bhima.
Perlu dicatat, salah satu target Prabowo-Gibran yang spektakuler adalah mengerek pertumbuhan ekonomi hingga 6-7 persen, di atas tren pertumbuhan satu dekade terakhir yang stagnan di 5 persen.
Anggota Dewan Pakar TKN, Drajad Wibowo pernah mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan agar Indonesia menjadi negara maju.
Sementara itu Anggota Dewan Pakar TKN lainnya, Mulya Amri menyamlaikan target pertumbuhan itu adalah dorongan dari pertumbuhan ekonomi terkini yakni 5 persen.
Upaya untuk mencapai itu adalah, kata dia, dengan melakukan hirilisasi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengelola bahan baku dalam negeri.