Logo
>

Laba Adhi Karya Anjlok 93 Persen: Sinyal Krisis di Sektor Konstruksi BUMN

Selama Januari hingga September 2025, pendapatan usaha ADHI merosot menjadi Rp5,65 triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Laba Adhi Karya Anjlok 93 Persen: Sinyal Krisis di Sektor Konstruksi BUMN
Ilustrasi Kantor Adhi Karya TBK. fOTO: Dok ADHI

Poin Penting :

KABARBURSA.COM - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat penurunan drastis pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga akhir September 2025. Penurunan ini menjadi sinyal tekanan serius terhadap kinerja emiten konstruksi pelat merah tersebut.

Dalam laporan keuangan interim konsolidasian yang belum diaudit dan dirilis melalui laman resmi Bursa Efek Indonesia, laba bersih ADHI tercatat hanya Rp4,42 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025. Angka itu anjlok hingga 93,62 Persen dibandingkan Rp69,32 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sumber tekanan terbesar berasal dari penurunan pendapatan. Selama Januari hingga September 2025, pendapatan usaha ADHI merosot menjadi Rp5,65 triliun, turun 38,31 persen dari Rp9,16 triliun pada periode serupa tahun 2024. Meski begitu, laba bruto hanya terkoreksi tipis menjadi Rp833,67 miliar dari Rp863,58 miliar, ditopang efisiensi yang cukup signifikan pada beban pokok pendapatan.

Beban pokok pendapatan ADHI tercatat menyusut tajam menjadi Rp4,82 triliun, dibandingkan Rp8,29 triliun pada September 2024. Namun, laba sebelum pajak ikut merosot menjadi Rp30,40 miliar dari Rp110,03 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan, laba tahun berjalan tersisa Rp21,33 miliar.

Dari sisi neraca, total aset perusahaan per 30 September 2025 turun menjadi Rp33,62 triliun, dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp35,04 triliun. Koreksi tersebut dipicu oleh penurunan aset lancar, dari Rp22,51 triliun menjadi Rp20,71 triliun. Pos kas dan setara kas pun terpangkas tajam, dari Rp2,24 triliun menjadi Rp1,46 triliun.

Total liabilitas juga menurun menjadi Rp23,92 triliun per akhir September 2025, dari Rp25,36 triliun pada 31 Desember 2024. Penurunan ini didorong oleh penyusutan kewajiban jangka pendek maupun panjang. Di sisi lain, ekuitas perusahaan naik tipis menjadi Rp9,70 triliun dari Rp9,67 triliun.

Dengan capaian tersebut, laba per saham dasar ADHI hanya tersisa Rp0,53 per September 2025, anjlok jauh dibandingkan Rp8,25 per saham pada periode yang sama tahun lalu.

Portofolio Hunian Tapak

PT Adhi Persada Properti (APP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), kian mengokohkan posisinya sebagai pengembang properti nasional. Perseroan agresif memperluas portofolio hunian tapak di sejumlah wilayah strategis Indonesia.

Saat ini, APP tengah membangun lebih dari 1.700 unit hunian. Proyek unggulan yang sedang berjalan antara lain Taman Dhika Sidoarjo Kota dengan lebih dari 1.200 unit rumah modern, The Anggana Village yang menghadirkan 330 unit untuk segmen menengah, serta Taman Dhika Batu Tulis, Bogor dengan 113 unit hunian bernuansa hijau yang dilengkapi akses transportasi memadai.

Direktur Utama APP, Harry Wibowo, menekankan bahwa visi perusahaan jauh melampaui sekadar pembangunan rumah. “Rumah adalah fondasi utama kehidupan keluarga. APP bukan hanya membangun fisik, melainkan juga menumbuhkan nilai sosial dan ekonomi di sekitar kawasan hunian,” ujarnya dalam keterangan resmi di laman IDX, Rabu 1 Oktober 2025.

Harry menambahkan, keberadaan proyek-proyek APP menciptakan multiplier effect yang signifikan. Kehadirannya membuka lapangan kerja, mendorong tumbuhnya UMKM lokal, serta meningkatkan nilai investasi kawasan secara berkelanjutan.

Sebagai bagian dari ADHI, APP juga menjadi mitra penting dalam mendukung program pemerintah penyediaan hunian layak. Melalui pengembangan hunian tapak, APP mempertegas kontribusinya terhadap Program 3 Juta Rumah.

Ke depan, APP menargetkan ekspansi portofolio yang lebih variatif. Selain landed housing, perseroan juga akan merambah ke sektor apartemen atau high-rise residential. Seluruh pengembangan dirancang dengan prinsip keberlanjutan, standar kualitas konstruksi yang teruji, serta aksesibilitas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban modern.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Pramirvan Datu

Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.