KABARBURSA.COM – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menutup kuartal III 2025 dengan capaian keuangan yakni laba bersih melesat 74 persen menjadi Rp1,4 triliun, tertinggi sejak perusahaan berdiri.
Namun dalam kerangka analisis quality of earnings, sumber pertumbuhan tersebut masih perlu diuji keberlanjutannya karena sebagian besar bersifat non-berulang.
Hingga akhir September 2025, CBDK mencatat pendapatan Rp2,3 triliun, naik 45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Laba kotor melonjak 71 persen menjadi Rp1,6 triliun, sedangkan laba operasi meningkat 76 persen menjadi Rp1,4 triliun.
Perseroan juga berhasil menekan biaya pemasaran, sehingga margin laba bersih menembus 57 persen, naik dari 44 persen pada tahun lalu.
Lonjakan kinerja tersebut terutama ditopang oleh penjualan kaveling tanah komersial di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Tangerang. Segmen ini kembali menjadi motor utama pendapatan, menyumbang porsi terbesar dari keseluruhan proyek CBDK seperti SOHO Manhattan, Bizpark PIK2, Rukan Milenial, dan Rukan Asia Afrika.
Dalam teori quality of earnings, laba yang dihasilkan dari transaksi semacam ini tidak dianggap berkelanjutan karena bersifat satu kali (one-off) dan tidak menciptakan arus kas berulang bagi perusahaan.
Sementara menurut teori earnings sustainability, pertumbuhan laba yang sehat harus ditopang oleh pendapatan berulang dan arus kas operasional yang konsisten.
Pada konteks CBDK, pilar pendapatan berulang baru akan terbentuk dari proyek Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) dan Hotel Hilton Jakarta PIK2, dua aset padat modal yang baru berpotensi menghasilkan kas setelah 2026.
Data perusahaan menunjukkan, aset tetap dan properti investasi naik 142 persen yoy seiring pembangunan kedua proyek tersebut. Namun investasi di sektor MICE dan perhotelan memiliki karakter capital intensive dengan periode pengembalian jangka panjang.
Di sisi lain, total bank tanah 705 hektare CBDK seluruhnya berlokasi di PIK2, menciptakan efisiensi pengembangan tetapi juga risiko geografis tunggal jika penyerapan pasar di kawasan itu melambat.
Secara kuartalan, kinerja CBDK juga mencatat lonjakan ekstrem. Pendapatan kuartal III naik 43 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan laba bersih melonjak 105 persen.
Teori earnings sustainability menyebut, pergerakan laba yang meningkat tajam dalam satu kuartal sering kali dipengaruhi oleh percepatan pengakuan pendapatan proyek (revenue recognition timing), bukan dari peningkatan organik permintaan.
Manajemen menegaskan peningkatan kinerja mencerminkan efisiensi dan momentum pasca-IPO.
“Momentum positif pasca IPO, ditambah dengan realisasi proyek-proyek strategis di PIK2, menjadi faktor utama yang mendorong pendapatan dan laba CBDK secara signifikan,” ujar Steven Kusumo, Presiden Direktur CBDK, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 5 November 2025.
CBDK merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang mengelola total bank tanah 1.855 hektare di kawasan PIK2.
Sinergi dengan induk dinilai mempercepat ekspansi proyek, tetapi dari sisi analisis keuangan, teori quality of earnings juga menekankan pentingnya kemandirian arus kas dan pendanaan internal agar pertumbuhan tetap berkelanjutan tanpa ketergantungan pada grup usaha.
Dengan proyek-proyek besar yang sedang berjalan, CBDK memiliki potensi untuk memperkuat fondasi recurring income di masa mendatang.
Tantangannya kini adalah bagaimana perusahaan mampu mengubah momentum penjualan lahan menjadi arus kas berulang yang stabil, agar pertumbuhan laba tinggi yang dicatatkan tahun ini tidak berhenti sebagai hasil satu kali. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.