KABARBURSA.COM - Emiten raksasa yang dikendalikan oleh konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan dan Anthoni Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp284,8 miliar pada semester pertama 2024. Angka ini melonjak 35 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp211 miliar.
Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, total pendapatan PANI juga mengalami peningkatan tipis sebesar 0,21 persen, menjadi Rp1,34 triliun secara tahunan. Sumbangan terbesar berasal dari sektor residensial, yang menyumbang Rp607 miliar atau setara dengan 45 persen dari total pendapatan.
Sektor kavling tanah komersial berada di posisi kedua dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp528 miliar, atau mengalami lonjakan 41 persen secara tahunan. Sementara itu, pendapatan dari produk komersial PANI melesat dua kali lipat, mencatatkan peningkatan 100 persen, sehingga mencapai Rp181 miliar.
Perolehan laba kotor yang dibukukan PANI pada enam bulan pertama tahun ini, sebagian besar ditopang oleh penambahan entitas anak perusahaan. Akuisisi tersebut tak hanya memperkuat kinerja, tapi juga mendongkrak total nilai aset PANI hingga akhir Juni 2024 menjadi Rp36,3 triliun, atau meningkat 8 persen dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp33,7 triliun, ujar manajemen dalam keterangannya.
Meski pendapatan meningkat, PANI berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 11 persen, dari Rp668,6 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp594,6 miliar. Hasilnya, laba bruto pun melonjak menjadi Rp751,9 miliar.
Selain itu, jumlah ekuitas PANI juga mengalami kenaikan sekitar 3 persen, mencapai Rp19,61 triliun hingga akhir Juni 2024, dibandingkan dengan Rp19,08 triliun pada akhir Desember 2023.
Pemerintah menetapkan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang akan menjadi motor penggerak pemerataan pembangunan. Mulai dari infrastruktur, pariwisata, pendidikan hingga sektor kesehatan, proyek-proyek ini diharapkan membawa dampak signifikan bagi perekonomian.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah Pengembangan Green Area dan Eco-City di PIK 2, Banten, dengan anggaran fantastis mencapai Rp 65 triliun. Proyek ini merupakan milik taipan Sugianto Kusuma alias Aguan, bos besar Agung Sedayu Group.
Dengan luas lahan sekitar 1.756 hektare, kawasan ini akan dikembangkan menjadi Tropical Coastland, sebuah destinasi pariwisata berbasis hijau yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun internasional. Konsep ini memadukan keindahan alam dengan desain modern berkelanjutan, menciptakan daya tarik tersendiri bagi pelancong yang mencari pengalaman unik.
Salah satu komponen utama proyek ini adalah Kawasan Wisata Mangrove yang berfungsi sebagai benteng alami pesisir. Proyek ini tak hanya sekadar menarik wisatawan, tapi juga diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung serta 13.550 tenaga kerja melalui efek domino ekonominya. PIK 2 juga akan terhubung dengan proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang mulai dibangun sejak 2023.
Dukungan penuh diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, lokasi yang strategis, berdekatan dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu serta Kota Tua-Sunda Kelapa, menjadikan PIK 2 memiliki potensi besar untuk membuka peluang usaha, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Pengembangan di Tropical Coastland ini didanai melalui skema non-APBN dengan komitmen dari pihak swasta. Fase pertama proyek ini ditargetkan rampung pada kuartal ketiga 2024, yang mencakup pembangunan danau dan tempat ibadah sebagai bagian dari Wisata Taman Bhineka.
Sebanyak 14 PSN baru yang tersebar dari Sabang hingga Merauke ini mencakup proyek infrastruktur bernilai investasi tinggi seperti jalan raya, pelabuhan, kereta api, bandara, bendungan, hingga sektor energi, listrik, kesehatan, dan telekomunikasi.
Menurut Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, PSN bukan hanya fokus pada pembangunan fisik semata, tapi juga pada pemerataan ekonomi, penyediaan pangan, pengembangan daerah perbatasan, teknologi, pariwisata, hingga pendidikan.
Jokowi Tetapkan PIK 2 jadi PSN
Dalam rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Senin 18 Maret 2024, dibahas perkembangan pelaksanaan PSN hingga pertengahan Maret 2024. Presiden juga memberikan arahan khusus terkait penyelesaian beberapa proyek yang krusial, sekaligus menyetujui 14 usulan PSN baru yang siap diimplementasikan.
Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), Sugianto Kusuma alias Aguan, membeberkan ambisi besar setelah kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Aguan menegaskan, dengan pengalaman lebih dari lima dekade, PANI terus berinovasi dan melahirkan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan pasar. Semua ini diarahkan untuk mencapai target penjualan yang signifikan.
Sebagai pengembang terkemuka, PANI berkomitmen kepada semua pemangku kepentingan untuk menjalankan strategi bisnis yang telah dirancang secara matang. Targetnya? Meraih pencapaian yang solid dalam lima tahun ke depan, baik untuk jangka menengah maupun panjang. "Kami akan terus berupaya mencapai tujuan tersebut," ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 24 Maret 2024.
Aguan juga menambahkan, sejalan dengan langkah besar PANI di 2022, perusahaan telah merampungkan proses penambahan modal melalui mekanisme rights issue yang kedua. Langkah ini menjadi salah satu tonggak penting dalam memperkuat posisi perusahaan.
Dalam proyek PIK 2, yang kini telah mendapatkan status PSN, PANI telah mengamankan lahan strategis seluas 1.607 hektare. Fokus saat ini adalah memastikan target pra-penjualan 2024 sebesar Rp5,5 triliun dapat terealisasi sepenuhnya. Pada kuartal pertama 2024, PANI telah mencapai pra-penjualan sebesar Rp1,5 triliun, atau sekitar 27 persen dari target keseluruhan.
Aguan menekankan pentingnya inovasi yang cemerlang untuk mengoptimalkan pasar PIK 2 sekaligus menjaga profitabilitas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen. "Kami percaya dengan upaya dan sumber daya bersama, pemegang saham akan melihat pertumbuhan yang konsisten setiap periodenya. Saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI di masa depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum," imbuhnya.
Proyek PIK 2, yang baru saja masuk dalam daftar PSN unggulan Presiden Joko Widodo, diproyeksikan menelan anggaran fantastis sebesar Rp40 triliun. Namun, dana tersebut sepenuhnya berasal dari investor swasta. Proyek ini adalah kolaborasi besar antara Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group (SG), tanpa sedikitpun mengandalkan dana APBN atau APBD.
Salah satu infrastruktur penting yang sedang dibangun di kawasan ini adalah jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (KATARA) sepanjang hampir 40 kilometer. Tol ini diharapkan akan mulai beroperasi dalam satu tahun ke depan, memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke kawasan PIK 2.
Pembangunan PIK 2 telah dimulai dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2060. Dengan luas area mencapai 1.755 hektare, proyek ini diharapkan menjadi salah satu ikon pengembangan wilayah berbasis hijau yang monumental di Indonesia. (*)