KABARBURSA.COM - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sukses meraup laba bersih sebesar Rp2,41 triliun pada kuartal III 2025, atau naik 15,31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Catatan positif laba bersih tersebut ditopang oleh kinerja penjualan bersih yang mencapai Rp43,1 triliun atau meningkat 4,43 persen dari periode serupa tahun sebelumnya.
Pakan ternak menjadi penopang kinerja pendapatan JPFA dengan nilai Rp17,29 triliun, atau meningkat 1,22 persen year on year. Diikuti makanan olahan berbasis unggas dengan nilai Rp11,7 triliun,
Namun di satu sisi, beban pokok emiten yang bergerak di industri peternakan ini melebar mencapai Rp34,38 triliun, meningkat dibanding sebelumnya yang senilai Rp33,33 triliun.
Meski beban pokok naik, JPFA tetap mencatat laba kotor positif senilai Rp8,71 triliun atau meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,94 triliun.
BRI Danareksa Sekuritas, menyampaikan jika kenaikan laba dan pendapatan JPFA menunjukkan strategi operasional dan diversifikasi produk telah berjalan efektif.
Meskipun pertumbuhan tidak spektakuler, BRI Danareksa menilai efisiensi beban keuangan dan peningkatan margin memberi ruang bagi potensi upside.
"Namun, investor harus tetap memperhatikan fluktuasi harga ayam/pakan dan biaya input yang masih menjadi risiko utama," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Kamis, 6 November 2025.
Adapun pada pedagangan hari ini, Kamis, 6 November 2025, saham JPFA dibuka terkoreksi sebesar 2,05 persen atau ke level 2.390.
Meski terkoreksi, saham JPFA terbilang tengah dalam penguatan. Dalam periode tiga bulan misalnya, saham ini meningkat 47,88 persen.
Sementara secara year to date (ytd), JPFA juga terpantau menguat sebesar 25,26 persen dengan level tertinggi 2.710 dan terendah 1.425.
Manajemen Bicara Prospek Program MBG
Sebelumnya diberitakan, JPFA membeberkan prospek terbaru mengenai keterlibatannya dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Corporate Financial Controller Japfa, Erwin Djohan mengatakan pihaknya terus mendukung program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu.
Erwin menyampaikan kontribusi Japfa terhadap program MBG dibagi dua yakni secara langsung (dalam hal ini terjun langsung ke dapur umum) dan secara tidak langsung. Secara perbandingan, ia menyebut Japfa lebih banyak memegang peran tidak langsung dalam program ini.
"Artinya kita melihat bahwa memang ada penyerapan lebih banyak yang tidak langsung," ujar dia kepada awak media di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
Erwin menuturkan, dalam program MBG, Japfa hanya membantu menyediakan bahan baku ketika ada slot yang kosong. Meski begitu, ia menyatakan perusahaan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah.
"Dan kalau memang ada ruang kosong yang mungkin kami bisa isi, itu kami upayakan," katanya.
Japfa sendiri merupakan emiten agribisnis yang resmi memasukkan program MBG sebagai strategi yang akan dijalani Perseroan. Hal ini diketahui dalam keterangan yang disampaikan manajemen pada acara public expose di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.