Logo
>

Lippo Karawaci (LPKR) Kucurkan Rp332 Miliar, Ambil Alih Saham KSS

Lippo Karawaci (LPKR) menggelontorkan Rp332 miliar untuk akuisisi PT Karya Sentra Sejahtera. Pasar merespons positif, tapi investor masih menunggu bukti sinergi dan dampak nyatanya.

Ditulis oleh Yunila Wati
Lippo Karawaci (LPKR) Kucurkan Rp332 Miliar, Ambil Alih Saham KSS
Ilustrasi PT Lippo Karawaci TBK. Foto: Dok LPKR.

KABARBURSA.COM - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengucurkan dana sebesar Rp332 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mengambil alih seluruh saham PT Karya Sentra Sejahtera (KSS) dari dua investor asal Singapura, yaitu Lovage International Pte Ltd dan IAHCC Investment Pte Ltd.

Penandatangan Perjanjian Penjualan Saham Bersyarat (PPJB) dilakukan pada 17 Oktober 2025. Adapun nilai transaksi yang disepakati sebesar Rp332,2 miliar. Angka tersebut sebelum penyesuaian terhadap sejumlah, faktor seperti utang dan komitmen belanja modal yang masih tersisa.

Aksi ini menegaskan arah strategis Lippo Karawaci dalam memperkuat portofolio aset dan konsolidasi bisnis propertinya. Namun, manajemen menegaskan bahwa akuisisi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun keuangan perseroan. 

Dengan demikian, langkah ini tampak lebih sebagai bentuk penataan struktur bisnis ketimbang ekspansi agresif baru. Selain itu, tidak terdapat hubungan afiliasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi ini, sehingga tidak tergolong sebagai transaksi afiliasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 42/POJK.04/2020.

Pasar Respon Positif, Harga Menguat 4,55 Persen

Dari sisi pasar, kabar akuisisi ini tampaknya direspons secara positif namun hati-hati oleh investor. Pada perdagangan 20 Oktober 2025, saham LPKR ditutup menguat 4,55 persen di level Rp92. Angka ini naik dari penutupan sebelumnya di Rp88. 

Volume perdagangan mencapai 1,17 juta lot dengan nilai transaksi sekitar Rp10,8 miliar. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan minat beli jangka pendek. Harga sempat menyentuh level tertinggi Rp94, sementara titik terendah berada di Rp88. Artinya, volatilitas moderat dalam sesi perdagangan yang dipicu oleh berita aksi korporasi.

Kendati mencatat penguatan harian, tren mingguan dan bulanan saham LPKR masih menunjukkan pelemahan, yaitu terkoreksi 6,12 persen dalam sepekan dan turun 4,17 persen dalam sebulan terakhir. Artinya, kenaikan hari ini lebih merupakan bentuk technical rebound setelah tekanan jual yang cukup dalam pada periode sebelumnya. 

Dengan rata-rata harga transaksi di Rp92, pergerakan saham LPKR belum mampu keluar dari area konsolidasi bawah. Secara psikologis, ini masih dibatasi oleh resistance kuat di kisaran Rp95–100.

Dari perspektif teknikal, struktur harga harian menunjukkan bahwa saham LPKR sedang mencoba menguji level support jangka pendek di sekitar Rp88–90. Kenaikan ke Rp92 menjadi percikan awal potensi pembalikan arah jika volume dapat dipertahankan. 

Namun, secara momentum, reli ini belum memiliki kekuatan besar karena nilai transaksi masih tergolong moderat untuk ukuran saham properti besar seperti LPKR.

Masih Menunggu Pembuktian

Dari sisi fundamental, akuisisi Karya Sentra Sejahtera dapat dipandang sebagai langkah rasional untuk memperluas kapasitas pengelolaan aset dan memperkuat diversifikasi usaha, terutama di sektor properti komersial dan hunian terpadu yang menjadi fokus utama Lippo Karawaci. 

Namun, dengan nilai transaksi Rp332 miliar, dampaknya terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan belum akan signifikan dalam jangka pendek. Lippo masih perlu menunjukkan bagaimana integrasi aset baru ini dapat memberikan sinergi nyata terhadap pendapatan atau arus kas di periode mendatang.

Secara keseluruhan, pergerakan saham LPKR hari ini mencerminkan reaksi pasar yang positif namun belum antusias. Investor tampaknya menilai aksi korporasi ini sebagai bagian dari manuver strategis jangka panjang, bukan katalis yang langsung mengangkat valuasi saham secara signifikan. 

Kenaikan 4,55 persen memang menjadi sinyal bahwa pelaku pasar mulai memperhatikan kembali emiten ini, tetapi tren jangka menengah masih bergantung pada kemampuan Lippo mengonversi akuisisi ini menjadi nilai tambah konkret bagi kinerja keuangan.

Dengan demikian, langkah akuisisi KSS oleh LPKR adalah cerminan strategi konsolidatif, sebuah upaya memperkuat struktur bisnis dari dalam, bukan sekadar manuver pencitraan pasar. 

Sahamnya boleh jadi naik hari ini, tetapi arah jangka panjangnya masih menunggu pembuktian apakah Rp332 miliar ini akan menjadi batu loncatan pertumbuhan baru, atau sekadar langkah kosmetik di tengah dinamika sektor properti yang belum sepenuhnya pulih.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79