KABARBURSA.COM - Kiper tim nasional (timnas) Maarten Paes menceritakan akar Indonesianya yang berasal dari sang nenek yang lahir di kota Kediri dan tinggal di sana selama beberapa tahun sebelum pecahnya Perang Dunia II.
“Koneksi dengan Indonesia berasal dari nenek saya. Dia adalah orang yang sangat istimewa dalam hidup saya. Kakek-nenek saya adalah wali baptis saya,” jelas Paes dalam wawancara dengan FIFA, dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Neneknya yang lahir pada 20 Maret 1940 di Pare, Kediri, Jawa Timur, banyak mengajarkannya tentang budaya Indonesia. “Nenek saya selalu mengajarkan saya tentang budaya Indonesia. Saya sudah tahu selama beberapa tahun bahwa saya memenuhi syarat untuk bermain di tim nasional Indonesia,” tambah dia.
Sayangnya, kiper 26 tahun itu lalu menceritakan kesedihannya setelah neneknya tak bisa melihatnya mengenakan seragam Merah Putih.
Maarten menceritakan bahwa neneknya meninggal pada awal tahun ini setelah kondisi kesehatannya memburuk drastis, tepat saat PSSI mulai menghubunginya pada akhir tahun lalu.
Ketika kabar mengenai tawaran menjadi WNI tiba, hal itu membuat neneknya tersenyum untuk terakhir kalinya.
“Itu adalah salah satu kenangan terakhir kami bersama. Berita bahwa saya akan bermain untuk Indonesia membuat dia tersenyum untuk terakhir kalinya,” ujar kiper kelahiran Nijmegen tersebut.
“Pada akhirnya, keputusan itu sangat mudah. Sayangnya, dia meninggal awal tahun ini sehingga tidak sempat menyaksikan debut saya,” tambahnya.
Impian Paes di Piala Dunia
Adapun, Paes mengaku memiliki impian besar untuk membawa Indonesia tampil di Piala Dunia 2026. “Saya pikir itu impian yang indah. Kita perlu memiliki tujuan besar, meraih bintang-bintang. Bagi saya, Piala Dunia 2026 di AS akan menjadi lebih istimewa,” jelas Paes.
Menurut Paes, dengan skuad pilihan Shin Tae-yong saat ini yang banyak diisi oleh pemain muda, Maarten sangat yakin potensi bermain di Piala Dunia sangat mungkin terjadi.
Apalagi, pada edisi tahun ini Asia mendapatkan tambahan jatah perwakilan di Piala Dunia dari semula 4,5 wakil menjadi 8,5. “Mengingat saya tinggal di sini dan melihat bagaimana liga serta popularitas sepak bola berkembang di negara ini,” sambung Paes.
“Saya pikir ini adalah sesuatu yang layak diterima oleh para penggemar di sini, untuk menikmati Piala Dunia. Dan saya pikir jika Anda melihat tim kami, betapa mudanya tim ini, ada begitu banyak potensi untuk berkembang di masa depan,” ucap dia.
“Ada banyak peluang bagi kami dan sungguh luar biasa menyaksikan ini secara langsung. Ini adalah sesuatu yang Anda pikirkan setiap hari saat Anda bekerja menuju tujuan tersebut,” tegas pemain FC Dallas ini.
Selanjutnya, Maarten berbagi pengalamannya bermain di depan sekitar 70 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta saat menghadapi Australia.
Pada saat itu, serangkaian penyelamatan penting yang dilakukannya membantu Garuda mempertahankan rekor tak terkalahkan di putaran ketiga, dengan dukungan energi penuh dari para suporter selama 90 menit.
“Benar-benar luar biasa, terutama pada pertandingan kedua di Jakarta yang dihadiri oleh 80.000 suporter. Mereka memberikan begitu banyak semangat sehingga memberikan yang terbaik menjadi lebih mudah,” ujarnya.
Penampilan solid dalam hasil imbang 1-1 di Jeddah tersebut diperkuat lagi lima hari kemudian dengan hasil imbang tanpa gol melawan Australia di Gelora Bung Karno, Jakarta, di mana rangkaian penyelamatan impresif dari Paes membantu menjaga awal tak terkalahkan Garuda di babak ketiga kualifikasi.
“Seperti yang diharapkan, saya penasaran dengan rekan-rekan baru saya, bagaimana mereka akan bereaksi dan merespons situasi, tetapi saya rasa kami cepat membangun chemistry,” katanya.
“Dalam kedua pertandingan, saya bisa membuat banyak penyelamatan, menghentikan banyak tembakan bagus. Saya pikir, secara keseluruhan, sebagai tim, kami kuat dalam bertahan,” sambung Paes.
Setelah dua penampilan luar biasa tersebut, Paes sudah merasa seperti pemain yang telah lama berada di tim Indonesia, meskipun ada beberapa kendala bahasa dan budaya.
Pelatihan Semakin Intens
Pelatih timnas Indonesia Shin mengatakan anak asuhnya semakin intens mematangkan persiapan melawan Bahrain. Ini adalah pertandingan putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat, 10 Oktober 2024.
Latihan, kata Shin, berfokus pada pemulihan kondisi fisik pemain. Soalnya, seluruh penggawa termasuk Maarten Paes baru bergabung setelah menempuh perjalanan panjang dari Amerika Serikat (AS).
“Kemarin ada pemain yang baru bergabung dan hari ini juga, termasuk Maarten Paes yang sudah tiba di sini bersama kita. Tadi kami menggelar sesi latihan yang berfokus ke conditioning,” kata Shin, seperti dilansir laman resmi PSSI. (*)