Logo
>

Makan Gratis Prabowo Butuh Susu, Begini Kata Pengusaha

Ditulis oleh KabarBursa.com
Makan Gratis Prabowo Butuh Susu, Begini Kata Pengusaha

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Pengusaha di sektor industri susu dengan lugas mengungkap kesiapannya dalam mendukung penyediaan komoditas esensial untuk program makan siang dan susu gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bagi 82,9 juta anak Indonesia.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa program makan siang dan susu gratis didasarkan pada prinsip komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna.

    Diperlukan sebanyak 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, serta beragam kebutuhan akan sayuran dan buah-buahan, juga hingga 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.

    Ketua Dewan Persusuan Nasional, Teguh Boediyana, memberikan peringatan serius bahwa Indonesia mungkin akan terjerat dalam impor untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.

    "Dengan impor daging sapi atau kerbau saat ini yang sudah mencapai lebih dari 250 ribu ton per tahun, nyaris dipastikan bahwa program makan gratis akan mengakibatkan peningkatan signifikan dalam impor daging," ujar Teguh dikutip Rabu 28 Februari 2024.

    Terkait dengan susu, ia menekankan bahwa sebagian penerima manfaat mungkin bukanlah konsumen susu karena alasan ekonomi. Namun, pelaksanaan program minum susu gratis diproyeksikan akan menggairahkan konsumsi susu secara nasional. Saat ini, 80 persen kebutuhan susu harus diimpor.

    Teguh menegaskan bahwa janji Prabowo ini akan mendorong konsumsi bahan-bahan pokok yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ia menyoroti perlunya upaya berani dari pemerintah untuk memastikan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari dalam negeri.

    Meskipun peningkatan produksi daging dan telur ayam dianggap lebih mudah, meningkatkan produksi susu dan daging sapi merupakan tantangan tersendiri. "Dalam dua puluh tahun program swasembada daging sapi gagal," peringatannya.

    Untuk meningkatkan produksi susu, disamping memperbaiki kualitas sapi, populasi sapi perah Indonesia masih sangat terbatas saat ini. Perlu adanya impor sapi perah dalam jumlah besar untuk meningkatkan produksi susu segar. Produksi susu segar saat ini masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu.

    Meskipun demikian, hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan sampel 77,06 persen menunjukkan keunggulan bagi pasangan Prabowo-Gibran. Mereka berhasil meraih 74.540.324 suara atau 58,84 persen dari total suara.

    Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menempati nomor urut satu mendapatkan 30.939.973 suara atau sekitar 24,43 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menempati posisi paling buncit dengan 21.192.216 suara atau 16,73 persen dari total suara yang masuk.

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi