KABARBURSA.COM - Mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo resmi diangkat menjadi direktur PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).
Penetapan Kevin sebagai direktur telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MNC Vision pada Senin, 23 Juni 2025.
Dengan penetapan tersebut, manajemen MNC Vision berharap Kevin dapat membawa jaringan hubungan yang kuat ke MVN Group dan diharapkan bisa menciptakan nilai strategis yang berarti.
"Kemampuannya untuk menavigasi lingkungan stakeholders yang kompleks akan menjadi aset penting dalam mendukung upaya pengembangan bisnis MNC Vision Network (MVN) dan tujuan Perseroan yang lebih luas lagi" tulis Perseroan dalam keterangannya.
Adapun susunan resmi komisaris dan direksi MNC Vision setelah RUPST sebagai berikut:
- Tito Sulistio – Komisaris Utama
- Endang Mayawati – Direktur Utama
- Kevin Sanjaya Sukomuljo – Direktur
Direktur Utama MNC Vision, Endang Mayawati optimistis perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk mempercepat transformasi dan memperkuat kepemimpinan di industri TV berbayar dan media. Hal ini, kata dia, tidak lepas dari pada fondasi yang kokoh yang telah dibangun oleh tim.
"Dengan dukungan tim kepemimpinan kami yang berbakat dan visi strategis yang dibawa oleh Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, saya berharap dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan membuka peluang baru di seluruh Grup MVN," ujar dia.
Pergerakan Saham IPTV Sepekan Naik 7,41 Persen
Sementara itu mengutip Stockbit, Senin, 30 Juni 2025, saham MNC Vision Networks (IPTV) menunjukkan pergerakan positif dalam jangka pendek.
Dalam sepekan terakhir, saham ini mencatatkan kenaikan 7,41 persen, sementara dalam sebulan melonjak hingga 16 persen. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, saham IPTV telah membukukan penguatan hingga 45 persen.
Meski demikian, jika ditarik lebih panjang, kinerja saham IPTV masih menunjukkan tren negatif. Dalam tiga tahun terakhir, nilai saham turun 74,56 persen, dan dalam lima tahun terakhir bahkan sudah merosot lebih dari 92 persen.
Harga sahamnya juga tercatat pernah menyentuh titik terendah di level Rp18 dalam 52 minggu terakhir, jauh dari harga tertingginya di Rp41.
Dari sisi profitabilitas, kinerja IPTV juga belum memuaskan. Return on Assets (ROA) tercatat negatif 2,86 persen, sementara Return on Equity (ROE) negatif 3,41 persen.
Margin keuntungan pun sangat tipis, gross profit margin hanya 0,48 persen, sedangkan operating margin dan net profit margin masing-masing minus 8,25 persen dan 11,52 persen.
Namun demikian, dari sisi likuiditas dan solvabilitas, perusahaan masih memiliki bantalan yang cukup kuat. Current ratio dan quick ratio berada di atas tiga kali, menandakan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek yang sangat baik.
Debt to equity ratio juga rendah di angka 0,08, menandakan struktur modal yang konservatif dan tidak terlalu bertumpu pada utang.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.