KABARBURSA.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyatakan bahwa saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,63 juta ton, yang merupakan level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
"Saat ini stok Bulog mencapai 1,63 juta ton, yang merupakan level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Stok ini sangat mencukupi untuk mendukung program bantuan pangan dan program SPHP. Terakhir kali Bulog memiliki stok sebanyak 1,6 juta ton pada Januari 2020, lebih dari 4 tahun yang lalu," jelasnya di Kantor Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024.
Bayu menjelaskan, stok tersebut merupakan hasil gabungan dari impor dan produksi dalam negeri.
Pengadaan dalam negeri saat ini mencapai 560 ribu ton setara gabah atau 273 ribu ton setara beras.
"Dengan kerja keras dalam pengadaan luar negeri dan program-program seperti jemput gabah, kita berhasil memiliki stok lebih dari 1,6 juta ton," jelasnya.
Bayu mengakui, meski sedang berlangsung panen raya, Bulog tetap mengimpor beras untuk daerah-daerah yang bukan sentra produksi.
"Kita mengelola masuknya beras impor dengan memperhatikan daerah-daerah yang bukan sentra produksi, seperti pelabuhan yang jauh dari sentra produksi," ujarnya.
Kata Bayu, Bulog juga memantau kondisi harga di sentra produksi untuk menghentikan impor jika diperlukan.
"Kita bisa menghentikan impor sewaktu-waktu jika harga di sentra produksi terpengaruh," pungkasnya.