Logo
>

MDKA Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun di Tengah Anjloknya Saham

Ditulis oleh Yunila Wati
MDKA Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun di Tengah Anjloknya Saham

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp1 triliun di tengah anjloknya harga saham.

    Dalam prospektus yang diterbitkan di Jakarta, Jumat, 29 November 2024, salah satu emiten pertambangan terkemuka di Indonesia ini berencana menerbitkan surat utang melalui Obligasi Berkelanjutan V Tahan P-2024. Dana yang terkumpul nantinya ditujukan untuk membayar utang serta mendukung kebutuhan modal kerja anak usaha, yaitu PT Bumi Suksesindo.

    MDKA akan membagi obligasi ke dalam dua seri, yaitu Seri A yang memiliki tenor 367 hari kalender dan Seri B yang memiliki tenor tiga tahun.

    Sayangnya, hingga saat ini Merdeka Copper belum merilis secara resmi jumlah pokok obligasi maupun tingkat bunga untuk masing-masing seri tersebut.

    Untuk mendukung penerbitan obligasi ini, MDKA menunjuk lima perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Perusahaan sekuritas tersebut yaitu:

    1. PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas
    2. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
    3. PT UOB Kay Hian Sekuritas
    4. PT Aldiracita Sekuritas Indonesia
    5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang bertindak sebagai wali amanat

    Obligasi ini telah mendapatkan peringkat idA+ (Single A Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebutmencerminkan prospek kredit yang cukup kuat bagi investor.

    Adapun masa penawaran obligasi berlangsung mulai 29 November hingga 10 Desember 2024. Setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan pada 17 Desember 2024, masa penawaran umum dijadwalkan pada 18–19 Desember 2024.

    Penjatahan akan dilakukan pada 20 Desember, dengan pendistribusian obligasi secara elektronik pada 24 Desember. Obligasi ini diharapkan dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Desember 2024.

    Dana hasil penerbitan obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipinjamkan kepada PT Bumi Suksesindo. Dari total dana tersebut, sekitar USD40 juta atau setara Rp623,7 miliar akan dialokasikan untuk melunasi pokok utang berdasarkan perjanjian fasilitas kredit bergulir senilai USD60 juta.

    Utang ini akan dilunasi kepada sejumlah kreditur, yakni ING Bank NV cabang Singapura, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, dan Credit Agricole Corporate and Investment Bank cabang Singapura, melalui HSBC Ltd sebagai agen fasilitas.

    Sisa dana dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk menunjang kebutuhan modal kerja Bumi Suksesindo. Alokasi dana ini mencakup pembayaran kepada pemasok, karyawan, konsultan, serta beban keuangan lainnya dalam mendukung operasional perusahaan.

    Dengan aksi korporasi ini, MDKA menunjukkan upayanya untuk memperkuat struktur keuangan sekaligus mendukung pengembangan operasional anak usahanya. Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi pasar, mengingat obligasi yang diterbitkan didukung oleh peringkat kredit yang kuat dan strategi alokasi dana yang terarah.

    Hal ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk berpartisipasi dalam investasi obligasi MDKA, sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada keberlanjutan bisnis perusahaan di sektor pertambangan.

    Laporan Kinerja Keuangan

    Bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam investasi obligasi MDKA, perlu memperhatikan laporan kinerja keuangan Perusahaan.

    Dalam laporan keuangannya, diketahui PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berhasil mencatatkan perbaikan signifikan di kuartal kedua tahun 2024. Meski masih mencatat rugi bersih sebesar Rp205,3 miliar, angka ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kala itu,perusahaan mencatat rugi bersih Rp739,5 miliar.

    Perbaikan ini tercermin pula dari penurunan rugi bersih per saham menjadi Rp8,38 per lembar dari sebelumnya Rp30,17 per lembar.

    Pada semester pertama 2024, pendapatan MDKA melonjak hingga Rp17,96 triliun, naik 130,8 persen dibandingkan Rp7,8 triliun pada semester pertama 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan volume produksi dan penjualan, meskipun masih menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas global.

    Laba kotor MDKA juga naik signifikan menjadi Rp1,46 triliun dari Rp693,3 miliar dan menghasilkan margin kotor sebesar 8,3 persen.

    EBITDA MDKA pada periode ini tercatat sebesar Rp2,46 triliun, meningkat 127,3 persen dibandingkan Rp1,1 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan margin EBITDA sebesar 13,9 persen, MDKA menunjukkan upaya efektif dalam mengendalikan biaya operasional dan memperbaiki efisiensi.

    Namun, beban bunga yang tinggi, sebesar Rp877 miliar, masih menjadi salah satu tantangan utama perusahaan, mengingat rasio EBITDA terhadap beban bunga hanya mencapai 2,81 kali.

    Dari sisi neraca keuangan, MDKA mencatat total aset sebesar Rp80,89 triliun, dengan kas setara Rp5,7 triliun. Meski kas cukup kuat, struktur utang perusahaan menunjukkan beban keuangan yang signifikan, dengan total utang jangka pendek Rp13,62 triliun dan utang jangka panjang Rp20,09 triliun.

    Rasio utang terhadap ekuitas berada di level moderat 0,71 kali, sedangkan rasio utang terhadap total modal tercatat 0,42 kali.

    Kinerja pasar saham MDKA tetap menarik perhatian. Dengan harga saham Rp2.660 per lembar, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp65,09 triliun.

    Meski demikian, rasio Price to Earnings Ratio (PER) menunjukkan angka negatif -317,42 kali akibat rugi bersih yang masih tercatat. Namun, rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 1,38 kali mencerminkan valuasi yang relatif wajar dibandingkan nilai buku per saham sebesar Rp1.927,95.

    Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing berada di angka -0,25 persen dan -0,44 persen. Kondisi ini menunjukkan perusahaan masih dalam tahap pemulihan.

    Namun, langkah MDKA yang berhasil menekan kerugian hingga 72,2 persen secara tahunan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memperbaiki kinerja jangka panjangnya.

    Ke depan, keberhasilan MDKA dalam mengelola beban utang dan meningkatkan efisiensi operasional akan menjadi kunci untuk membalikkan kondisi keuangan menjadi laba.

    Dengan peluang pasar komoditas yang tetap kuat dan fokus pada pengelolaan risiko keuangan, MDKA berpotensi menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Hal ini menjadi alasan kuat bagi para pelaku pasar untuk tetap mencermati langkah strategis emiten tambang ini dalam menghadapi tantangan industri yang dinamis.

    Rekomendasi Saham

    Berdasarkan laporan keuangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) kuartal kedua tahun 2024 dan rencana penerbitan obligasi Berkelanjutan V Tahap I-2024 sebesar Rp1 triliun, maka dapat dikatakan bahwa saham masih layak untuk dikoleksi secara selektif, khususnya bagi investor dengan profil risiko menengah hingga tinggi yang memiliki pandangan jangka panjang.

    Fokus perusahaan pada efisiensi operasional, pertumbuhan pendapatan, dan restrukturisasi utang memberikan prospek positif dalam jangka menengah. Namun, investor disarankan untuk tetap berhati-hati terhadap volatilitas harga komoditas dan risiko ketidakpastian pasar global yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan.

    Untuk pendekatan lebih konservatif, investor dapat menunggu hasil penerbitan obligasi dan realisasi perbaikan profitabilitas sebelum meningkatkan eksposur pada saham MDKA.

    Kinerja kuartal ketiga dan strategi perusahaan dalam mengurangi beban utang akan menjadi indikator penting untuk menilai keberlanjutan pertumbuhan perusahaan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79