KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran tender tunai guna membeli kembali sebagian surat utang senior yang diterbitkan oleh dua anak perusahaannya, Medco Oak Tree Pte. Ltd. dan Medco Bell Pte. Ltd.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar perseroan dalam mengelola kewajiban utangnya dan memperkuat struktur keuangan di tengah kondisi pasar global yang terus berubah.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Senin, 23 September 2024, Medco menyatakan akan membeli kembali utang dari dua surat utang senior, yakni Surat Utang 2026 yang diterbitkan oleh Medco Oak Tree Pte. Ltd., dengan nilai maksimal USD100 juta dan bunga sebesar 7,375 persen.
Sekretaris Perusahaan MEDC Siendy K. Wisandana mengatakan, surat utang ini akan jatuh tempo pada tahun 2026. Selain itu, Medco juga berniat membeli kembali Surat Utang 2027 yang diterbitkan oleh Medco Bell Pte. Ltd., senilai maksimal USD50 juta dengan bunga 6,375 persen, yang dijadwalkan jatuh tempo pada tahun 2027.
Langkah pembelian kembali ini tidak memperhitungkan bunga terakumulasi, yang berarti Medco ingin mengurangi beban utang pokok secara langsung sebelum surat utang tersebut jatuh tempo.
"Dengan strategi ini, Medco bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas keuangannya, memberikan ruang bagi Perseroan untuk mengatur ulang arus kas dan mengurangi beban bunga di masa mendatang," kata Siendy dalam keterangannya.
Medco Oak Tree dan Medco Bell merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Perseroan. Surat utang yang diterbitkan oleh kedua entitas ini dijamin secara penuh dan tanpa syarat oleh Medco serta beberapa anak perusahaannya yang lain. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung kewajiban-kewajiban keuangannya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kondisi keuangan Medco.
"Penyelesaian penawaran tender ini tentu tidak lepas dari syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, yang bisa saja berubah atau disesuaikan oleh Perseroan dan entitas penerbit surat utang. Dengan demikian, keberhasilan penawaran ini akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar, minat pemegang surat utang untuk menjual kembali, serta strategi yang diambil oleh pihak internal Medco," ungkap Siendy.
Lebih lanjut, dalam pengumumannya, Medco menegaskan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kewajiban keterbukaan informasi, sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan POJK No. 31. Namun, mereka juga menekankan bahwa pengumuman ini tidak memberikan dampak material langsung terhadap kondisi operasional maupun keuangan perusahaan saat ini. Proses penawaran masih dalam tahap awal, dan hasil akhirnya belum dapat dipastikan.
Siendy menuturkan, penawaran tender tunai ini memiliki beberapa manfaat strategis bagi Medco. Dengan membeli kembali sebagian surat utangnya, perusahaan dapat mengurangi total utang serta beban bunga yang harus dibayar di masa mendatang.
Selain itu, sambung dia, pembelian kembali ini akan memperkuat likuiditas perusahaan dan memperbaiki neraca keuangan secara keseluruhan. Dari sudut pandang pengelolaan risiko, pembelian kembali utang sebelum jatuh tempo dapat membantu Medco memitigasi risiko fluktuasi suku bunga dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Pada akhirnya, langkah ini merupakan strategi proaktif Medco dalam menjaga stabilitas keuangannya serta memastikan investor dan pemegang surat utang tetap memiliki keyakinan terhadap kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan.
Meski dampak nyatanya terhadap kondisi keuangan perseroan baru akan terlihat setelah proses penawaran selesai, upaya ini diharapkan dapat mengurangi beban utang serta memberikan ruang yang lebih luas bagi Medco dalam mengoptimalkan arus kas di masa mendatang.
Dengan peluncuran penawaran tender ini, para investor dan pemegang surat utang diharapkan terus memantau perkembangan lebih lanjut untuk melihat bagaimana strategi pembelian kembali utang ini akan berdampak pada kesehatan keuangan Medco ke depannya.
Pergerakan Saham MEDC
Pada perdagangan Senin, 23 September 2024, hingga pukul 11.40 WIB, saham MEDC diperdagangkan dengan penurunan tipis sebesar 0,40 persen atau Rp5, menjadi Rp1.260 dari penutupan sebelumnya di Rp1.265. Meskipun mengalami sedikit penurunan, saham ini tetap menunjukkan aktivitas yang cukup aktif di pasar. Dengan volume perdagangan mencapai 103.291 saham dan nilai transaksi sebesar IDR 13 miliar, investor tampaknya masih tertarik terhadap saham Medco meskipun sedang terjadi fluktuasi harga.
Selama sesi perdagangan, harga saham MEDC sempat mencapai titik tertinggi di Rp1.270 dan terendah di Rp1.255, menunjukkan rentang fluktuasi yang relatif kecil. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun ada penurunan harga, volatilitas saham tetap terjaga dalam batas yang tidak ekstrem. Frekuensi transaksi yang mencapai 1.943 kali memperlihatkan adanya likuiditas yang sehat pada saham ini, dengan banyaknya aktivitas jual beli di pasar.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Medco adalah kinerja keuangannya. Hingga saat ini, Medco mencatatkan Earnings per Share (EPS) sebesar Rp0, yang mengindikasikan bahwa perusahaan belum mencatatkan laba bersih per saham. Akibatnya, Price to Earnings Ratio (PER) juga berada di angka nol, yang biasanya menjadi sinyal bahwa perusahaan sedang dalam masa non-profit atau dalam proses restrukturisasi.
Meskipun demikian, langkah-langkah strategis seperti pembelian kembali surat utang yang dilakukan perusahaan menunjukkan adanya upaya untuk memperkuat struktur keuangan jangka panjang. Langkah ini diharapkan akan berkontribusi positif terhadap kinerja masa depan, meskipun dampaknya belum terlihat dalam laba bersih per saham saat ini.
Dominasi Medco di Sektor Energi
Dari segi kapitalisasi pasar, Medco tetap menjadi salah satu pemain dominan di sektor energi Indonesia. Kapitalisasi pasar Medco mencapai Rp31,7 triliun, yang menempatkannya di peringkat kedua dari 19 perusahaan dalam industri terkait. Posisi ini menegaskan bahwa meskipun sedang dalam fase restrukturisasi, Medco masih mempertahankan skala operasi yang besar dan pengaruh yang signifikan di industri energi.
Secara lebih luas, dalam konteks semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Medco berada di peringkat 64 dari 936 perusahaan, mencerminkan posisi yang kuat di pasar saham nasional. Ini menandakan bahwa investor masih memandang Medco sebagai entitas besar dan stabil, meskipun profitabilitas saat ini belum tercermin dalam angka EPS.
Medco Energi saat ini berada dalam fase penting di mana perusahaan sedang berupaya mengelola kewajiban utangnya dan memperkuat struktur keuangannya melalui penawaran tender pembelian kembali surat utang. Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk meningkatkan fleksibilitas finansial di tengah ketidakpastian pasar global.
Dengan strategi ini, diharapkan Medco dapat mengurangi beban utang pokok dan memperbaiki likuiditasnya, meskipun tantangan dari sisi profitabilitas tetap menjadi fokus ke depan. Investor perlu memantau perkembangan lebih lanjut untuk melihat dampak nyata dari strategi ini terhadap kesehatan keuangan Medco dalam beberapa bulan mendatang.
Secara keseluruhan, meski penurunan tipis dalam harga saham menunjukkan adanya kehati-hatian dari para investor, Medco masih memegang posisi yang kuat di pasar energi dan terus berupaya memperbaiki kinerjanya melalui langkah-langkah strategis. (*)