KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) kembali menegaskan ambisinya sebagai pemain besar di industri energi domestik. Perseroan resmi mengumumkan akuisisi 45 persen hak partisipasi sekaligus operator di PSC Sakakemang dan 80 persen hak partisipasi serta operator di South Sakakemang, Sumatra Selatan.
Aksi ini melengkapi langkah strategis setelah menguasai PSC Corridor dan memenangkan lelang PSC Amanah.
Selain memperkuat posisi di hulu migas, Medco juga meningkatkan kepemilikan di PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) menjadi 40 persen, mempertegas kendali pada infrastruktur vital penyaluran gas ke Riau, Batam, hingga Singapura.
Adapun nilai akuisisi mencapai sekitar USD90 juta ini. Angka ini terlihat kecil dibanding skala aset dan potensi jangka panjang yang diincar.
CEO Medco Roberto Lorato, menegaskan langkah tersebut bukan sekadar ekspansi, melainkan bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan memastikan arus kas berjangka panjang.
Portofolio cadangan hidrokarbon yang diperluas serta kepemilikan infrastruktur gas yang strategis diyakini akan menciptakan integrasi yang lebih solid dalam rantai pasok energi Indonesia.
Tantangan Tidak Ringan di Sisi Keuangan
Namun, di balik strategi agresif itu, kondisi keuangan Medco menunjukkan tantangan yang tidak ringan. Pada paruh pertama 2025, pendapatan turun 5,20 persen menjadi USD565,87 juta, EBITDA terkoreksi tajam 42,33 persen ke USD244,46 juta, dan laba bersih anjlok 84,76 persen ke USD19,56 juta.
Margin laba bersih menyusut drastis menjadi hanya 3,46 persen, sebagian akibat beban pajak efektif yang melonjak ke 75,15 persen. Arus kas operasi pun merosot 50,07 persen menjadi USD187,84 juta, bahkan free cash flow tercatat negatif USD23,95 juta.
Meski begitu, neraca menunjukkan kekuatan, b ahwakas dan setara kas naik signifikan 40,41 persen menjadi USD835,31 juta, sehingga perseroan tetap memiliki likuiditas cukup untuk mengeksekusi akuisisi.
Dengan total aset USD8,07 miliar dan ekuitas USD2,30 miliar, ruang untuk menopang ekspansi masih tersedia.
Dari sisi pasar, saham MEDC justru memancarkan optimisme. Indikator teknikal harian berada di zona sangat beli. Relative Strength Index (RSI) berada di 60,9 menandakan momentum positif, MACD dan Bull/Bear Power mendukung tren kenaikan, sementara seluruh moving average dari jangka pendek hingga panjang kompak memberi sinyal beli.
Memang, Stochastic RSI dan Williams %R menunjukkan kondisi jenuh beli, yang bisa memicu koreksi kecil, tetapi secara umum tren masih bullish. Pivot harian menempatkan support terdekat di 1.229 dan resistance di 1.259–1.272. Selama harga bertahan di atas 1.229, arah kenaikan tetap terjaga dengan peluang menguji 1.289 dalam jangka pendek.
Bagi investor, kisah akuisisi ini adalah sinyal positif. Di satu sisi, kinerja keuangan semester I memperlihatkan tekanan signifikan, tetapi posisi kas yang menguat memberi ruang manuver.
Di sisi lain, aksi korporasi Medco mempertegas strategi jangka panjang: memperbesar portofolio gas, memperkuat infrastruktur, dan menjaga relevansi di era transisi energi. Cerita pertumbuhan yang berbasis ekspansi aset berpotensi menjadi katalis penting yang mendukung revaluasi saham.
Kesimpulannya, meskipun kondisi profitabilitas masih tertekan, kombinasi strategi ekspansi, neraca yang lebih likuid, dan sinyal teknikal yang bullish membuat MEDC layak dilirik. Investor jangka pendek bisa memanfaatkan momentum teknikal dengan strategi akumulasi di area support 1.229–1.242 sambil waspada pada risiko koreksi akibat kondisi jenuh beli.
Sementara bagi investor jangka panjang, cerita akuisisi ini memperkuat alasan bahwa MEDC bisa menjadi salah satu pilar portofolio energi yang prospektif di bursa.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.