KABARBURSA.COM - Kalau kamu mulai melirik investasi saham berbasis kecerdasan buatan (AI) di 2025, ada baiknya cek exchange-traded fund (ETF) terbaik yang bisa bikin portofolio kamu lebih berwarna. ETF adalah reksa dana atau kumpulan aset yang diperdagangkan di bursa saham layaknya saham individu. Bedanya, ETF berisi portofolio berbagai aset seperti saham, obligasi, atau komoditas sehingga memberikan diversifikasi yang mengurangi risiko investasi.
Salah satu saham AI yang mencatatkan performa terbaik di indeks S&P 500 pada 2023 dan masih kuat di posisi tiga besar pada 2024 adalah yang berbasis teknologi GPU (graphics processing unit). Lonjakannya fantastis karena didorong tingginya permintaan terhadap chip yang mendukung kemampuan AI, entah untuk pusat data atau perangkat pintar sehari-hari.
Revolusi AI ini sebetulnya sudah berjalan lama, tapi gebrakan besar terjadi di akhir 2022 setelah OpenAI meluncurkan ChatGPT. Aplikasi ini langsung bikin semua orang sadar bahwa AI generatif punya potensi luar biasa. Seketika, AI jadi kebutuhan banyak sektor, bukan cuma mainan teknologi doang.
Menurut data IDC, nilai pasar AI global diproyeksikan bakal tembus Rp10.080 triliun (USD 630 miliar) pada 2028, hampir tiga kali lipat dari posisi 2024 yang sekitar Rp3.360 triliun. Ini berarti ada pertumbuhan rata-rata tahunan hampir 30 persen. Jadi, ke depannya, AI ini tak sekadar tren musiman, tapi punya fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Saham Nvidia masih jadi pilihan favorit buat yang pengin langsung nempel di tren AI. Tapi kalau kamu tak mau ambil risiko besar karena harga sahamnya tinggi, ETF berbasis AI bisa jadi solusi menarik. ETF ini mirip saham karena bisa diperdagangkan bebas, tapi isinya kumpulan saham terdiversifikasi, jadi lebih aman buat kantong.
Dilansir dari USA Today di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025, pilihan ETF terbaik bukan yang punya nama “AI” di judulnya, melainkan VanEck Semiconductor ETF (NASDAQ: SMH). Kenapa? Karena semikonduktor atau chip adalah fondasi utama infrastruktur AI. Chip ini bukan cuma buat server pusat data, tapi juga bikin perangkat sehari-hari kayak smartphone dan mobil jadi lebih pintar.
Jadi, buat yang ingin ikut cuan dari tren AI tapi tetap main aman, ETF berbasis chip bisa jadi pertimbangan cerdas. Apalagi, dengan prospek pertumbuhan industri chip yang menopang teknologi AI, investasi ini ibarat beli saham “senjata” di tengah perang teknologi. Aman tapi tetap berpotensi untung besar.
Pilihan Cerdas untuk Eksposur AI
ETF berbasis AI terbaik bukanlah yang mencantumkan “AI” dalam namanya, melainkan VanEck Semiconductor ETF (NASDAQ: SMH). Kenapa? Karena semikonduktor merupakan fondasi infrastruktur AI, mulai dari server pusat data hingga perangkat pintar seperti smartphone dan mobil.
VanEck Semiconductor ETF mulai diperdagangkan sejak 2011 dan dirancang untuk melacak kinerja MVIS US Listed Semiconductor 25 Index, yang berisi 25 perusahaan global di seluruh rantai nilai industri semikonduktor. Indeks ini lebih mengutamakan perusahaan besar dan memiliki bobot maksimum 20 persen untuk setiap saham. Biaya pengelolaan ETF ini sebesar 0,35 persen, tergolong cukup rendah untuk ETF bertema industri tertentu.
[caption id="attachment_112974" align="alignnone" width="1179"] VanEck Semiconductor ETF (SMH) ditutup melemah pada USD 244,64 atau sekitar Rp3,91 juta (kurs Rp16.000), turun USD 2,54 (1,03 persen) pada sesi perdagangan terakhir. Namun, setelah jam kerja, ETF ini kembali naik ke USD 246,12, menambahkan USD 1,48 (0,6 persen).Harga pembukaan tercatat di USD 241,01, dengan level tertinggi harian USD 244,93 dan terendah USD 240,62. Volume perdagangan mencapai 5,999 juta unit, mengindikasikan tingginya aktivitas pasar. Kapitalisasi pasar ETF ini berada di angka USD 2,855 miliar, menjadikannya salah satu ETF yang solid di sektor semikonduktor. Sumber: Yahoo Finance[/caption]
Komposisi Saham Teratas
Portofolio ETF ini mencakup 10 saham unggulan dalam tiga kategori:
- Produsen Chip: Nvidia (peringkat 1), Broadcom (3), Advanced Micro Devices (5), Texas Instruments (7), Qualcomm (8), Micron (9), dan Analog Devices (10).
- Foundry: Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) (peringkat 2), perusahaan yang memproduksi chip untuk perusahaan lain.
- Pembuat Peralatan Chip: ASML (peringkat 4) dan Applied Materials (6).
Proyeksi Kuat di Tengah Kompetisi AI
[caption id="attachment_44023" align="alignnone" width="848"] Ilustrasi kecerdasan Buatan.[/caption]
Wall Street memproyeksikan pertumbuhan rata-rata pendapatan tahunan yang kuat dalam lima tahun ke depan untuk Nvidia, TSMC, dan AMD. Sama seperti Nvidia, AMD juga memproduksi GPU dan merupakan produsen terbesar kedua setelah Nvidia. Selain itu, TSMC mendapat keuntungan besar sebagai pemain dominan di industri manufaktur chip global.
Dengan rekam jejak panjang dan portofolio yang solid, VanEck Semiconductor ETF diyakini mampu terus mengeruk keuntungan dari pertumbuhan AI. Berbeda dengan banyak ETF berbasis AI baru yang masih mencari pijakan, ETF ini sudah memiliki reputasi sebagai instrumen yang stabil dan terpercaya di sektor teknologi tinggi.
Jadi, kalau kamu ingin ikut merasakan potensi keuntungan dari revolusi AI tanpa risiko tinggi, ETF seperti VanEck Semiconductor bisa jadi pilihan investasi yang menjanjikan. Daripada beli satu saham dan deg-degan tiap cek portofolio, kenapa tidak coba main aman dengan ETF berbasis chip yang sudah teruji?(*)