Logo
>

Melirik Langkah Positif Spin-Off Batu Bara Entitas ADRO

Ditulis oleh Yunila Wati
Melirik Langkah Positif Spin-Off Batu Bara Entitas ADRO

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM -PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) berencana melakukan pemisahan bisnis (spin-off) batu bara termal dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Pemisahan segmen batubara dari Adaro Energy Tbk (ADRO) ke Adaro Alam Indonesia (AAI) memiliki dampak strategis yang signifikan bagi perusahaan dan pemegang saham.

    Potensi Valuasi dan Kinerja ADRO

    AAI, yang mengelola segmen batubara ADRO, diperkirakan memiliki valuasi antara USD2,45 miliar hingga USD2,63 miliar. Sebagai perbandingan, valuasi pasar ADRO saat ini adalah sekitar USD7,2 miliar.

    Jika AAI dipisahkan dan terdaftar sebagai entitas terpisah melalui IPO, ini bisa mengurangi valuasi ADRO, tetapi AAI yang dipisahkan akan menjadi aset berharga dengan valuasi yang kuat.

    Setelah pemisahan, ADRO akan tetap memegang 99,99 persen dari AAI, namun ini memberikan fleksibilitas kepada pemegang saham untuk berpartisipasi dalam IPO AAI.

    Dampak pada Pemegang Saham

    Pemegang saham ADRO yang memilih untuk mengeksekusi hak mereka akan menerima dua saham. Bagi ADRO, saham perusahaan induk yang sudah ada, yang setelah pemisahan mungkin akan fokus pada segmen non-batu bara atau diversifikasi bisnis. Sementara AAI, saham entitas batu bara yang baru dipisahkan, yang akan memiliki valuasi tersendiri di pasar setelah IPO.

    Pemegang saham ADRO diberikan opsi untuk berpartisipasi dalam IPO AAI. Ini memberikan peluang investasi yang lebih fleksibel, di mana investor dapat memilih apakah akan mempertahankan eksposur ke bisnis batubara atau tidak.

    ADRO juga berencana membagikan dividen, yang bisa digunakan oleh pemegang saham untuk berpartisipasi dalam IPO AAI. Ini memberikan sumber dana tambahan bagi pemegang saham untuk membeli saham AAI tanpa harus mengeluarkan modal tambahan secara langsung.

    Prospek Keuangan dan Pertumbuhan

    Karena sebagian besar aset AAI adalah segmen batu bara, pemisahan ini akan membuat ADRO lebih ramping, dengan fokus yang lebih besar pada diversifikasi bisnisnya. Sementara itu, AAI akan menjadi entitas murni batu bara, yang dapat menarik investor yang fokus pada sektor energi dan komoditas.

    Dengan IPO AAI, potensi peningkatan nilai dapat terjadi jika AAI berhasil menarik investor baru yang tertarik pada sektor batubara. Ini dapat meningkatkan valuasi AAI di pasar.

    Potensi Risiko

    Pemisahan segmen bisnis dapat menyebabkan volatilitas jangka pendek pada saham ADRO karena investor menyesuaikan portofolio mereka berdasarkan perubahan fokus perusahaan. Jika kinerja pasar batubara memburuk, saham AAI bisa menghadapi tekanan, yang juga dapat memengaruhi sentimen terhadap ADRO, meskipun segmen batubara telah dipisahkan.

    Pemisahan ini dapat dilihat sebagai langkah positif bagi ADRO, memberikan kesempatan untuk memperjelas strategi bisnis dengan memisahkan segmen batubara dan bisnis lainnya.

    Bagi pemegang saham, ada keuntungan dalam bentuk fleksibilitas investasi (dalam dua entitas), potensi dividen, dan peluang untuk berpartisipasi dalam IPO AAI.

    Fokus pada Ekspansi Hijau

    Dalam prospektus yang diterbitkan Kamis, 12 September 2024, ADRO menjelaskan bahwa AAI saat ini memiliki saham di beberapa perusahaan tambang batu bara termal, termasuk PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Semua perusahaan ini memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kandungan polutan yang rendah, menjadikan mereka pemain penting di industri batu bara termal yang lebih ramah lingkungan.

    Selain itu, AAI juga memiliki saham di dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang sedang berkembang, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal. Melalui spin-off ini, ADRO berharap bisa membuka akses pendanaan yang lebih kompetitif, yang pada gilirannya akan membantu perusahaan untuk mempercepat proyek-proyek yang mendukung ekosistem hijau di Indonesia.

    "Langkah ini diambil untuk mendukung akselerasi bisnis hijau ADRO, terutama dalam mendapatkan akses pembiayaan yang lebih murah dan kompetitif bagi proyek-proyek yang ramah lingkungan," kata manajemen ADRO dalam prospektus tersebut.

    Dengan melepas saham AAI, ADRO berkomitmen untuk mengembangkan bisnis di luar sektor batu bara termal. Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan bertujuan untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang, yang tidak hanya bergantung pada siklus bisnis batu bara.

    “ADRO berkomitmen untuk mencapai 50 persen dari total pendapatan perusahaan berasal dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Kami akan mengembangkan bisnis di sektor-sektor yang mendukung ekosistem hijau Indonesia,” jelas manajemen ADRO.

    Masa Depan ADRO di Industri Hijau

    Langkah pemisahan ini sejalan dengan visi jangka panjang ADRO untuk beralih ke bisnis yang lebih berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, ADRO telah memperkuat komitmennya terhadap proyek energi hijau melalui diversifikasi ke sektor energi terbarukan, mineral, dan sektor lain yang mendukung pembangunan hijau.

    Dengan target pendapatan 50 persen dari bisnis non-batu bara termal, ADRO berencana untuk memanfaatkan peluang di industri energi terbarukan serta sektor lainnya yang mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

    Untuk memuluskan rencana ini, ADRO akan mengajukan proposal spin-off dan pelepasan saham AAI dalam RUPSLB pada 18 Oktober 2024. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat investor yang mendukung diversifikasi dan ekspansi hijau perusahaan. Spin-off ini juga memberi peluang kepada AAI untuk berkembang sebagai entitas mandiri dengan fokus pada tambang batu bara termal berkalori menengah dan rendah polutan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79